Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cara Menanam Semangka agar Hasil Panen Melimpah, Perhatikan Langkah-langkahnya

Cara Menanam Semangka agar Hasil Panen Melimpah, Perhatikan Langkah-langkahnya Ilustrasi semangka. ©ticketpal.net

Merdeka.com - Buah semangka (dalam bahasa Inggris Watermelon) berasal dari sejenis tanaman merambat yang banyak ditemui dan tumbuh di daerah yang beriklim kering tropis dan subtropis Afrika. Pada perkembangannya, tanaman semangka lalu mulai merambah ke daerah lain seperti Afrika Selatan, Cina, Jepang, dan Indonesia.

Semangka termasuk dalam keluarga buah labu-labuan (Cucurbitaceae) dan pada daerah asalnya sangat disukai oleh manusia maupun binatang yang ada di benua tersebut. Angka permintaan buah semangka di pasaran terutama di negara-negara tropis juga sangat tinggi. Ini karena buah semangka banyak mengandung air, sehingga cocok dengan iklim yang terdapat di negara-negara tersebut.

Menanggapi hal tersebut, berbagai upaya untuk memenuhi permintaan pasar terus ditingkatkan. Salah satunya adalah dengan melalui perluasan areal tanam dan peningkatan produksi buah semangka menggunakan paket teknologi budidaya.

Untuk itu, dalam artikel kali ini akan dijelaskan mengenai cara menanam semangka yang baik dan benar agar panen yang dihasilkan mencapai angka yang memuaskan.

Syarat Pertumbuhan Tanaman Semangka

Mengutip dari publikasi ang dikeluarkan oleh pusri.org, terdapat tiga syarat utama yang harus diperhatikan sebelum memulai budidaya buah semangka, yaitu;

1. Iklim

Secara teoritis, curah hujan yang ideal untuk areal penanaman semangka adalah 40-50 mm/bulan. Seluruh areal pertanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam.

Karena, kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan terjadinya kemunduran waktu panen. Tanaman semangka akan tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu ± 25 derajat C (siang hari). Sehingga, suhu udara yang ideal bagi pertumbuhan tanaman semangka adalah suhu harian rata-rata yang berkisar 20–30 mm.

Kelembaban udara cenderung rendah bila sinar matahari menyinari areal penanaman, berarti udara kering yang miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka, sebab di daerah asalnya tanaman semangka hidup di lingkungan padang pasir yang berhawa kering. Sebaliknya, kelembaban yang terlalu tinggi akan mendorong tumbuhnya jamur perusak tanaman.

2. Media Tanam

Kondisi tanah yang cocok untuk tanaman semangka adalah tanah yang cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan.

Tingkat keasaman tanah (pH) yang diperlukan adalah antara 6-6,7. Jika pH < 5,5 (tanah asam) maka harus diadakan pengapuran dengan dosis disesuaikan dengan tingkat keasaman tanah tersebut. Tanah yang cocok untuk tanaman semangka adalah tanah porous (sarang) sehingga mudah membuang kelebihan air, tetapi tanah yang terlalu mudah membuang air kurang baik untuk ditanami semangka.

3. Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat yang ideal untuk areal penanaman semangka adalah: 100-300 mdpl. Kenyataannya semangka dapat ditanam di daerah dekat pantai yang mempunyai ketinggian di bawah 100 m dpl dan di atas perbukitan dengan ketinggian lebih dari 300 mdpl.

Pedoman Budidaya Tanaman Semangka

ilustrasi semangka

©Pexels

Terdapat 4 pedoman dalam cara menanam buah semangka yang baik dan benar, yang harus Anda perhatikan dan ikuti dengan seksama. Hal ini bertujuan agar hasil panen yang Anda dapatkan adalah jenis yang berkualitas dan melimpah. 4 pedoman tersebut adalah;

  1. Pembibitan
  2. Pengolahan Media Tanam
  3. Teknik Penanaman
  4. Pemeliharaan Tanaman

1. Pembibitan

Dalam cara menanan semangka, hal paling utama yang harus diperhatikan adalah pembibitannya. Dalam pembibitan, terdapat 5 langkah yang perlu dilakukan yaitu;

1. Persyaratan Benih

Pemilihan jenis benih semangka yang disemaikan adalah: Hibrida import, terutama benih jenis Triploid (non biji) yang mempunyai kulit biji yang sangat keras dan jenis Haploid (berbiji).

2. Penyiapan Benih

Jenis benih Hibrida impor, terutama jenis bibit triploid setelah dipilih disiapkan alat bantu untuk menyayat/merenggangkan sedikit karena tanpa direnggangkan biji tersebut sulit untuk berkecambah, alat bantu tersebut berbentuk gunting kuku yang mempunyai bentuk segitiga panjang berukuran kecil dan disediakan tempat kecil yang mempunyai permukaan lebar. Jenis Haploid dengan mudah disemai karena bijinya tidak keras sehingga mudah membelah pada waktu berkecambah.

3. Teknik Penyemaian Benih

Teknik penyemaian benih semangka dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:

  1. Perenggangan bibit biji semangka terlebih dahulu supaya untuk mempermudah dalam proses pertumbuhannya;
  2. Perendaman biji dalam suatu satuan obat yang diramu dari bahan-bahan: 1 liter air hangat suhu 20-25 derajat C; 1 sendok teh hormon (Atornik, Menedael, Abitonik); 1 sendok peres fungisida (obat anti jamur) seperti: Difoldhan 4T, Dacosnil 75 WP, Benlate; 0,5 sendok teh peres bakterisida (Agrept 25 WP). Setelah direndam 10-30 menit, diangkat dan ditiriskan sampai air tidak mengalir lagi dan bibit siap dikecambahkan.

4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Kantong-kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh sejak terbit hingga tenggelam. Diberi perlindungan plastik transparan serupa rumah kaca mini dan untuk salah satu ujungnya terbuka dengan pinggiran yang terbuka. Pemupukan dilakukan lewat daun untuk memacu perkembangan bibit dicampur dengan obat, dilakukan rutin setiap 3 hari sekali. Pada usia 14 hari, benih-benih dipindahkan ke lapangan yang telah matang dan siap ditanami benih tersebut.

5. Pemindahan Bibit

Setelah pengecambahan dilakukan penyemaian bibit menggunakan kantongkantong plastik berukuran : 12 cm x (0,2 - 0,3 )mm. Satu kantong ditanam satu benih (sudut kantong dipotong secukupnya untuk pengurangan sisa air) dan diisi campuran tanah dengan pupuk organik komposisi: 1 bagian tanah kebun, 1 bagian kompos/humus, 1 bagian pupuk kandang yang sudah matang. Setelah bibit berumur 12-14 hari dan telah berdaun 2-3 helai, dipindahkan ke areal penanaman yang telah diolah.

2. Pengolahan Media Tanam

Terdapat 6 langkah yang harus diperhatikan dalam tahap pengolahan media tanam di cara menanam semagka ini, yaitu;

1. Persiapan

Bila areal bekas kebun, perlu dibersihkan dari tanaman terdahulu yang masih tumbuh. Bila bekas persawahan, dikeringkan dulu beberapa hari sampai tanah itu mudah dicangkul, kemudian diteliti pH tanahnya.

2. Pembukaan Lahan

Lahan yang ditanami dilakukan pembalikan tanah untuk menghancurkan tanah hingga menjadi bongkahan-bongkahan yang merata. Tunggul bekas batang/jaringan perakaran tanaman terdahulu dibuang keluar dari areal, dan juga segala jenis batuan yang ada dibuang, sehingga tidak mempengaruhi perkembangan tanaman semangka yang akan ditanam di areal tersebut.

3. Pembentukan Bedengan

Tanaman semangka membutuhkan bedengan supaya air yang terkandung di dalam tanah mudah mengalir keluar melalui saluran drainase yang dibuat. Jumlah bedengan tergantung jumlah baris tanam yang dikehendaki oleh si penanam (bentuk bedengan baris tanaman ganda, bedengan melintang pada areal penanaman). Lebar bedengan 7-8 meter, tergantung tebal tipis dan tinggi bedengan (tinggi bedengan minimum 20 cm).

4. Pengapuran

Dilakukan dengan pemberian jenis kapur pertanian yang me-ngandung unsur Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg) yang bersifat menetralkan keasaman tanah dan menetralkan racun dari ion logam yang terdapat didalam tanah. Dengan kapur Karbonat/kapur dolomit. Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , untuk antara pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.

5. Pemupukan

Pupuk yang dipakai adalah pupuk organik dan pupuk buatan. Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari hewan sapi/kerbau dan dipilih pupuk kandang yang sudah matang. Pupuk kandang berguna untuk membantu memulihkan kondisi tanah yang kurang subur, dengan dosis 2 kg/ bedengan. Caranya, ditaburkan disekeliling baris bedengan secara merata.

Pupuk tersebut terdiri atas: (a) Pupuk Makro yang terdiri dari unsur Nitrogen, Phospor, Kalsium (dibuat dari pupuk ZA, TSP dan KCl); (b) Pupuk Mikro yang terdiri dari Kalsium (Ca) Magnesium (Mg) Mangaan (Mn), Besi (Fe), Belerang (S), Tembaga (Cu), Seng (Zn) Boron (Bo) dan Molibden (Mo). Pupuk tersebut, dijual dengan beberapa merek seperti Mikroflex, Microsil dll. Penggunaannya, dicampur 1% obat anti hama penggerek batang.

6. Lain-lain

Tahap penghalusan dan perataan bongkahan tanah pada sisi bedengan pada tempat penanaman semangka dilakukan dengan cangkul. Di bagian tengah, sebagai landasan buah pada bedengan, diratakan dan diatas lapisan ini diberi jerami kering untuk perambatan semangka dan peletakan buah. Bedengan perlu disiangi, disiram dan dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm dan plastik mulsa dengan lebar plastik 110-150 cm agar menghambat penguapan air dan tumbuh tanaman liar.

Pemakaian plastik lebih menguntungkan karena lebih tahan lama, sampai 8-12 bulan pada areal terbuka (2-3 kali periode penanaman). Plastik sisa yang berwarna perak yang memantulkan sinar matahari dan secara tidak langsung membantu tanaman banyak mendapat sinar matahari untuk pertumbuhannya.

3. Teknik Penanaman

ilustrasi semangka

©2019 Merdeka.com/Pixabay

Teknik penanaman semangka terdiri dari 3 tahapan yakni penentuan pola tanaman, pembuatan lubang tanaman dan cara penanamannya. Berikut penjelasan selengkapnya;

1. Penentuan Pola Tanaman

Tanaman semangka merupakan tanaman semusim dengan pola tanam monokultur.

2. Pembuatan Lubang Tanaman

Penanaman bibit semangka pada lahan lapangan, setelah persemaian berumur 14 hari dan telah tumbuh daun ± 2-3 lembar. Sambil menunggu bibit cukup besar dilakukan pelubangan pada lahan dengan kedalaman 8-10 cm.

Persiapan pelubangan lahan tanaman dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindah ke darat. Berjarak 20-30 cm dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 80-100 cm/tergantung tebal tipisnya bedengan. Lahan tertutup dengan plastik mulsa, maka diperlukan alat bantu dari kaleng bekas cat ukuran 1 kg yang diberi lubang-lubang disesuaikan dengan kondisi tanah bedengan yang diberi lubang.

3. Cara Menanam Semangka

Setelah dilakukan pelubangan, areal penanaman disiram secara massal supaya tanah siap menerima penanaman bibit sampai menggenangi areal sekitar ¾ tinggi bedengan, dan dibiarkan sampai air meresap. Sebelum batang bibit ditanam dilakukan perendaman, agar mudah pelepasan bibit menggunakan kantong plastik yang ada.

Langkah imunisasi dilakukan dengan perendaman selama 5-10 menit disertai campuran larutan obat obatan. Susunan obat terdiri dari: 1 sendok teh hormon Atonik, Abitonik, dekamon, menedael, 1 sendok teh peres bakterisida tepung, 1 sendok teh peres fungisida serbuk/tepung (Berlate, dithane M-45, Daconiel).

Urutan penanaman adalah sebagai berikut:

  1. Kantong plastik diambil hati-hati supaya akar tidak rusak.
  2. Tanam dengan tanah posisi kantong dan masukkan ke lubang yang sudah disiapkan.
  3. Celah-celah lubang ditutup dengan tanah yang telah disiapkan.
  4. Lubang tanaman yang tersisa ditutup dengan tanah dan disiram sedikit air agar media bibit menyatu dengan tanah disekeliling dapat bersatu tanpa tersisa.

4. Pemeliharaan Tanaman

Langkah terakhir dari cara menanam semangka yang benar adalah bagaimana menangani pemeliharaan tanaman yang sudah ditanam tersebut. Terdapat 8 langkah pemeliharaan tanaman semangka yang harus dilakukan, yakni;

1. Penjarangan dan Penyulaman

Tanaman semangka yang berumur 3-5 hari perlu diperhatikan, apabila tumbuh terlalu lebat/tanaman mati dilakukan penyulaman/diganti dengan bibit baru yang telah disiapkan dari bibit cadangan. Dilakukan penjarangan bila tanaman terlalu lebat dengan memangkas daun dan batang yang tidak diperlukan, karena menghalangi sinar matahari yang membantu perkembangan tanaman.

2. Penyiangan

Tanaman semangka cukup mempunyai dua buah saja, dengan pengaturan cabang primer yang cenderung banyak. Dipelihara 2-3 cabang tanpa memotong ranting sekunder. Perlu penyiangan pada ranting yang tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah ditebang karena mengganggu pertumbuhan buah. Pengaturan cabang utama dan cabang primer agar semua daun pada tiap cabang tidak saling menutupi, sehingga pembagian sinar merata, yang mempengaruhi pertumbuhan baik pohon/buahnya.

3. Pembubunan

Lahan penanaman semangka dilakukan pembubunan tanah agar akar menyerap makanan secara maksimal dan dilakukan setelah beberapa hari penanaman.

4. Perempalan

Dilakukan melalui penyortiran dan pengambilan tunas-tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan pohon/buah semangka yang sedang berkembang. Perempelan dilakukan untuk mengurangi tanaman yang terlalu lebat akibat banyak tunas-tunas muda yang kurang bermanfaat.

5. Pemupukan

Pemberian pupuk organik pada saat sebelum tanam tidak akan semuanya terserap, maka dilakukan pemupukan susulan yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan. Pada pertumbuhan vegetative diperlukan pupuk daun (Topsil D), pada fase pembentukan buah dan pemasakan diperlukan pemupukan Topsis B untuk memperbaiki kualitas buah yang dihasilkan.

Pemberian pupuk daun dicampur dengan insekstisida dan fungisida yang disemprotkan bersamaan secara rutin. Adapun penyemprotan dilakukan sebagai berikut:

  1. Pupuk daun diberikan pada saat 7, 14, 21, 28 dan 35 hari setelah tanam;
  2. Pupuk buah diberikan pada saat 45 dan 55 hari setelah tanam;
  3. ZA dan NPK (perbandingan 1:1) dilakukan 21 hari setelah tanam sebanyak 300 ml, 25 hari setelah tanam sebanyak 400 ml dan 55 hari setelah tanam sebanyak 400 ml.

6. Pengairan dan Penyiraman

Sistem irigasi yang digunakan sistem Farrow Irrigation: air dialirkan melalui saluran diantara bedengan, frekuensi pemberian air pada musim kemarau 4-6 hari dengan volume pengairan tidak berlebihan. Bila dengan pompa air sumur (diesel air) penyiraman dilakukan dengan bantuan slang plastik yang cukup besar sehingga lebih cepat. Tanaman semangka memerlukan air secara terus menerus dan tidak kekurangan air.

7. Waktu Penyemprotan Pestisida

Selain pupuk daun, insktisida dan fungisida, ada obat lain yaitu ZPZ (zat perangsang tumbuhan); bahan perata dan perekat pupuk makro (Pm) berbentuk cairan. Dosis ZPT: 7,5 cc, Agristik: 7,5 cc dan Metalik (Pm): 10 cc untuk setiap 14-17 liter pelarut.

Penyemprotan campuran obat dilakukan setelah tanaman berusia >20 hari di lahan. Selanjutnya dilakukan tiap 5 hari sekali hingga umur 70 hari. Penyemprotan dilakukan dengan sprayer untuk areal yang tidak terlalu luas dan menggunakan mesin bertenaga diesel bila luas lahan ribuan hektar. Penyemprotan dilakukan pagi dan sore hari tergantung kebutuhan dan kondisi cuaca.

8. Pemeliharaan Lain

Seleksi calon buah merupakan pekerjaan yang penting untuk memperoleh kualitas yang baik (berat buah cukup besar, terletak antara 1,0-1,5 m dari perakaran tanaman), calon buah yang dekat dengan perakaran berukuran kecil karena umur tanaman relatif muda (ukuran sebesar telur ayam dalam bentuk yang baik dan tidak cacat). Setiap tanaman diperlukan calon buah 1-2 buah, sisanya di pangkas. Setiap calon buah ± 2 kg sering dibalik guna menghindari warna yang kurang baik akibat ketidak-merataan terkena sinar matahari, sehingga warna kurang menarik dan menurunkan harga jual buah itu sendiri. (mdk/edl)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tips Efektif Mengeluarkan Dahak di Tenggorokan yang Bikin Batuk Membandel
Tips Efektif Mengeluarkan Dahak di Tenggorokan yang Bikin Batuk Membandel

Dahak harus dikeluarkan agar tidak menumpuk di tenggorokan, begini cara efektifnya.

Baca Selengkapnya
Cara Mudah Kupas Bawang Merah Tanpa Bikin Mata Perih, Cuma Butuh 10 Detik
Cara Mudah Kupas Bawang Merah Tanpa Bikin Mata Perih, Cuma Butuh 10 Detik

Untuk mencapai efisiensi waktu memasak, coba trik mengupas bawang merah yang satu ini. Simak penjelasannya berikut!

Baca Selengkapnya
Tips Menanam Sayur di Pekarangan Rumah, Manfaatkan Lahan Kosong
Tips Menanam Sayur di Pekarangan Rumah, Manfaatkan Lahan Kosong

Isi waktu luang Anda dengan berkebun menanam sayur di pekarangan rumah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Suhu Panas Landa Indonesia, Mendag Putar Otak Cari Cara agar Harga Pangan Tak Meroket
Suhu Panas Landa Indonesia, Mendag Putar Otak Cari Cara agar Harga Pangan Tak Meroket

Suhu Panas Landa Indonesia, Mendag Putar Otak Cari Cara agar Harga Pangan Tak Meroket

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Perut Begah dengan Aman dan Efektif, Lakukan Hal Ini
Cara Mengatasi Perut Begah dengan Aman dan Efektif, Lakukan Hal Ini

Memahami penyebab perut begah adalah langkah pertama untuk mengatasi kondisi ini.

Baca Selengkapnya
Tidak Harus Pakai Daun Pisang, Begini Tips Agar Santan Pecah Kembali Menyatu dengan Satu Alat Saja
Tidak Harus Pakai Daun Pisang, Begini Tips Agar Santan Pecah Kembali Menyatu dengan Satu Alat Saja

Dengan menggunakan perkakas sederhana ini, santan yang pecah dapat disatukan kembali. Mari ikuti petunjuknya.

Baca Selengkapnya
8 Cara Mengatasi Demam Panggung yang Efektif, Lakukan Hal Berikut Ini
8 Cara Mengatasi Demam Panggung yang Efektif, Lakukan Hal Berikut Ini

Mengatasi demam panggung memerlukan pemahaman tentang penyebabnya dan penerapan strategi untuk mengelolanya.

Baca Selengkapnya
Cara Masak Beras Ketan Agar Lembut dan Matang Sempurna, Tanpa Dikukus Lama
Cara Masak Beras Ketan Agar Lembut dan Matang Sempurna, Tanpa Dikukus Lama

Ternyata, untuk menciptakan beras ketan yang lembut, tidaklah perlu menghabiskan waktu berjam-jam selama proses pengukusan. Ayo lihat cara melakukannya.

Baca Selengkapnya
Cara Simpan Pisang Kupas Tahan sampai 3 Minggu, Awet dan Tidak Lembek
Cara Simpan Pisang Kupas Tahan sampai 3 Minggu, Awet dan Tidak Lembek

Supaya lebih praktis dan tahan lama, simpan pisang yang sudah dikupas menggunakan trik ini agar bisa bertahan hingga tiga minggu. Berikut adalah caranya.

Baca Selengkapnya