Mitos Jerawat dan Fakta Medisnya yang Menarik Disimak
Begitu banyak mitos-mitos tentang jerawat yang berseliweran, sehingga penting untuk melacak kebenarannya.
Begitu banyak mitos tentang jerawat yang berseliweran, sehingga penting untuk melacak kebenarannya.
Mitos Jerawat dan Fakta Medisnya yang Menarik Disimak
Jerawat adalah sebuah masalah kulit yang kerap mengganggu, terutama bagi para wanita. Jerawat bahkan memiliki mitos dan cerita-cerita seputar penyebab dan penanggulangannya. Seiring dengan berkembangnya zaman, berbagai pandangan mengenai jerawat pun turut berubah dan berkembang. Namun, di balik mitos-mitos jerawat yang melekat, terdapat fakta ilmiah yang mengungkap asal-usul dan cara terbaik untuk mengatasi masalah kulit ini. Nah, seperti apa mitos jerawat yang umum berkembang di tengah masyarakat dan bagaimana fakta medis dari kondisi kulit ini? Simak selengkapnya.
Mitos Jerawat yang Umum Beredar
1. Makanan Berminyak dapat Menyebabkan JerawatMitos jerawat yang pertama adalah bahwa jerawat disebabkan oleh makanan-makanan yang berminyak. Jika jerawat adalah akibat dari produksi minyak berlebih di kelenjar sebaceous, maka makan makanan berminyak pasti meningkatkan jerawat, bukan?
Namun ternyata tidak sesederhana itu. Dalam sebuah survei terhadap orang dengan jerawat, 71% mengatakan mereka mengira makanan berminyak dan gorengan menyebabkan jerawat.
Dilansir dari Healthline, Jilian Greaves, MPH, RD, LDN, ahli diet pengobatan fungsional dan spesialis kesehatan wanita mengungkapkan bahwa satu jenis makanan tertentu jarang menjadi penyebab utama jerawat. Namun, pola makan dan konsumsi makanan tertentu yang tidak sehat akan memunculkan peradangan, masalah gula darah, dan ketidakseimbangan usus sehingga jerawat lebih mudah muncul. 2. Hanya Remaja yang Berjerawat
Mitos jerawat yang kedua adalah bahwa hanya remaja saja yang bisa mengalami jerawat. Sering dijumpai jerawat memuncak di masa-masa pubertas. Namun, jerawat tak hanya menyerang remaja saja, tetapi dapat berlanjut pada orang dewasa. Kenapa hal ini dapat terjadi pada orang dewasa juga?
Selain perubahan hormon, stres, penggunaan kosmetik, pengaruh diet dan obat-obatan tertentu, dan beragam pola hidup tidak sehat lainnya dapat menyebabkan munculnya jerawat pada orang dewasa.
Penanganan tiap orang berbeda-beda. Jadi, perawatan untuk menghilangkan jerawat tidaklah sama karena harus menyesuaikan tipe kulit dan penyebab yang memengaruhinya. Kamu bisa mendiskusikan perawatan terbaik apa yang cocok denganmu dengan para profesional. 3. Cokelat Buruk untuk Kulit
Mitos jerawat yang ketiga adalah bahwa makan cokelat dapat berdampak pada kemunculan jerawat karena cokelat buruk untuk kulit. Meski demikian, dilansir dari Healthline ternyata masih sulit untuk menyimpulkan hubungan antara cokelat dan munculnya jerawat.
Hasil penelitian pun beragam. Ada yang menunjukkan bahwa memakan cokelat dan munculnya jerawat tidak ada sangkut pautnya secara langsung. Namun, dalam beberapa penelitian makanan yang kaya akan gula tambahan lebih dapat menjadi penyebab besar munculnya jerawat. 4. Susu Jadi Penyebab Munculnya Jerawat
Mitos jerawat yang keempat adalah bahwa produk susu dapat menjadi penyebab kemunculan jerawat. Mirip seperti cokelat, adanya hubungan secara langsung tentang susu dan munculnya jerawat masih masih terus diuji.
Banyak studi telah mengeksplorasi hubungan antara jerawat dan berbagai jenis produk susu seperti keju dan es krim. Studi-studi ini telah menghasilkan kesimpulan yang tidak konsisten. 5. Memencet Jerawat Dapat Mempercepat Proses Pemulihan
Informasi mengenai memencet jerawat dapat mempercepat proses pemulihan hanyalah sebuah mitos belaka. Faktanya, kebiasaan memencet jerawat dengan tangan atau alat yang tidak steril justru bisa memperburuk peradangan serta berisiko menimbulkan scar acne (bopeng bekas jerawat).
Pada dasarnya, langkah yang tepat untuk mempercepat proses pemulihan jerawat adalah dengan mencuci wajah minimal dua kali sehari menggunakan facial wash yang sesuai dengan kondisi kulit, mengeringkan wajah dengan handuk bersih, dan mengoleskan krim anti jerawat secukupnya.
6. Jerawat yang Tumbuh di Lokasi Tertentu Memiliki Makna Khusus
Beredar kabar bahwa jerawat yang muncul di lokasi tertentu bisa memiliki arti tertentu, seperti jerawat yang tumbuh di hidung merupakan tanda sedang jatuh cinta atau jerawat di dagu memiliki arti sedang rindu dengan seseorang. Perlu diluruskan, lokasi munculnya jerawat ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan makna-makna tersebut.
Pada dasarnya, jerawat bisa timbul di mana saja apabila daerah kulit tersebut terdapat folikel rambut yang tersumbat oleh kotoran, minyak berlebih dan mengalami peradangan ataupun infeksi.
Fakta Medis Mengenai Jerawat
1. Mitos: Hanya remaja yang berjerawatFakta: Sekitar 25 persen pria dewasa dan 50 persen wanita dewasa faktanya bisa jerawatan. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari hormon yang berfluktasi, obat-obatan, atau produk wajah dan rambut.
Jerawat pada orang dewasa sama seperti jerawat lainnya. Ini bisa dihilangkan dengan perawatan kulit yang tepat, termasuk melindungi diri dari sinar matahari, dan bantuan dari dokter kulit. 2. Mitos: Jerawat disebabkan oleh genetika
Fakta: Faktor genetika memang berperan dalam perkembangan jerawat. Namun, ada juga orang yang jerawatan akibat perubahan gaya hidup.
Dalam hal ini, jerawat bisa dikendalikan dengan cara diet seimbang, cukup tidur, dan menghindari permukaan yang penuh dengan kuman. 3. Mitos: Tanning bisa membersihkan atau mencegah jerawat serta tabir surya menyumbat pori-pori.
Fakta: Justru sebaliknya. Tanning berlebihan bisa berbahaya untuk kulit dan menjadi mudah untuk menyebabkan jerawat. Paparan sinar UV benar-benar mengeringkan kulit, yang sebenarnya bisa menyebabkan jerawat di masa depan.
Di sisi lain, sudah banyak tabir surya atau sinar UV yang mengandung seng oksida, bisa melawan bakteri yang menyebabkan jerawat. 4. Mitos: Jerawat disebabkan karena minyak dan kotoran (komedo) di muka yang tidak dicuci dengan benar.
Fakta: Jerawat dimulai dari dalam kulit dan membutuhkan waktu untuk terbentuk. Sedangkan komedo terjadi ketika kelenjar di dalam kulit memproduksi minyak terlalu banyak. Ketika protein keratin menumpuk di pori-pori dan terpapar ke udara, itu bakal mengalami perubahan menjadi hitam. Selanjutkan menjadi komedo, sementara pori-pori bagian dalam tidak terpapar menjadi whitehead. 5. Mitos: Mencuci wajah dengan sabun cuci muka merupakan cara terbaik mencegah jerawat.
Fakta: Terlalu banyak mencuci wajah bisa merusak kulit Anda. Malahan, bisa saja hal tersebut membuat jerawat menjadi lebih banyak. Kemudian jika Anda menggunakan pembersih wajah dengan scrub kasar secara berlebihan, kulit bisa saja mengelupas dan mengalami iritasi karena terlalu banyak alkohol dalam produk itu.
6. Mitos: Memecahkan jerawat bisa menghilangkan jerawat sepenuhnya.
Fakta: Jika Anda menghilangkan jerawat yang belum terbentuk sepenuhnya bisa menyebabkan jerawat bertambah banyak. Sebab, ini bisa mendorong bakteri melebar di kulit Anda.
Wajah Anda yang tidak ada jerawat bisa saja terinfeksi karena bakterinya telah menyebar. Memecahkan jerawat juga bisa merusak kulit secara permanen.