Mitos Jerawat yang Banyak Berkembang, Ketahui Pula Faktanya
Memahami perbedaan antara fakta dan mitos sangat penting agar bisa menangani jerawat dengan benar.
Jerawat adalah masalah kulit yang umum dialami oleh banyak orang, terutama remaja. Meski umum, ada banyak mitos yang berkembang seputar penyebab dan cara mengatasi jerawat.
Informasi yang salah ini sering kali membuat orang mengambil langkah yang tidak tepat dalam merawat kulit mereka, bahkan bisa memperburuk kondisi jerawat itu sendiri.
-
Apa arti mitos jerawat di jidat? Mitos jerawat di jidat diartikan sebagai pertanda atau simbol yang dapat memberikan petunjuk tentang kondisi fisik, emosional, atau bahkan masa depan seseorang.
-
Siapa yang percaya mitos jerawat ada yang kangen? Beberapa orang mempercayai bahwa munculnya jerawat di wajah bisa menjadi indikator bahwa seseorang merindukan seseorang atau memiliki perasaan kangen yang mendalam.
-
Apa mitos tentang jerawat di dagu? Arti jerawat di dagu menandakan ada perubahan hormonal pada tubuh. Terutama pada saat kamu masih remaja, atau kemungkinan pada usia 20 dan 30-an.
-
Kapan mitos jerawat di jidat dikaitkan dengan masa depan? Dalam beberapa kepercayaan primbon Jawa, jerawat di jidat mungkin dianggap sebagai indikator masa depan atau tanda-tanda yang dapat diinterpretasikan untuk memberikan petunjuk tentang kejadian yang akan datang.
-
Apa saja penyebab jerawat? Penyebab jerawat sangat beragam dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Faktor Hormonal Salah satu penyebab utama timbulnya jerawat adalah perubahan hormon dalam tubuh.
-
Apa penyebab utama jerawat? Jerawat muncul akibat pori-pori kulit yang tersumbat oleh kelebihan minyak, sel-sel kulit mati, atau bakteri.
Memahami perbedaan antara fakta dan mitos sangat penting agar bisa menangani jerawat dengan benar.
Salah satu mitos paling umum adalah anggapan bahwa jerawat hanya disebabkan oleh kebersihan yang buruk. Faktanya, jerawat lebih sering dipengaruhi oleh faktor hormonal, stres, dan genetika daripada kebersihan.
Mitos lainnya menyatakan bahwa jerawat hanya terjadi pada remaja. Padahal, orang dewasa pun bisa mengalami jerawat akibat perubahan hormonal, penggunaan produk kosmetik yang tidak sesuai, atau faktor lainnya.
Dengan mengenali dan meluruskan mitos-mitos tersebut, kita dapat merawat kulit dengan lebih efektif dan mencegah jerawat dengan cara yang benar. Berikut beberapa mitos jerawat dan faktanya yang menarik diketahui, dilansir dari berbagai sumber.
Mitos Jerawat yang Paling Umum
1. Makanan Berminyak dapat Menyebabkan Jerawat
Mitos jerawat yang pertama adalah bahwa jerawat disebabkan oleh makanan-makanan yang berminyak. Jika jerawat adalah akibat dari produksi minyak berlebih di kelenjar sebaceous, maka makan makanan berminyak pasti meningkatkan jerawat, bukan?
Namun ternyata tidak sesederhana itu. Dalam sebuah survei terhadap orang dengan jerawat, 71% mengatakan mereka mengira makanan berminyak dan gorengan menyebabkan jerawat.
Dilansir dari Healthline, Jilian Greaves, MPH, RD, LDN, ahli diet pengobatan fungsional dan spesialis kesehatan wanita mengungkapkan bahwa satu jenis makanan tertentu jarang menjadi penyebab utama jerawat. Namun, pola makan dan konsumsi makanan tertentu yang tidak sehat akan memunculkan peradangan, masalah gula darah, dan ketidakseimbangan usus sehingga jerawat lebih mudah muncul.
2. Hanya Remaja yang Berjerawat
Mitos jerawat yang kedua adalah bahwa hanya remaja saja yang bisa mengalami jerawat. Sering dijumpai jerawat memuncak di masa-masa pubertas. Namun, jerawat tak hanya menyerang remaja saja, tetapi dapat berlanjut pada orang dewasa. Kenapa hal ini dapat terjadi pada orang dewasa juga?
Selain perubahan hormon, stres, penggunaan kosmetik, pengaruh diet dan obat-obatan tertentu, dan beragam pola hidup tidak sehat lainnya dapat menyebabkan munculnya jerawat pada orang dewasa.
Penanganan tiap orang berbeda-beda. Jadi, perawatan untuk menghilangkan jerawat tidaklah sama karena harus menyesuaikan tipe kulit dan penyebab yang memengaruhinya. Kamu bisa mendiskusikan perawatan terbaik apa yang cocok denganmu dengan para profesional.
3. Cokelat Buruk untuk Kulit
Mitos jerawat yang ketiga adalah bahwa makan cokelat dapat berdampak pada kemunculan jerawat karena cokelat buruk untuk kulit. Meski demikian, dilansir dari Healthline ternyata masih sulit untuk menyimpulkan hubungan antara cokelat dan munculnya jerawat.
Hasil penelitian pun beragam. Ada yang menunjukkan bahwa memakan cokelat dan munculnya jerawat tidak ada sangkut pautnya secara langsung. Namun, dalam beberapa penelitian makanan yang kaya akan gula tambahan lebih dapat menjadi penyebab besar munculnya jerawat.
4. Susu Jadi Penyebab Munculnya Jerawat
Mitos jerawat yang keempat adalah bahwa produk susu dapat menjadi penyebab kemunculan jerawat. Mirip seperti cokelat, adanya hubungan secara langsung tentang susu dan munculnya jerawat masih masih terus diuji.
Banyak studi telah mengeksplorasi hubungan antara jerawat dan berbagai jenis produk susu seperti keju dan es krim. Studi-studi ini telah menghasilkan kesimpulan yang tidak konsisten.
5. Memencet Jerawat Dapat Mempercepat Proses Pemulihan
Informasi mengenai memencet jerawat dapat mempercepat proses pemulihan hanyalah sebuah mitos belaka. Faktanya, kebiasaan memencet jerawat dengan tangan atau alat yang tidak steril justru bisa memperburuk peradangan serta berisiko menimbulkan scar acne (bopeng bekas jerawat).
Pada dasarnya, langkah yang tepat untuk mempercepat proses pemulihan jerawat adalah dengan mencuci wajah minimal dua kali sehari menggunakan facial wash yang sesuai dengan kondisi kulit, mengeringkan wajah dengan handuk bersih, dan mengoleskan krim anti jerawat secukupnya.
6. Jerawat yang Tumbuh di Lokasi Tertentu Memiliki Makna Khusus
Beredar kabar bahwa jerawat yang muncul di lokasi tertentu bisa memiliki arti tertentu, seperti jerawat yang tumbuh di hidung merupakan tanda sedang jatuh cinta atau jerawat di dagu memiliki arti sedang rindu dengan seseorang. Perlu diluruskan, lokasi munculnya jerawat ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan makna-makna tersebut.
Pada dasarnya, jerawat bisa timbul di mana saja apabila daerah kulit tersebut terdapat folikel rambut yang tersumbat oleh kotoran, minyak berlebih dan mengalami peradangan ataupun infeksi.
Fakta Tentang Jerawat
Berikut adalah sepuluh fakta tentang jerawat yang penting untuk diketahui:
Faktor Hormonal Berperan Besar
Jerawat sering kali dipicu oleh perubahan hormon, terutama selama masa pubertas, menstruasi, kehamilan, atau menopause. Hormon androgen yang meningkat dapat menyebabkan kelenjar sebaceous di kulit memproduksi lebih banyak minyak, yang berkontribusi pada munculnya jerawat.
Jerawat Tidak Hanya Terjadi pada Remaja
Meskipun jerawat paling sering dialami oleh remaja, orang dewasa juga dapat mengalaminya. Jerawat dewasa biasanya disebabkan oleh faktor hormonal, stres, atau penggunaan produk kosmetik yang tidak cocok dengan kulit.
Genetika Memengaruhi Risiko Jerawat
Riwayat keluarga dapat berperan dalam perkembangan jerawat. Jika orang tua atau saudara kandung mengalami jerawat, kemungkinan besar seseorang juga akan rentan terhadap kondisi kulit ini.
Kebersihan Berlebihan Dapat Memperburuk Jerawat
Mencuci wajah terlalu sering atau menggunakan pembersih yang keras dapat mengiritasi kulit dan memicu produksi minyak berlebih. Membersihkan wajah dua kali sehari dengan pembersih yang lembut sudah cukup untuk menjaga kebersihan kulit tanpa memperburuk jerawat.
Produk Kosmetik Dapat Menyebabkan Jerawat
Penggunaan produk kosmetik yang tidak sesuai dengan jenis kulit dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Pilihlah produk non-komedogenik, yang dirancang untuk tidak menyumbat pori-pori, terutama bagi mereka yang rentan berjerawat.
Pola Makan Memengaruhi Kondisi Kulit
Beberapa studi menunjukkan bahwa makanan tinggi gula dan indeks glikemik, seperti cokelat, susu, dan makanan olahan, dapat memperburuk jerawat. Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan antioksidan dapat membantu menjaga kesehatan kulit.
Stres Dapat Memperparah Jerawat
Stres dapat memicu produksi hormon kortisol yang meningkatkan produksi minyak di kulit, sehingga memperparah jerawat. Mengelola stres melalui meditasi, olahraga, dan tidur yang cukup penting untuk mencegah jerawat.
Memencet Jerawat Meningkatkan Risiko Infeksi
Memencet atau memecahkan jerawat dapat menyebabkan bakteri menyebar lebih dalam ke kulit, yang berisiko menyebabkan infeksi, peradangan, dan bekas luka. Sebaiknya biarkan jerawat sembuh dengan sendirinya atau gunakan obat jerawat yang direkomendasikan dokter.
Paparan Matahari Tidak Menyembuhkan Jerawat
Meskipun sinar matahari dapat sementara mengeringkan jerawat, paparan berlebihan dapat merusak kulit dan menyebabkan penuaan dini serta meningkatkan risiko kanker kulit. Selalu gunakan tabir surya non-komedogenik untuk melindungi kulit dari sinar UV.
Jerawat Bisa Menyebabkan Dampak Psikologis
Jerawat tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Rasa tidak percaya diri, stres, dan kecemasan sering kali dialami oleh penderita jerawat. Oleh karena itu, dukungan emosional dan perawatan yang tepat sangat penting untuk membantu mengatasi dampak psikologis tersebut.