Fabel adalah Cerita Dongeng dengan Tokoh Hewan, Ini Definisi dan Cantohnya
Cerita fabel mengandung banyak pesan moral yang bisa diambil pelajarannya.
Cerita fabel mengandung banyak pesan moral yang bisa diambil pelajarannya.
Fabel adalah Cerita Dongeng dengan Tokoh Hewan, Ini Definisi dan Cantohnya
Fabel adalah salah satu jenis dongeng yang kerap muncul di buku anak-anak. Fabel adalah salah satu metode penceritaan tertulis dan lisan yang tertua dan paling bertahan lama. Salah satu fabel yang terkenal di Indonesia adalah dongeng tentang Si Kancil dan Pak Tani.
Fabel dapat didefinisikan dengan ciri-ciri yang lebih eksplisit. Di antaranya adalah tokoh utama dalam cerita fabel merupakan binatang, mereka bisa berbicara dan berpikir, memiliki karakter, alur ceritanya pendek, dan gaya ceritanya lisan. Fabel juga digambarkan sebagai bentuk kritik terhadap sifat manusia, kata-kata yang digunakan biasanya mudah dipahami.
Cerita fabel memiliki struktur yang hampir sama seperti cerpen, hanya saja di dalam teks fabel terdapat tahapan koda di akhir cerita. Ada pun struktur cerita fabel terdiri dari pembuka cerita (orientasi), konfik dalam cerita (komplikasi), penyelesaian konflik (resolusi), dan amanat cerita (koda).
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai fabel yang menarik dipelajari.
-
Siapa yang biasanya menceritakan dongeng? Dongeng, di sisi lain, sering kali disebarluaskan melalui tradisi lisan, seperti dongeng yang diceritakan oleh orang tua kepada anak-anak mereka sebelum tidur.
-
Siapa karakter utama di dongeng pertama? Di sebuah kafe kecil di pinggiran kota, hiduplah seorang sandwich bernama Sandro. Sandro adalah sandwich yang keren, dengan irisan daging, selada, tomat, dan saus yang membuatnya sangat menarik. Namun, keberadaannya yang paling istimewa adalah hatinya yang lembut. Setiap hari, Sandro duduk di rak toko, menanti seseorang yang akan memilihnya untuk dimakan. Dia selalu berharap agar dipilih oleh seseorang yang benar-benar menghargainya, bukan hanya mengonsumsinya secara sembarangan.
-
Hewan apa yang melambangkan dewi Bastet? Dewi Bastet dalam mitologi Mesir erat kaitannya dengan kucing. Di Mesir Kuno, kucing dihormati sebagai simbol penting dalam agama dan pertanian karena peran mereka dalam melindungi tanaman dan membasmi hewan pengerat, yang membantu mencegah penyakit.
-
Apa yang membuat dongeng ini lucu? Sandro melompat-lompat bahagia di dalam wadah salad, bahagia karena akhirnya mendapat cinta yang dia cari. Mereka berdua pun menjadi pasangan yang cocok dan sering dinikmati oleh pelanggan kafe.Sejak itu, Sandro dan Sally hidup bahagia selamanya, menjadi bukti bahwa cinta memang bisa ditemukan di tempat yang paling tidak terduga, bahkan di antara makanan di sebuah kafe kecil.
-
Kenapa teks anekdot seringkali menyerupai dongeng? Menyerupai Dongeng: Kisah cerita dalam teks anekdot sering kali menyerupai dongeng, dengan karakter hewan dan manusia yang saling terhubung secara umum dan realistis.
-
Apa topik utama dongeng lucu untuk pacar? Dongeng buat pacar lucu dapat Anda bagikan saat pasangan sedang membutuhkan hiburan. Dalam merajut hubungan asmara, kita harus saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Wujudnya bisa dengan memberikan sebentuk keceriaan dalam bentuk dongeng.
Pengertian Fabel
Fabel adalah cerita pendek, biasanya dengan binatang sebagai karakter dan menyampaikan pesan moral.
Cerita fabel merupakan karya fiksi/khayalan berbentuk narasi yang mengisahkan kehidupan binatang berperilaku menyerupai manusia. Pesan moral yang umumnya terkandung dalam fabel antara lain tentang tanggung jawab, kejujuran, disiplin, amanah, serta lain sebagainya.
Tujuan dari adanya pesan moral dalam fabel adalah untuk mengajarkan nilai kehidupan pada anak-anak yang berhubungan dengan sifat baik dan buruk manusia.
Adapun penggunaan karakter binatang disengaja agar mudah memengaruhi pembaca, terutama anak-anak yang lebih mudah tertarik dengan karakter binatang tersebut.
Ciri-Ciri Cerita Fabel
Agar bisa memahami lebih jauh tentang apa itu fabel, berikut ciri-ciri khususnya:
1. Binatang sebagai tokoh utama dalam cerita.
2. Tokoh utama dapat bertingkah seperti manusia (berbicara dan berpikir).
3. Menunjukkan penggambaran moral dan karakter manusia dan kritik tentang kehidupan.
4. Alur cerita pendek dan sederhana.
5. Karakter tokoh diuraikan secara terperinci.
6. Gaya penceritaan secara lisan.
7. Pesan atau tema kadang ditulis dalam cerita.
8. Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami.
9. Mengkritisi sifat manusia, diskriminasi kaum lemah, dan keadaan masyarakat.
Struktur Cerita Fabel
Cerita penyampaian fabel sebagai dongeng disusun dalam bentuk teks, animasi, atau kartun. Fabel memiliki struktur yang berbeda dengan jenis dongeng lainnya. Struktur fabel adalah sebagai berikut:
1. Orientasi
Fabel adalah cerita yang diawali dengan permulaan, atau disebut juga dengan orientasi. Paragraf awal ini akan memperkenalkan tokoh dalam cerita, latar tempat, dan waktu. Lalu perkenalan tema atau background, dan lain sebagainya.
2. Komplikasi
Bagian selanjutnya yakni komplikasi atau klimaks cerita. Bagian fabel satu ini menceritakan tentang tokoh utama yang berhadapan dengan puncak masalah. Hal ini menjadi bagian inti dari cerita fabel.
3. Resolusi
Resolusi fabel adalah bagian cerita fabel yang menceritakan tentang pemecahan masalah yang dihadapi oleh tokoh utama. Biasanya dalam fabel akan dijelaskan tokoh utama memecahkan masalahnya dengan cara yang unik dan kreatif.
4. Koda
Struktur fabel koda adalah bagian cerita yang menjelaskan terjadinya perubahan pada setiap tokoh. Pada bagian ini disampaikan amanat atau pesan moral yang dapat dipetik oleh pembaca.
Jenis-Jenis Fabel
Terdapat 2 jenis fabel yang umum diketahui, yakni:
1. Fabel Klasik
Fabel klasik merupakan dongeng yang telah ada sejak zaman dahulu, tetapi tidak diketahui secara pasti kapan waktu kemunculannya. Fabel klasik biasanya diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Contohnya cerita Kancil dan Buaya, Gagak dan Elang, Kerbau dan Burung, Semut dan Belalang, dan lain sebagainya.
Ciri-ciri fabel klasik:
- Fabel klasik ceritanya sangat pendek dan jelas.
- Tema yang diangkat sangat sederhana.
- Fabel klasik sarat dengan pesan moral atau petuah pada pembaca.
- Sifat hewani dalam tokoh fabel klasik masih melekat.
2. Fabel Modern
Fabel modern waktu kemunculan ceritanya belum terlalu lama. Di mana pembuatan dongeng sebagai bentuk ekspresi kesastraan dari penulis.
Ciri-ciri fabel modern:
- Alur cerita fabel modern bisa pendek atau panjang.
- Tema cerita cenderung lebih rumit.
- Fabel modern terkadang berupa epik atau saga, dengan prosa yang mengisahkan pahlawan.
- Karakter setiap tokoh fabel modern dibuat unik.
Contoh Cerita Fabel
1. Semut dan Kepompong
Seekor semut merayap dengan gesit di bawah sinar matahari. Semut itu memanjat pohon, dan menelusuri ranting dengan lincah. Dia sedang mencari makanan saat tiba-tiba dia melihat kepompong tergantung di selembar daun.
Kepompong itu terlihat mulai bergerak-gerak sedikit, tanda apa yang ada di dalamnya akan segera keluar. Gerakan-gerakan dari kepompong tersebut menarik perhatian semut yang baru pertama kali ini melihat kepompong yang bisa bergerak-gerak.
Dia mendekat dan berkata,”Aduh kasian sekali kamu ini” kata semut itu dengan nada antara kasihan dan menghina.
“Nasibmu malang sekali, sementara aku bisa lari ke sana ke mari sekehendak hatiku, dan kalau aku ingin aku bisa memanjat pohon yang tertinggi sekalipun, kamu terperangkap dalam kulitmu, hanya bisa menggerakkan sedikit saja tubuhmu.”
Kepompong mendengar semua yang dikatakan oleh semut, tapi dia diam saja tidak menjawab. Beberapa hari kemudian, saat semut kembali ke tempat kepompong tersebut, dia terkejut saat melihat yang kepompong itu sudah kosong yang ada tinggal cangkangnya.
Saat dia sedang bertanya-tanya dalam hati apa yang terjadi dengan isi dari kepompong itu, tiba-tiba dia merasakan hembusan angin dan adanya kepakan sayap kupu-kupu yang indah di belakangnya.
“Wahai semut, lihatlah diriku sekarang baik-baik” kupu-kupu yang indah menyapa semut yang tertegun melihatnya.
“Akulah mahluk yang kau kasihani beberapa hari lalu! Saat itu aku masih ada di dalam kepompong. Sekarang kau boleh sesumbar bahwa kau bisa berlari cepat dan memanjat tinggi. Tapi mungkin aku tidak akan perduli, karena aku akan terbang tinggi dan tidak mendengar apa yang kau katakan.”
Sambil berkata demikian, kupu-kupu itu terbang tinggi ke udara, meniti hembusan angin, dan dalam sekejap hilang dari pandangan sang semut.
2. Dongeng Nelayan dan Ikan Kecil (Aesop)
Seorang nelayan miskin yang hidup berdasarkan ikan hasil tangkapannya, pada suatu hari mengalami nasib kurang beruntung dan hampir tidak mendapatkan tangkapan apapun selain seekor ikan kecil. Saat sang nelayan itu akan memasukkan ikan tersebut ke keranjang yang dibawanya, ikan kecil itu berkata:
"Mohon lepaskan aku, tuan nelayan! Saya sangat kecil hingga tidak berharga untuk dibawa pulang ke rumah. Saat saya menjadi lebih besar nanti, saya akan menjadi santapan yang lebih lezat untuk tuan."
Tetapi sang Nelayan tetap menaruh ikan tersebut di keranjangnya. "Betapa bodohnya saya jika melepaskan ikan ini." kata Nelayan. "Bagaimana kecil pun ikan yang saya tangkap, tetap lebih baik daripada tidak ada tangkapan sama sekali."
3. Keledai Malas
Mamboo adalah keledai yang malas dan selalu berusaha mencari cara keluar dari pekerjaan yang diberikan oleh tuannya, sang tukang cuci.
Suatu hari, dia lari dari rumah tepat ketika tukang cuci mulai mencarinya. Ketika dia tidur di pertanian, badai debu besar dimulai.
Karena takut, Mamboo memutuskan untuk pulang. Sebenarnya dia juga takut bahwa tukang cuci akan memukulinya. Tetapi tukang cuci itu hanya senang bahwa Mamboo aman. Mamboo malu pada dirinya sendiri dan memutuskan untuk tidak pernah malas lagi.
4. Si Kancil dan Pak Tani
Diceritakan seekor hewan kancil yang licik dan suka mencuri timun dari kebun sayur Pak Tani. Suatu hari ia terjebak masuk ke dalam lubang yang sudah disiapkan oleh Pak Tani untuknya karena sudah merusak kebun sayurannya.
Di saat ia kebingungan karena tidak bisa keluar dari lubang, ia membohongi beberapa hewan yang menanyakan alasannya berada di dalam lubang tersebut. Ia berbohong bahwa ia berada di sana karena berlindung dari hari kiamat yang akan tiba keesokan hari. Karena takut akan hari kiamat, para hewan pun ikut masuk ke dalam lubang bersamanya.
Tanpa mereka tahu bahwa itu adalah idenya untuk bisa keluar dari lubang tersebut. Pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah jangan pantang menyerah saat menghadapi sebuah masalah.