Bukan cuma menjual rasa
Merdeka.com - Pangsa pasar bisnis makanan di Indonesia sangat terbuka. Sebab, negeri ini kaya dengan beragam masakan dengan cita rasa yahud. Namun, seiring era keterbukaan informasi, bikin para pengusaha semakin terpacu. Konsep interior juga memainkan peran penting.
Di mancanegara, hal ini sudah menjadi eksperimen sejak lama. Pelanggan disuguhkan suasana atau tema tertentu, di samping olahan juru masak. Meski gerai mereka tidak menjamur seperti bisnis waralaba, tetapi membetot perhatian orang buat bertandang.
Gara-gara takut rumah sakit
-
Kenapa kuliner kekinian Jakarta menarik? Menikmati makanan enak di tempat yang cozy dapat menjadi satu alternatif yang menyenangkan. Perut kenyang hatipun senang.
-
Apa saja kuliner kekinian Jakarta? Di Jakarta, ada beberapa tempat kuliner kekinian yang dapat Anda coba untuk menghabiskan hari.
-
Dimana tempat kuliner kekinian Jakarta? Di Jakarta, ada beberapa tempat kuliner kekinian yang dapat Anda coba untuk menghabiskan hari.
-
Bagaimana menikmati kuliner kekinian Jakarta? Yuk, segera pergi ke sana bersama dengan keluarga, teman, atau support system-mu.
-
Siapa yang suka kuliner kekinian Jakarta? Di sana, Anda bisa mencoba berbagai makanan dan minuman dari yang ringan sampai berat seperti sushi, steak, ramen, dan berbagai jajanan khas Korea atau Jepang.
-
Kenapa usaha makanan menggiurkan? Membuka usaha makanan merupakan ide bisnis yang memang bisa dicoba. Sebab, usaha makanan rasanya cukup menggiurkan untuk dilakukan.
Lokasinya berada di Depok, Jawa Barat. Anda bisa menyambanginya jika melintas di Jalan Raya Kartini nomor 46. Tempat itu sebuah kedai makanan bertajuk 'Hospital'.
Tampilan gerai itu memang unik. Beberapa logo atau kelengkapan di dalam rumah sakit ditata apik. Saat pertama kali masuk, pengunjung akan disambut tulisan, 'No money for medicare'.
Di dalamnya memang tak seperti rumah makan umumnya. Alih-alih kursi biasa, pemilik memilih kursi roda dan bantal rumah sakit sebagai tempat duduk bagi pengunjung. Tirai jendelanya juga ditiru dari kamar rumah sakit. Namun, jika rumah sakit adalah area bebas dari rokok, di restoran itu justru menyediakan ruang khusus bagi para ahli isap.
Dapur membuat makanan atau minuman berada di luar, tetapi bertuliskan emergency. Menu disajikan bervariasi. Mulai dari makanan pembuka seperti roti bakar, pisang bakar, hingga menu makanan Jepang.
Manager restoran Hospital, Fahrizal, menyatakan salah satu pemiliknya, Ana Novianti, memilih konsep itu karena pernah mengalami fobia terhadap rumah sakit. Namun, Ana malah mengusung konsep rumah sakit dalam gerainya.
"Ibu Ana Novianti fobia sama rumah sakit. Jadi berjalan waktu, bisnis merubah fobia rumah sakit tidak menyeramkan," kata Fahrizal kepada merdeka.com.
Menurut Fahrizal, perlengkapan restoran tidak seluruhnya asli peralatan medis. Hanya tirai atau pembatas dibelinya dari toko perlengkapan rumah sakit.
"Kursi dan meja bikin sendiri, custom tuh semua, tapi penyekat ruangan gandeng toko rumah sakit," ujar Fahrizal.
Lantaran kangen naik gunung
Di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, bercokol sebuah gerai kuliner unik. Lokasinya tak lazim lantaran di dalamnya justru berdiri sejumlah tenda. Suasananya sengaja dibuat seolah pengunjung sedang berkemah di alam bebas.
Kedai itu bernama 'Travelmie'. Menurut sang manajer, Nasir, bisnis itu bermula dari ide empat pemiliknya. Ada alasan khusus mengapa mereka sepakat menjalankan usaha itu.
"Dua setengah tahun lalu, mereka punya hobi kemping dan naik gunung. Setelah mereka lulus kuliah, mereka bekerja tapi mereka tak punya waktu untuk menyalurkan hobi naik gunung lagi," kata Nasir kepada merdeka.com.
Menurut Nasir, akhirnya terbersit ide dari para pemilik dengan membuka usaha kuliner bertema naik gunung dan berkemah. Buat mewujudkan hal itu, mereka mewajibkan di gerainya mesti ditempatkan tenda.
"Jadi dua setengah tahun lalu mendirikan pertama di Tangerang," ujar Nasir.
Di gerai terletak di Pasar Minggu, berdiri 13 tenda kubah (doom) dan tenda kerucut, mirip milik suku Indian di Amerika Serikat. Pengunjung dipersilakan memilih di tenda mana mereka ingin menikmati makanan dipesan. Buat menambah suasana alam bebas, lantai di sana juga terdiri dari batu alam ditata menarik.
Nasir menyatakan, 13 tenda itu bekas milik pendiri Travelmie. Tak ada kerjasama atau beli baru ke toko perlengkapan kegiatan alam bebas. Empat orang bisa ditampung.
"Ada berapa cabang sudah buka. Jakarta, Tangerang, dan Surabaya terbaru. Di tenda maksimal empat orang. Kalau bisa masuk lima orang, panas di dalam, tapi di dalam ada kipas angin kecil," ucap Nasir.
Buat membuka usaha Travelmie, pemilik mengucurkan dana hingga Rp 600 juta. Dari usaha itu, mereka mengaku meraup untung cukup besar. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ide kreatif pedagang ala S3 marekting ini patut diacungi jempol!
Baca SelengkapnyaMembuka sebuah usaha kuliner memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Penjual harus memikirkan berbagai macam hal sebelum akhirnya usaha tersebut dibuka.
Baca SelengkapnyaJika Anda sedang mempertimbangkan beberapa nama usaha makanan, berikut ini mungkin bisa menjadi pilihannya.
Baca SelengkapnyaMakanan khas daerah yang dimodifikasi membantu meningkatkan popularitas sajian-sajian khas.
Baca SelengkapnyaDengan nama mie yang unik dan menggelitik dapat membuat usaha Anda lebih mudah diingat dan berbeda dari kompetitor.
Baca SelengkapnyaMemilih nama kedai lucu termasuk langkah penting dalam memulai bisnis.
Baca SelengkapnyaIde nama usaha cemilan lucu ini bisa jadi referensi. Nama usaha dapat memengaruhi citra dan daya tarik bisnis.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki kuliner yang sangat beragam. Keragaman hidangan khas tersebut akhirnya diolah kembali oleh tangan kreatif yang menjadikannya lebih berwarna.
Baca SelengkapnyaBakso ini berisi potongan penuh buah-buahan. Segar, gurih dan unik. Wajib dicoba.
Baca SelengkapnyaPencampuran rasa kopi dan durian memiliki sensasi tersendiri hingga mengundang wisatawan dari luar kota sekalipun untuk menikmatinya.
Baca SelengkapnyaKalau kamu sering scroll media sosial, pasti nggak kaget lagi sama tren makanan yang viral dan bisa jadi peluang usaha.
Baca Selengkapnya