Mengenal Kolesterol HDL dan LDL, Ketahui Perbedaannya
Merdeka.com - Kolesterol berjalan melalui darah pada protein yang disebut “lipoprotein.” Dua jenis lipoprotein yang membawa kolesterol ke seluruh tubuh ini adalah kolesterol HDL (high-density lipoprotein) dan kolesterol LDL (low-density lipoprotein). Kolesterol HDL dan LDL adalah istilah yang sering muncul saat membahas mengenai kondisi kesehatan yang satu ini.
Kolesterol HDL atau High-Density Lipoprotein terkadang diebut sebagai kolesterol "baik". Kolesterol HDL menyerap kolesterol dalam darah dan membawanya kembali ke hati. Hati kemudian membuangnya dari tubuh. Kadar kolesterol HDL yang tinggi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Sementara itu, kolestero lLDL atau Low-Density Lipoprotein yang juga dikenal sebagai kolesterol "jahat", membentuk sebagian besar kolesterol tubuh Anda. Kadar kolesterol LDL yang tinggi dalam tubuh bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai kolesterol HDL dan LDL serta perbedaannya yang penting diketahui.
-
Apa efek kolesterol LDL tinggi pada tubuh? Kolesterol LDL (low-density lipoprotein) yang dikenal sebagai 'kolesterol jahat' karena menumpuk di dinding arteri dan menyebabkan penyumbatan, serta HDL (high-density lipoprotein) yang disebut sebagai 'kolesterol baik' karena membantu mengeluarkan kolesterol dari arteri.
-
Apa yang dimaksud dengan kolesterol? Menurut informasi yang dilansir pada Kamis (12/12), kolesterol merupakan zat bertekstur lilin yang terdapat dalam aliran darah dan memiliki fungsi penting bagi tubuh.
-
Apa itu kolesterol? Kolesterol adalah zat lemak yang diproduksi oleh hati dan juga diperoleh dari makanan.
Mengenal Kolesterol HDL dan LDL
Jika mendengar kata kolesterol, kebanyakan orang akan mengasosiasikannya dengan hal-hal negatif. Padahal, tubuh juga menggunakan kolesterol untuk membuat hormon dan vitamin D, serta mendukung pencernaan.
Hati menghasilkan kolesterol yang cukup untuk menangani tugas-tugas ini, tetapi tubuh tidak hanya mendapatkan kolesterol dari hati. Kolesterol juga ada dalam makanan, seperti daging dan susu. Jika terlalu banyak memakan makanan ini, maka kadar kolesterol tubuh pun akan menjadi terlalu tinggi.
Kadar kolesterol harus diukur setidaknya setiap 5 tahun sekali pada setiap orang yang berusia di atas 20 tahun. Tes skrining yang biasanya dilakukan adalah tes darah yang disebut profil lipid. Para ahli merekomendasikan agar pria berusia 35 tahun ke atas dan wanita berusia 45 tahun ke atas untuk lebih sering diskrining guna mengetahui gangguan lipid.
Sementara itu, terdapat dua jenis utama kolesterol yakni high-density lipoprotein (HDL) dan low-density lipoprotein (LDL). Lipoprotein terbuat dari lemak dan protein. Profil lipoprotein meliputi:
Perbedaan Kolesterol HDL dan LDL
Kolesterol HDL
Seperti yang telah disebut sebelumnya, kolesterol HDL dianggap sebagai kolesterol “baik” karena tingkat yang sehat dapat melindungi tubuh dari serangan jantung dan stroke. HDL membawa kolesterol LDL (jahat) dari arteri dan kembali ke hati, di mana LDL dipecah dan dikeluarkan dari tubuh.
Tetapi, kolesterol HDL tidak sepenuhnya menghilangkan kolesterol LDL. Melansir heart.org, hanya sepertiga sampai seperempat dari kolesterol darah dibawa oleh HDL. Anda bisa mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter untuk sedikit meningkatkan HDL. Selain obat, Anda juga bisa berolahraga.
Kolesterol LDL
Sementara itu, kolesterol LDL dianggap sebagai kolesterol "jahat", karena berkontribusi terhadap penumpukan lemak di arteri (aterosklerosis). Hal tersebut akan mempersempit arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer (PAD).
Itulah sebabnya kolesterol LDL dikenal sebagai kolesterol "jahat". Semakin rendah jumlah kolesterol LDL Anda, semakin rendah pula risiko Anda terserang penyakit-penyakit itu. Jika LDL Anda 190 atau lebih, hal ini dianggap sangat tinggi. Dokter kemungkinan besar akan merekomendasikan obat statin dan membuat pilihan gaya hidup sehat.
Anda mungkin juga perlu mengonsumsi statin meskipun kadar LDL Anda lebih rendah dari 190. Setelah menghitung risiko 10 tahun Anda, dokter akan merekomendasikan persentase di mana Anda harus mencoba menurunkan kadar LDL melalui diet, olahraga, dan pengobatan jika diperlukan.
Cara Menurunkan Kolesterol
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko kolesterol tinggi dan trigliserida pada tubuh. Di antaranya dengan mengurangi faktor risiko yang ada dalam kendali Anda.
Anda dapat membuat keputusan gaya hidup sehat, seperti memilih makanan yang lebih sehat dengan sedikit lemak jenuh dan berhenti merokok, mengutip CDC.
Jika Anda sudah memiliki kadar kolesterol LDL dan trigliserida tinggi, tim perawatan kesehatan biasanya akan merekomendasikan obat-obatan yang mengobati kadar kolesterol dan trigliserida tinggi dan perubahan gaya hidup untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Jika Anda memiliki kadar kolesterol HDL rendah, bicarakan dengan dokter tentang perubahan gaya hidup yang dapat membantu meningkatkan kadarnya dalam tubuh. Memeriksakan kolesterol secara teratur adalah cara penting untuk tetap mengendalikan kesehatan kolesterol Anda. (mdk/edl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kolesterol sering kali dianggap sebagai penyebab masalah kesehatan. Berikut pertanyaan seputar kolesterol dan jawabannya.
Baca SelengkapnyaTiga jenis penyakit yang berkaitan dengan kolesterol tinggi yang harus dipahami adalah kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida.
Baca SelengkapnyaWaspadai bahaya kolesterol tinggi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca SelengkapnyaJelajahi makanan menggoda yang bisa meningkatkan kolesterol, dari gorengan renyah hingga es krim manis, sambil belajar cara menjaga kesehatan kolesterol Anda!
Baca SelengkapnyaKetahui rentang kolesterol normal pada wanita sesuai rentang usianya.
Baca Selengkapnya