Tata Cara Sholat Jamak Dzuhur dan Ashar, Berikut Bacaan Niatnya
Menjamak sholat dzuhur dan Ashar bisa dilakukan dalam kondisi-kondisi tertentu.
Menjamak sholat dzuhur dan Ashar bisa dilakukan dalam kondisi-kondisi tertentu.
Tata Cara Sholat Jamak Dzuhur dan Ashar, Berikut Bacaan Niatnya
Jamak merupakan salah satu bentuk rukhsah atau keringanan dalam menjalankan suatu ibadah dalam agama Islam. Sebagai contoh, ketika kita baru mulai perjalanan dengan kereta api sebelum dzuhur, dan baru sampai di tujuan selepas ashar, maka kita diperbolehkan melaksanakan shalat dzuhur di waktu ashar.
Sholat jamak bisa dikerjakan di awal waktu, bisa juga di akhir waktu. Hal yang harus diperhatikan seperti waktu pelaksanaan, bacaan niat, hingga jumlah rakaat yang dikerjakan. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui jenis sholat fardhu apa saja yang bisa dikerjakan secara jamak, sebab menjamak sholat tidak bisa dilakukan sembarangan.Lalu, bagaimana tata cara sholat jamak dzuhur dan ashar yang benar? Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber. Semoga membantu.
Dalil Tentang Sholat Jamak
Penting untuk mnegetahui dalil atau dasar hukum dari aturan sholat jamak dalam Islam. Seperti dijelaskan bahwa Allah SWT tidak pernah mempersulit hamba-Nya untuk beribadah. Bahkan Allah telah memberikan berbagai macam keringanan, agar hamba-Nya dapat melakukan ibadah dengan mudah dan baik.Salah satunya adalah dengan menjamak sholat. Di mana Allah memberikan keringanan bagi umat muslim, bisa menggabungkan pelaksanaan dua sholat sekaligus dan kondisi-kondisi tertentu. Aturan jamak sholat ini pun diajarkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa Rasulullah pernah bersabda:
"Rasulullah SAW menjamak antara shalat zuhur dan asar ketika berada dalam perjalanan, ia juga menjamak antara shalat maghrib dan isya." (HR Bukhari)
Dari dalil tersebut, dapat dipahami bahwa Islam telah memberikan keringanan berupa penggabungan dua sholat wajib. Sholat wajib yang bisa dilakukan secara jamak, yaitu sholat dzuhur dan ashar, serta sholat maghrib dan isya.
Syarat Menjalankan Sholat Jamak
Terdapat beberapa sebab dan kondisi, seorang muslim diperbolehkan untuk menjamak sholat.Syarat yang paling utama adalah jika terdapat suatu kesulitan. Misalnya, jika Anda sedang menempuh perjalanan jauh kemudian dalam perjalanan tersebut sulit menemukan tempat dan waktu yang pas untuk melaksanakan sholat wajib, maka diperbolehkan untuk menggabungkan sholat agar lebih mudah.
Syarat kedua, yaitu bagi ibu menyusui, atau ibu yang anaknya terus-menerus menangis sehingga ibu kesulitan untuk melaksanakan sholat tepat waktu. Dengan begitu, Anda bisa melaksanakan jamak sholat untuk tetap menenuhi kebutuhan serta kewajiban seorang hamba beribadah kepada Tuhannya.
Tata Cara Sholat Jamak Dzuhur dan Ashar
1. Cara Shalat Jamak Dhuhur dan Ashar: Jamak TakhirSecara garis besar, tata cara sholat jamak dzuhur dan ashar yang pertama adalah dengan membaca niat sholat jamak takhir. Adapun bacaan niat shalat jamak takhir dhuhur dan ashar adalah sebagai berikut,
“Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku sengaja sholat fardhu dhuhur 4 rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala.
Dalam sholat jamak takhir, tidak ada kewajiban atau ketentuan sholat apa yang harus didahulukan. Sebab, dalam jamak takhir tidak disyaratkan pelaksanaan sholat harus tartib sebagaimana yang disyaratkan dalam jamak taqdim, sehingga orang yang menjamak takhir sholatnya bebas memilih antara mendahulukan sholat yang awal atau pun mendahulukan sholat yang kedua.
Dengan kata lain, tata cara sholat jamak dzuhur dan ashar bisa dilakukan dengan melakukan sholat ashar dahulu, maupun sholat dhuhur dahulu. Hal ini didasarkan pada pendapat Ibnu Qisam Al-Ghazi dalam Fathul Qarib al-Mujib,
“Adapun (Syarat) jamak ta’khir maka wajib untuk melaksanakan niat jamak di waktu sholat yang pertama. Boleh mengakhirkan niat jamak ini sampai masih tersisa zaman dari waktu sholat yang pertama yang mana jika shalat dimulai pada saat itu maka menjadi sholat ada’ (bukan qadha’). Tidak wajib dalam jamak ta’khir ini melakukan shalat secara tertib (berurutan), tidak wajib pula muwalah dan niat jamak menurut pendapat yang sahih dalam ketiganya.”
Jika memilih sholat dhuhur terlebih dahulu, maka kita harus berniat melaksanakan sholat dhuhur di waktu ashar. Setelah selesai sholat dzuhur, langsung dilanjut sholat ashar dengan bacaan niat:
“Ushollii fardlol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh zhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: “Aku sengaja sholat fardu Ashar 4 rakaat yang dijama’ dengan dhuhur, fardu karena Allah Ta’aala”
Jika kita memilih untuk melaksanakan sholat ashar dulu, kita hanya perlu melaksanakan sholat ashar, dengan niat dijamak dengan dhuhur. Baru setelah selesai melaksanakan sholat ashar, tanpa jeda langsung melaksanakan sholat dhuhur. 2. Tata Cara Sholat Jamak Dzuhur dan Ashar: Jamak Taqdim
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tidak ada ketentuan sholat mana yang harus didahulukan dalam cara menjamak sholat dhuhur di waktu ashar. Namun berbeda dengan sholat jamak takhir, sholat jamak taqdim memiliki tiga syarat yang harus dipenuhi. Adapun syarat jamak taqdim adalah sebagai berikut,
- mendahulukan sholat yang pertama (melaksanakan soalat zuhur dahulu, setelah itu sholat asar),
- menyebutkan niat jamak taqdim pada sholat yang pertama
- muwalah (terus menerus) dalam artian antara sholat pertama dan kedua tidak terpisah oleh waktu yang lama.
Dengan kata lain, jika hendak menjamak sholat dzuhur dan ashar di waktu dhuhur, maka wajib melaksanakan sholat dhuhur terlebih dahulu. Adapu tata cara sholat jamak taqdim dzuhur dan ashar adalah sebagai berikut,
Yang pertama adalah membaca niat sholat jamak taqdim dzuhur dan ashar (dilakukan saat waktu dzuhur). Membaca niat shalat jamak taqdim di sholat yang pertama sangat penting, sebab ini merupakan salah satu dari syarat sholat jamak taqdim.
Adapun bacaan niat jamak taqdim dzuhur dan isya adalah sebagai berikut,
“Ushollii fardlozh zhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku sengaja sholat fardu dhuhur 4 rakaat yang dijama’ dengan Ashar, fardu karena Allah Ta’aala.
Setelah selesai sholat dzuhur, langsung dilanjut sholat ashar dengan bacaan niat:
“Ushollii fardlozh ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al dzuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.”
Artinya: Aku berniat sholat ashar 4 rakaat dijama’ dengan dhuhur, fardhu karena Allah Ta’aala. 3. Tata Cara Sholat Jmak Dzuhur dan Ashar: Jamak Qashar
Sebenarnya ada bentuk rukhsah atau keringanan lain dalam sholat selain jamak, yakni qasar. Sholat qasar artinya meringkas. Rukhsah sholat qasar ialah meringkas 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Contoh, sholat dzuhur dikerjakan 2 rakaat, begitupun sholat ashar dan isya.
Rukhsah dalam sholat berupa qasar ini hanya berlaku pada sholat dengan jumlah 4 rakaat yang boleh di qasar. Oleh karena itu, kita tidak boleh meng-qasar sholat subuh dan maghrib.
Rukhsah berupa qasar bahkan bisa digunakan bersamaan dengan qasar. Dengan kata lain, kita bisa melaksanakan dua sholat di satu waktu sholat, dengan meringkas jumlah rakaatnya.
Sebagai contoh, kita bisa melakukan sholat jamak qasar dzuhur dan ashar dengan cara melaksanakan sholat dzuhur 2 rakaat, kemudian dilanjutkan dengan sholat ashar 2 rakaat.
Sama halnya ketika sholat dengan cara jamak, ketika melaksanakan sholat dengan qasar pun juga harus disertai niat. Adapun niat sholat qashar dan jamak taqdim, adalah sebagai berikut,
Ushallii fardhazh zhuhri rak’ataini qashran majmuu’an ilaihil ‘ashru adaa’an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat sholat fardhu dzuhur 2 rakaat, qashar, dengan menjamak ashar kepadanya, karena Allah ta’ala.”
Sedangkan niat sholat qashar dan jamak takhir adalah sebagai berikut,
Ushallii fardhal ‘ashri rak’ataini qashran majmuu’an ilazh zhuhri adaa’an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku berniat sholat fardhu ashar 2 rakaat, qashar, dengan menjamaknya kepada dzuhur, karena Allah ta’ala.”