Keseruan Riyoyo Kupat Mini di Surabaya, Anak-anak Jual Aneka Makanan Minuman Bisa Dibeli Tanpa Uang
Anak-anak ini mengenakan pakaian dan riasan sesuai tema dagangan mereka
Anak-anak ini mengenakan pakaian dan riasan sesuai tema dagangan mereka
Sepekan setelah Hari Raya Idulfitri, masyarakat Jawa menyelenggarakan tradisi riyoyo kupat atau lebaran ketupat. Pelaksanaan lebaran ketupat di berbagai daerah berbeda, disesuaikan dengan kebiasaan dan potensi masyarakat setempat.
Perayaan lebaran ketupat di Sukolilo, Kota Surabaya, cukup mencuri perhatian karena berbeda dari daerah lain. Tradisi yang disebut Riyoyo Kupat Mini yang digelar pada hari kedelapan Idulfitri ini melibatkan anak-anak secara aktif.
Tradisi ini digelar sepanjang jalan kawasan Sukolilo Baru Pantai Kenjeran pada Rabu (17/4/2024) pagi. Diawali dengan para orang tua menyiapkan lapak-lapak dagangan berisi aneka makanan dan minuman di tepi jalan.
Selanjutnya, anak-anak yang sudah mengenakan kostum dan berdandan sesuai tema dagangan mulai menjaga lapaknya. Anak-anak yang berdagang Soto Madura mengenakan pakaian khas Pulau Garam itu.
Warga kampung nelayan Sukolilo ini menggelar Riyoyo Kupat Mini sebagai bentuk syukur atas limpahan rezeki serta perayaan usai puasa enam hari di bulan Syawal.
Selain itu, tradisi ini juga merupakan bentuk edukasi terhadap anak-anak agar jiwa kewirausahaannya muncul. Hal ini diimplementasikan dengan cara melibatkan anak-anak sebagai penjual aneka makanan dan minuman.
Setiap tahun, tradisi ini selalu ramai. Tak lama setelah anak-anak siap menjajakan makanan dan minumannya, para warga mulai dari anak-anak hingga lansia berebut mengelilingi lapak untuk membeli makanan dan minuman.
Menariknya, proses jual beli makanan dan minuman di sini dilakukan tanpa menggunakan uang alias gratis. Mengutip Instagram @lovesuroboyo, dengan akad "tumbas" tanpa uang, warga bebas menikmati aneka kudapan.
Selain ketupat mini, di sini ujuga ada Lodeh Kerokan Bung (khas kampung nelayan), bakso, opor ayam, soto Madura, aneka lontong, jajanan pasar, dan minuman.
Armida terdorong untuk mempromosikan padu padan kain nusantara pada desain pakaian kekinian untuk anak dan bayi dengan merk Littlekaaya.
Baca SelengkapnyaKisah haru Pak Edi, penjual kerupuk Palembang yang tetap bekerja meski sakit.
Baca SelengkapnyaMulai dari semangka, telur, susu, kentang, sampai labu.
Baca SelengkapnyaBakso ini berisi potongan penuh buah-buahan. Segar, gurih dan unik. Wajib dicoba.
Baca SelengkapnyaDatang dari Lamongan ke Surabaya untuk menjual satu tikar, nyatanya dagangannya tak kunjung laku.
Baca SelengkapnyaMeskipun obat maag dapat menjadi solusi pertama, selektivitas dalam memilih asupan harian juga memainkan peran penting dalam meredakan gejala sakit maag.
Baca SelengkapnyaPotret kuliner jadul legendaris mi kangkung yang kini sulit ditemukan.
Baca SelengkapnyaDalam simulasi tersebut terdapat sejumlah aneka menu makan siang yang disiapkan seharga Rp15.000 per porsi.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca Selengkapnya