Ciri-Ciri Alergi Susu Sapi pada Anak, Orangtua Wajib Tahu
Alergi susu sapi membuat sistem kekebalan tubuh merespons protein dalam susu sebagai zat asing yang berbahaya.
Alergi susu sapi membuat sistem kekebalan tubuh merespons protein dalam susu sebagai zat asing yang berbahaya.
Ciri-Ciri Alergi Susu Sapi pada Anak, Orangtua Wajib Tahu
Alergi susu sapi adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh seseorang merespons protein yang terkandung dalam susu sapi sebagai benda asing yang berbahaya. Protein-protein utama dalam susu sapi yang sering menjadi penyebab reaksi alergi adalah kasein dan whey. Alergi susu sapi dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh dan menyebabkan berbagai gejala, mulai dari ringan hingga berat.
Mengutip Web MD, alergi susu sapi biasanya muncul pada tahun pertama kehidupan bayi. Meskipun kebanyakan anak-anak yang alergi susu sapi dapat sembuh dari alergi ini seiring bertambahnya usia, ada juga yang akan tetap alergi hingga dewasa.
Alergi susu sapi berbeda dengan intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa terjadi karena tubuh tidak dapat mencerna laktosa (gula dalam susu) dengan baik, sedangkan alergi susu sapi melibatkan reaksi kekebalan tubuh terhadap protein dalam susu.
Lantas, seperti apa ciri-ciri alergi susu sapi pada anak? Berikut informasi selengkapnya yang patut diketahui oleh para orangtua. Semoga bermanfaat!
-
Apa gejala utama yang sering muncul pada anak alergi susu sapi? 'Dari banyak yang ditemukan paling banyak itu kenanya diare ya, 53 persen anak umumnya yang kena alergi susu sapi gejala utamanya pasti diare,' ucap dia.
-
Apa dampak alergi susu sapi pada anak? Alergi makanan dapat berdampak pada status gizi dan pertumbuhan anak. Salah satu contohnya adalah alergi susu sapi, yang prevalensinya mencapai antara 0,5 hingga 7,5 persen dari total kelahiran bayi di Indonesia setiap tahun.
-
Bagaimana cara orang tua mengatasi alergi susu sapi pada anak? Tata laksana alergi susu sapi melibatkan beberapa langkah penting. Pertama, orang tua harus segera menghilangkan susu sapi dari diet anak. Mengganti susu sapi dengan sumber nutrisi alternatif yang memiliki kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta kandungan gizi mikro seperti vitamin dan mineral, sangat penting untuk mendukung fase pertumbuhan anak.
-
Apa yang terjadi kalau anak alergi susu sapi minum susu kambing? Anak yang sudah didiagnosis alergi susu sapi tidak boleh diberi susu kambing maupun produk turunannya.
-
Bagaimana mengatasi alergi susu sapi pada anak? Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mengenali gejala-gejala alergi susu sapi sejak dini dan mengurangi dampak negatifnya. Pertama, segera lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Dokter dapat melakukan tes alergi untuk memastikan apakah anak benar-benar alergi terhadap susu sapi. Langkah selanjutnya adalah menghilangkan susu sapi dari diet anak dan mencari sumber nutrisi alternatif yang memiliki kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta kandungan gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam fase pertumbuhan anak. Orang tua harus cermat membaca label makanan untuk memastikan tidak ada kandungan susu sapi yang tersembunyi.
Penyebab Alergi Susu Sapi
Dilansir dari Web MD, alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengira zat yang tidak berbahaya seperti misalnya protein, sebagai benda asing dan menyerangnya seperti menyerang bakteri atau virus. Respons abnormal ini melepaskan bahan kimia yang pada gilirannya memicu gejala yang berhubungan dengan alergi.
Susu mengandung kasein (yang membentuk dadih saat susu menjadi asam) dan whey (bagian encer yang tersisa saat dadih dihilangkan), dan masing-masing kasein memiliki beberapa protein berbeda, yang salah satunya dapat menyebabkan respons alergi.
Alergi protein susu sapi dapat menyebabkan berbagai macam reaksi, tergantung pada bahan kimia yang dilepaskan, dan alergi dikategorikan berdasarkan penyebab berikut:
- Reaksi yang dimediasi imunoglobulin E (IgE): Sistem kekebalan melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya sebagai respons terhadap protein susu sapi. Gejala biasanya muncul dalam waktu 20 hingga 30 menit setelah mengonsumsi protein, namun bisa muncul hingga 2 jam kemudian.
- Reaksi yang diperantarai non-imunoglobulin E: Sel T dianggap sebagai pemicu gejala yang muncul secara bertahap, mulai dari 48 jam hingga seminggu setelah mengonsumsi protein susu sapi.
Reaksi campuran IgE dan non-IgE: Ini merupakan kombinasi reaksi yang diperantarai imunoglobulin E dan reaksi yang diperantarai non-imunoglobulin E.
Ciri-Ciri Alergi Susu Sapi pada Anak
Berikut adalah beberapa ciri-ciri alergi susu sapi pada anak:
1. Ruam Kulit
Anak dengan alergi susu sapi dapat mengalami ruam kulit, seperti kemerahan, bengkak, atau ruam yang gatal. Ruam ini dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, perut, atau ekstremitas.
2. Masalah Pencernaan
Gejala pencernaan termasuk muntah, diare, atau sembelit. Anak juga dapat mengalami kembung atau nyeri perut yang terkait dengan masalah pencernaan.
3. Mengalami Kolik
Anak yang alergi susu sapi mungkin lebih cenderung mengalami kolik, yang ditandai dengan menangis intens, kesulitan tidur, dan kesulitan untuk dihibur.
4. Mengalami Kesulitan Bernapas
Reaksi alergi yang parah dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau sesak napas pada anak. Hal ini merupakan tanda darurat dan memerlukan perhatian medis segera.
5. Konstipasi atau Diare
Perubahan dalam pola buang air besar, seperti konstipasi atau diare, dapat menjadi indikasi adanya alergi susu sapi.
6. Iritabilitas atau Ketidaknyamanan
Anak dengan alergi susu sapi mungkin tampak lebih iritatif atau mudah marah. Mereka juga mungkin kesulitan untuk tidur atau merasa tidak nyaman secara umum.
7. Muntah dan Refluks
Alergi susu sapi dapat menyebabkan anak mengalami muntah atau refluks yang lebih sering daripada anak yang tidak mengalami alergi.
8. Berat Badan dan Pertumbuhan yang Terhambat
Beberapa anak dengan alergi susu sapi mungkin mengalami kesulitan dalam mendapatkan berat badan atau pertumbuhan yang terhambat.
9. Infeksi Telinga yang Sering
Anak dengan alergi susu sapi mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami infeksi telinga.
Penting untuk diingat bahwa ciri-ciri alergi susu pada anak yang satu bisa berbeda dengan anak lainnya. Serta, ada beberapa gejala yang mungkin muncul secara bertahap.
Apakah Alergi Susu Sapi Berbahaya?
Alergi susu sapi dapat menjadi kondisi yang serius dan bahkan mengancam nyawa pada beberapa kasus. Reaksi alergi susu sapi dapat berkisar dari gejala ringan hingga reaksi alergi yang sangat parah, yang dikenal sebagai anafilaksis. Tingkat keparahan reaksi alergi dapat bervariasi antar individu. Beberapa gejala yang dapat timbul termasuk:
Gejala Ringan:
- Ruam kulit atau gatal-gatal.
- Bengkak pada wajah, bibir, atau area lainnya.
- Masalah pencernaan seperti muntah, diare, atau kembung.
Gejala Sedang:
- Kesulitan bernapas atau sesak napas.
- Batuk atau pilek.
- Sianosis (kulit atau bibir yang kebiruan karena kekurangan oksigen).
Gejala Parah (Anafilaksis):
- Kesulitan bernapas yang parah atau berhenti bernapas.
- Penurunan tekanan darah yang cepat.
- Pingsan atau kehilangan kesadaran.
Reaksi anafilaksis adalah kondisi darurat medis yang memerlukan perhatian medis segera. Jika tidak diobati dengan cepat, anafilaksis dapat mengancam nyawa.
Alergi susu sapi juga dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak-anak jika tidak dikelola dengan baik. Bayi atau anak yang mengalami alergi susu sapi mungkin mengalami kesulitan untuk mendapatkan nutrisi yang cukup dari susu dan produk susu, yang dapat memengaruhi pertumbuhan mereka.
Penting untuk mendeteksi dan mengelola alergi susu sapi dengan benar.
Jika seseorang dicurigai memiliki alergi susu sapi, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis yang tepat dan perencanaan manajemen yang sesuai.
Mengetahui cara mengenali gejala, menghindari makanan yang menyebabkan reaksi, dan memiliki rencana tindakan darurat dapat membantu mengelola alergi susu sapi dengan efektif.