Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ciri-Ciri ADHD pada Anak dan Orang Dewasa yang Mudah Dikenali, Jangan Anggap Sepele

Ciri-Ciri ADHD pada Anak dan Orang Dewasa yang Mudah Dikenali, Jangan Anggap Sepele<br>

Ciri-Ciri ADHD pada Anak dan Orang Dewasa yang Mudah Dikenali, Jangan Anggap Sepele

Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan perkembangan pada anak dan dewasa yang ditandai dengan gejala ketidakmampuan untuk memperhatikan sesuatu dengan baik, impulsif, dan hiperaktif.

Gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Gejala ADHD dapat terlihat sejak usia dini, namun seringkali tidak terdiagnosis dengan cepat karena dianggap sebagai perilaku anak yang biasa.

Beberapa gejala ADHD pada anak antara lain sulit memperhatikan detail, sulit untuk tetap diam, sering lupa, serta sulit untuk mengikuti petunjuk atau aturan. Cara penanganan ADHD pada anak bisa dilakukan dengan terapi perilaku, terapi pengasuhan, serta pemberian obat-obatan sesuai dengan rekomendasi dokter.

Berikut ciri-ciri ADHD pada anak dan orang dewasa yang perlu diwaspadai:

merdeka.com

Ciri-Ciri ADHD pada Anak

Ciri-Ciri ADHD pada Anak

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perilaku yang seringkali terjadi pada anak-anak.

Kesulitan untuk Fokus

Anak dengan ADHD seringkali mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus mereka dalam aktivitas yang memerlukan perhatian yang berkepanjangan. Mereka mungkin cenderung terdistraksi dengan mudah oleh hal-hal di sekitar mereka dan sulit untuk memusatkan perhatian pada satu tugas atau aktivitas. Mereka mungkin juga seringkali berganti-ganti dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya tanpa menyelesaikan satu pun dengan baik.

Selain itu, anak dengan ADHD juga dapat kesulitan dalam mengikuti instruksi atau arahan yang diberikan kepada mereka. Mereka mungkin mudah lupa atau kehilangan fokus saat mencoba untuk memahami atau menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi mereka di sekolah atau di rumah, karena mereka mungkin memerlukan bantuan tambahan atau pengulangan arahan untuk dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

Sering Gelisah dan Tidak Tenang

Anak dengan ADHD seringkali menunjukkan ciri-ciri kerap gelisah dan tidak tenang. Mereka cenderung sulit untuk duduk diam dalam waktu yang lama, sering bergerak-gerak atau menggelepar tanpa tujuan yang jelas. Mereka juga cenderung sulit untuk fokus pada satu aktivitas dan seringkali terlihat seperti tidak bisa tenang atau diam.

Selain itu, mereka juga mungkin sering terlihat seperti tidak bisa menunggu giliran dan mudah terganggu dengan hal-hal di sekitarnya, sehingga sulit untuk berkonsentrasi pada suatu tugas.

Ketidaktenangan ini seringkali membuat mereka sulit untuk belajar di sekolah atau berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Mereka mungkin mudah teralihkan perhatian dan sulit untuk mengikuti aturan atau petunjuk yang diberikan. Hal ini juga biasanya memengaruhi hubungan sosial mereka dengan teman-teman sebaya, karena sulit untuk mempertahankan fokus dan keterlibatan dalam percakapan atau permainan bersama.

Impulsif

Ciri ADHD pada anak yang impulsif meliputi perilaku yang sulit dikendalikan dan kecenderungan untuk bertindak tanpa memikirkan konsekuensi. Anak dengan ADHD yang impulsif cenderung sulit untuk menahan diri, sehingga seringkali melakukan sesuatu tanpa berpikir terlebih dahulu. Mereka juga cenderung terburu-buru dalam mengambil keputusan dan sulit untuk menunggu giliran.

Selain itu, anak dengan ciri impulsif juga seringkali bertindak tanpa memperhitungkan kemungkinan risiko atau bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan mereka.

Dampak dari impulsivitas pada anak dengan ADHD dapat membuat mereka sulit untuk belajar di sekolah dan sulit untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Selain itu, impulsivitas juga dapat menimbulkan konflik dengan orang tua dan guru karena perilaku yang sulit dikendalikan.

Menunjukkan Gejala Tambahan Lainnya

Ciri-ciri ADHD pada anak yang menunjukkan gejala tambahan lainnya meliputi kesulitan dalam berinteraksi sosial, impulsivitas, dan gangguan tidur. Anak dengan ADHD seringkali mengalami kesulitan dalam memahami aturan sosial dan kurang mampu memahami dan merespons perasaan orang lain, sehingga seringkali terisolasi dari teman-temannya.

Mereka juga cenderung bersikap impulsif, melakukan tindakan tanpa berpikir panjang terlebih dahulu, dan sulit menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang mereka inginkan. Selain itu, gangguan tidur juga seringkali dialami oleh anak dengan ADHD, seperti kesulitan tidur atau tidur yang terlalu banyak.

Selain ciri-ciri di atas, anak dengan ADHD juga dapat menunjukkan gejala tambahan lainnya seperti hiperaktif, kegelisahan, dan kesulitan dalam fokus dan konsentrasi. Mereka cenderung bergerak terlalu aktif dan sulit untuk diam, bahkan dalam situasi yang memerlukan ketenangan.

Ciri-Ciri ADHD pada Orang Dewasa

Beberapa ciri-ciri ADHD pada orang dewasa meliputi:

1. Kesulitan Berkonsentrasi

Orang dewasa dengan ADHD cenderung mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus pada tugas-tugas atau pekerjaan yang memerlukan perhatian yang berkepanjangan.

2. Hiperaktif dan Impulsif

Hiperaktivitas yang muncul pada anak-anak dengan ADHD mungkin berubah menjadi kegelisahan atau kegelian pada orang dewasa. Mereka juga dapat bersikap impulsif, membuat keputusan tanpa pemikiran panjang.

3. Mudah Terganggu

Orang dewasa dengan ADHD dapat sangat mudah terganggu oleh rangsangan eksternal, seperti suara-suara di sekitar mereka, yang dapat mempengaruhi konsentrasi mereka.

4. Prokrastinasi

Kesulitan dalam memulai atau menyelesaikan tugas-tugas, bahkan jika tugas tersebut penting, dapat menjadi ciri ADHD pada orang dewasa.

Risiko Komplikasi ADHD pada Balita

ADHD adalah gangguan perkembangan otak yang menyebabkan kesulitan dalam mengontrol perilaku, perhatian, dan impulsivitas. Risiko komplikasi ADHD pada balita sangatlah tinggi karena gangguan ini dapat mempengaruhi perkembangan kognitif serta sosial-emosional anak.

Balita yang mengalami ADHD cenderung memiliki kesulitan dalam mengikuti aturan, berinteraksi dengan teman sebaya, dan belajar di lingkungan sekolah maupun di rumah. Mereka juga rentan mengalami kemarahan yang intens, kegelisahan, dan kesulitan dalam tidur. Selain itu, risiko cedera fisik juga meningkat karena balita ADHD cenderung kurang dapat mengontrol perilaku impulsif mereka, misalnya saat berlari atau bermain.

enting bagi orang tua dan pengasuh balita yang mungkin mengalami ADHD untuk segera mendapatkan bantuan dan perawatan yang tepat, seperti terapi perilaku atau terapi obat. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko komplikasi ADHD pada balita, termasuk permasalahan pendidikan, gangguan emosi, dan cedera fisik.

Dengan bantuan yang tepat, balita dengan ADHD dapat belajar mengontrol perilaku dan kemampuan sosial mereka, sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin terjadi akibat gangguan ini.

Cara Mencegah ADHD pada Anak

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk meminimalkan risiko atau mengidentifikasi dini gejalanya. Berikut beberapa cara yang dapat membantu:

1. Prenatal Care yang Baik

Memastikan ibu hamil mendapatkan perawatan prenatal yang baik dapat meminimalkan risiko kelahiran prematur dan komplikasi lain yang dapat meningkatkan kemungkinan ADHD.

2. Pantau Perkembangan Anak

Memantau perkembangan anak sejak dini dapat membantu mendeteksi potensi masalah perilaku atau perkembangan secara lebih cepat. Pemeriksaan rutin dan konsultasi dengan dokter anak dapat membantu mengidentifikasi perubahan yang abnormal.

3. Nutrisi yang Seimbang

Menjaga pola makan yang seimbang dengan memberikan nutrisi yang cukup dapat mendukung perkembangan otak dan sistem saraf anak. Omega-3 asam lemak, yang banyak ditemukan dalam ikan, juga telah dikaitkan dengan perkembangan kognitif yang baik.

4. Pola Tidur yang Teratur

Menjaga pola tidur yang teratur sangat penting untuk perkembangan otak anak. Kekurangan tidur dapat memengaruhi fokus dan konsentrasi anak.

Cara Mencegah ADHD pada Orang Dewasa

1. Pola Hidup Sehat

Menjaga gaya hidup sehat dengan pola tidur yang teratur, nutrisi yang baik, dan aktivitas fisik dapat mendukung kesehatan mental dan mencegah gejala ADHD.

2. Manajemen Stres

Belajar cara mengelola stres dan tekanan dapat membantu mengurangi risiko ADHD pada orang dewasa. Teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga bisa sangat membantu.

3. Pemantauan Kesehatan Mental

Secara rutin memantau kesehatan mental dan mencari bantuan profesional jika diperlukan dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah sejak dini.

4. Pendidikan dan Dukungan Sosial

Membangun hubungan sosial yang kuat dan mendapatkan dukungan dari teman dan keluarga dapat membantu dalam mengatasi tantangan dan mencegah gejala ADHD.

5. Minimalkan Paparan Toksik

Mencoba untuk mengurangi paparan anak pada zat-zat toksik seperti asap rokok, polusi udara, dan bahan kimia berbahaya dapat membantu melindungi sistem saraf mereka.

6. Aktivitas Fisik

Menyediakan kesempatan bagi anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik dapat membantu mengatasi energi berlebih dan meningkatkan fokus dan konsentrasi.

15 Tanda dan Gejala ADHD pada Orang Dewasa
15 Tanda dan Gejala ADHD pada Orang Dewasa

Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD adalah gangguan mental berupa perilaku yang impulsif dan hiperaktif.

Baca Selengkapnya
Terapi untuk Anak Penderita ADHD, Orang Tua Wajib Tahu
Terapi untuk Anak Penderita ADHD, Orang Tua Wajib Tahu

ADHD tidak bisa disembuhkan namun gejala dapat dikontrol dengan terapi.

Baca Selengkapnya
ADHD Adalah Gangguan Susah Fokus  dan Impulsif, Ketahui Cara Mengatasinya
ADHD Adalah Gangguan Susah Fokus dan Impulsif, Ketahui Cara Mengatasinya

ADHD adalah gangguan perkembangan neurobiologi. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Autisme pada Orang Dewasa
Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Autisme pada Orang Dewasa

Autisme adalah kelainan perkembangan yang dapat muncul dengan berbagai gejala. Yuk, simak tanda-tanda dan gejala autisme pada orang dewasa!

Baca Selengkapnya
Punya Gangguan Tidur, Kecemasan, dan Stres? Cobalah Tidur dengan Selimut Tebal
Punya Gangguan Tidur, Kecemasan, dan Stres? Cobalah Tidur dengan Selimut Tebal

Penelitian menunjukkan bahwa selimut tebal bermanfaat bagi penderita kecemasan, autisme, atau hiperaktivitas.

Baca Selengkapnya
Mengapa Sindiran ke Anak Bisa Jadi Kesalahan Parenting yang Berdampak Buruk bagi Perkembangan
Mengapa Sindiran ke Anak Bisa Jadi Kesalahan Parenting yang Berdampak Buruk bagi Perkembangan

Menyindir anak terkait hal yang mereka lakukan bisa menimbulkan dampak buruk dalam pola pengasuhan yang dilakukan.

Baca Selengkapnya
Miris! Anak SD di Cirebon Depresi Berat Gara-gara HP Hasil Beli Sendiri Dijual Ibunya
Miris! Anak SD di Cirebon Depresi Berat Gara-gara HP Hasil Beli Sendiri Dijual Ibunya

Seorang anak SD berusia 13 tahun depresi berat karena HP yang dibeli dengan tabungannya dijual oleh orang tuanya.

Baca Selengkapnya
Adiksi Gawai Bisa Menjadi Penyebab Seseorang Mengalami Obesitas dan Mudah Lupa
Adiksi Gawai Bisa Menjadi Penyebab Seseorang Mengalami Obesitas dan Mudah Lupa

Penggunaan gawai merupakan hal yang tidak bisa kita hindari namun bisa memicu munculnya adiksi yang berdampak buruk pada seseorang.

Baca Selengkapnya
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Sering Halusinasi, Pernah ke Bandara karena Bisikan Gaib dan Jalan Kaki Pukul 3 Pagi
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Sering Halusinasi, Pernah ke Bandara karena Bisikan Gaib dan Jalan Kaki Pukul 3 Pagi

Pelaku terindikasi mengalami skizofrenia, sekitar dua bulan lalu

Baca Selengkapnya