Mengenal Rania Putrisari, Artis Berbakat Asal Jatim yang Perankan Sosok Kartini

Merdeka.com - Nama Rania Putrisari barangkali masih cukup asing bagi masyarakat Indonesia. Gadis kelahiran Surabaya, Jawa Timur itu memang terbilang belum lama merambah dunia hiburan Tanah Air, terutama di bidang seni peran.

Meski demikian, di awal kariernya pada 2016 silam, ia langsung mendapat kepercayaan memerankan tokoh Kartini dalam film besutan Azhar Kinoi Lubis, Surat Cinta untuk Kartini, seperti dikutip dari liputan6.com.

Saat itu usianya baru 22 tahun. Berperan sebagai Kartini menjadi sebuah prestasi yang membanggakan di usia dan kariernya yang masih belia.

Lolos Audisi Daring

©2020 Merdeka.com/Instagram @raniaps

Film Surat Cinta untuk Kartini merupakan film perdana yang ia bintangi. Perannya sebagai tokoh utama dalam film tersebut diperoleh setelah ia mengikuti rangkaian audisi daring.

Menurut gadis kelahiran 30 Agustus 1994 ini, memainkan peran sebagai tokoh pahlawan memberikan tantangan tersendiri baginya. Terlebih karena ia harus belajar mengenai adat Jawa.

Minta Saran ke Senior

©2020 Merdeka.com/Instagram @raniaps

Dalam mempersiapkan peran itu, Rania mengulik sosok Kartini melalui internet. Termasuk bagaimana budaya Jawa dan kehidupan di zaman pahlawan perempuan itu hidup.

Meski begitu, selama proses syuting, ia juga tetap didampingi oleh orang yang mengerti adat Jawa. Sehingga setiap kali ada yang salah atau kurang tepat, pengambilan gambar bisa langsung diulangi.

Rania juga selalu meminta saran kepada para senior di dunia seni peran, seperti Lukman Sardi dan Chicco Jerikho. Tujuannya, supaya ia bisa berakting dengan kualitas yang lebih baik.

Prestasi Artis Pendatang Baru

©2020 Merdeka.com/Instagram @raniaps

Film yang dirilis pada April 2016 silam itu sekaligus menjadi pintu gerbang pertama yang mengenalkan sosok Rania Putrisari ke publik. Ia dikenal sebagai artis muda pendatang baru yang didapuk menjadi pemeran utama dalam film.

Pemilihan Rania sebagai sosok Kartini dalam film Surat Cinta untuk Kartini berawal dari video pendek yang dikirimkannya kepada tim penyeleksi. Video dengan durasi tak lebih dari 3 menit itu berhasil memikat pihak studio untuk mengundangnya ke Jakarta.

Di sana, ia mengikuti satu tahapan casting lanjutan sebelum akhirnya lolos dan mendapatkan peran utama sebagai Kartini.

Pidato Berbahasa Jawa

©2020 Merdeka.com/Instagram @raniaps

Video yang dikirimkan Rania untuk proses seleksi pemeran film itu berupa pidato singkat dalam bahasa Jawa. Isi pidato yang dibawakan itu ditujukan untuk para perempuan. Sebagai arek Surabaya, keseharian Rania akrab dengan bahasa Jawa.

Video pendek itu menunjukkan bahwa ia tidak mengalami kesulitan terkait bahasa dan logat Jawa. Berkat video itulah, ia kemudian mendapat peran sentral sebagai Kartini.

Film Surat Cinta untuk Kartini sendiri mengisahkan sosok Sarwandi (tukang pos) yang mengagumi Kartini. Berkat Kartini, pandangannya tentang perempuan sebagai sekadar pengurus anak dan urusan domestik rumah tangga sirna.

Duda beranak satu itu kemudian menyekolahkan anak perempuannya di sekolah yang didirikan Kartini. Di akhir cerita, Sarwandi mengalami patah hati mendengar kabar Kartini hendak dinikahi Bupati Rembang yang sudah punya istri.

Mantan Finalis Gadis Sampul

©2020 Merdeka.com/Instagram @raniaps

Saat masih berusia 15 tahun atau sekitar 2009, Rania pernah menjadi finalis gadis sampul sebuah majalah remaja. Saat itu ia harus berpuas diri di jajaran para finalis, alias belum berhasil keluar sebagai pemenang.

Meski demikian, hal itu menjadi pengalaman berharga yang tidak pernah ia lupakan. Sekaligus menjadi kesempatan baginya untuk mengintip dunia hiburan Tanah Air.

Ingin Jadi Wanita Independen

©2020 Merdeka.com/Instagram @raniaps

Memainkan peran sebagai sosok Kartini membawanya lebih dekat dengan sosok yang diidolakannya itu. Seperti halnya Kartini, Rania pun ingin menjadi wanita yang independen.

Semangat emansipasi yang digaungkan Kartini meresap dalam dirinya. Ia berusaha turut menyuarakan apa yang diperjuangkan Kartini. Salah satunya dengan mendorong para perempuan supaya berani memiliki cita-cita tinggi serta semangat besar untuk meraih impiannya itu.

Pendidikan Tetap Nomor Satu

©2020 Merdeka.com/Instagram @raniaps

Dalam hal pendidikan, Rania juga terinspirasi sosok pahlawan perempuan yang terkenal dengan surat-suratnya itu. Meski meniti karier di industri perfilman, Rania tidak lantas menomorduakan pendidikannya.

Menurut alumnus jurusan International Business Management Universitas Ciputra Surabaya ini, pendidikan dan karier harus bisa berjalan seimbang. Sebelum terjun ke dunia seni peran di industri perfilman, Rania pernah menekuni teater di Kota Pahlawan.

Karya dan Prestasi

©2020 Merdeka.com/Instagram @raniaps

Film perdana yang ia bintangi berhasil membawanya menjadi nominasi di dua kategori sekaligus, yakni sebagai Pemeran Pendatang Baru Terbaik di Indonesian Movie Actors Awards 2017 serta Pemeran Pendatang Baru Tervaforit di ajang yang sama.

Selanjutnya, film-film lain yang pernah ia bintangi yakni 3 Dara 2 Kasih (2018), Namamu Kata Pertamaku (2018), dan Bumi itu Bulat (2019). Sementara serial televisi yang pernah melibatkan perannya yakni Cinta dan Rahasia (2017). (mdk/rka)