Mengunjungi Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Anak-anak Asyik dengan Permainan Tradisional sampai Lupa Pegang HP
Kampung ini menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap desa tempat tinggalnya
Kampung ini menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap desa tempat tinggalnya
Mengunjungi Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Anak-anak Asyik dengan Permainan Tradisional sampai Lupa Pegang HP
Salah satu tantangan terbesar pengasuhan anak saat ini ialah potensi kecanduan gadget. Jika hal ini terjadi, banyak dampak buruk yang mengintai tumbuh kembang anak. Mengantisipasi kemungkinan buruk itu, sebuah kampung di Sidoarjo punya cara khusus menjauhkan anak-anak dari gadget.
-
Kenapa anak kecanduan gadget? Anak juga menjadi lebih senang berdiam diri di rumah bermain gadget dibanding bermain bersama anak-anak lainnya di luar rumah. Kecanduan gadget tentu menjadi suatu masalah yang sering dikeluhkan oleh para orang tua. Tidak sedikit dari para orang tua yang bingung bagaimana cara mengatasi anak kecanduan gadget.
-
Apa saja dampak negatif bermain gadget pada anak? Studi yang dipublikasikan dalam International Journal of Applied Research mengungkapkan bahwa terdapat beberapa dampak negatif dari penggunaan gadget pada anak. Seperti ADHD, keterlambatan bicara hingga depresi.
-
Apa dampak buruk kecanduan gadget pada anak? Kecanduan gadget pada anak telah menjadi salah satu masalah yang menghantui para orang tua. Anak yang mengalami kecanduan gadget tentu akan mengalami perubahan secara fisik dan emosional. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak ke depannya.
-
Apa pengaruh gadget terhadap perkembangan kognitif anak? Teknologi modern juga berkontribusi pada perkembangan keterampilan kognitif anak.
-
Apa yang dilakukan anak-anak di kampung? Anak-anak di Kampung Pasir Gudang Cianjur juga masih membuat permainan tradisional Sunda bernama kolecer.
-
Apa saja dampak negatif kecanduan gadget pada perkembangan bahasa anak? Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar tanpa interaksi verbal dapat menghambat perkembangan keterampilan bahasa dan kemampuan berkomunikasi anak.
Inisiatif Pemuda
Achmad Irfandi, pemuda asal Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, resah terhadap anak-anak yang kecanduan gadget.
Meskipun di kampung halamannya hal tersebut tidak atau saat itu belum terjadi, Irfandi gerak cepat menginisiasi Kampung Lali Gadget.
Program dengan basis pendidikan dan budaya yang dimulai sejak 1 April 2018 ini mengajak anak-anak melakukan aneka permainan tradisional dan kegiatan kebudayaan lain. Aktivitas fisik itu diyakini membuat anak-anak tidak akan kecanduan gadget.
Irfandi tak sendirian, ia mengajak awan-kawan pemuda di Desa Pagerngumbuk dan Sidoarjo untuk memberdayakan Kampung Lali Gadget. Adapun para pemuda bertindak sebagai perencana, fasilitator edukasi, dan pendamping.
Kampung Lali GadgetPermainan Tradisional
Mengutip situs Satu Indonesia, fokus utama Kampung Lali Gadget ialah program konservasi budaya yang mengangkat permainan tradisional. Menurut Irfandi, permainan tradisional cukup efektif untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari gawai.
Kampung Lali Gadget memberikan edukasi budaya, kearifan lokal, olahraga, edukasi satwa, dan permainan tradisional kepada anak-anak. Selain mengurangi kecanduan gawai, program ini juga mengedukasi anak-anak tentang budaya dan kearifan lokal.
Irfandi berharap Kampung Lali Gadget semakin berkembang dan dikenal banyak pihak. Ia bercita-cita banyak orang tua dan anak datang untuk wisata edukasi hingga berupaya menyembuhkan kecanduan gadget pada anak.
Bikin Lupa Pegang HP
Seluruh aktivitas anak-anak di Kampung Lali Gadget dipusatkan di desa. Anak-anak bermain menyatu dengan alam. Mulai bermain di kolam berlumpur, main di sawah, hingga di tanah lapang. Permainan yang dilakukan anak-anak pun beragam, mulai tarik tambang, bermain egrang, bermain lumpur, memasak, dan masih banyak lagi.
Mengutip Instagram @kampunglaligadget, aneka permainan tradisional ini melatih anak-anak tentang kemandirian, kebersamaan, kepemimpinan, dan nilai-nilai baik lain yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.