Drama PDIP dan Ahok di Teuku Umar
Merdeka.com - Wajah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tampak menegang. Matanya lurus menatap ke depan. Di sampingnya, Sekjen Hasto Kristiyanto tampak sibuk mencatat. Wajah Bendahara Umum Olly Dondokambey juga tampak serius. Demikian juga Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Suasana itu terekam dalam foto yang beredar di kalangan wartawan pada Selasa (20/9) sore. Sejak pagi, berbagai kabar soal pencalonan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat di Pilgub DKI 2017 simpang siur, meski para elite PDIP dalam sepekan terakhir sudah mengisyaratkan jika duet Ahok-Djarot telah diputuskan.
Pertemuan Ahok dengan elite DPP PDIP itu berlangsung di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar Jakarta Pusat. Setelah satu jam lebih, Ahok dan Djarot ke luar dengan mobil masing-masing, padahal di dalam, rapat pleno masih berlangsung. Seolah menambah ketegangan drama, Ahok memasang wajah datar saat meninggalkan kediaman Megawati. Dia meluncur ke Balai Kota, bukan ke markas DPP PDIP di Jalan Diponegoro. Spekulasi pun merebak, Ahok tidak jadi diusung PDIP di Pilgub DKI.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang memimpin konsolidasi PDIP di Bali? 'Hari ini Ibu Megawati akan memimpin langsung konsolidasi PDIP di Bali, di mana seluruh kader partai dihadirkan untuk mengompakkan suatu semangat juang dan kita lihat Bali ini militansinya sangat tinggi.'
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa ketua DPR? Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin sampaikan apresiasi.
-
Siapa ketua umum Partai Golkar saat ini? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
Ahok dan Djarot seperti kompak menutup rapat hasil rapat pleno. Tidak ada yang menceritakan apakah keputusan itu jatuh pada Ahok atau Risma. "Keputusan ada di DPP," tukasnya.
Ketika ditanya apakah akan mengikuti konferensi pers di kantor DPP PDIP, mantan bupati Belitung Timur menjawab akan menunggu pengumuman dari kantornya di Balai Kota DKI. "Enggak, saya mau pulang. Saya tunggu pengumuman," ujarnya.
Selang dua jam kemudian, seluruh teka-teki dan pertanyaan itu terjawab. Ahok yang mengenakan batik cokelat didampingi Djarot yang berkemeja partai warna merah, muncul di kantor DPP. Dengan mengumbar senyum, Ahok menyapa para kader PDIP yang ada di ruangan tersebut. PDIP pun akhirnya mengumumkan mencalonkan pasangan Ahok-Djarot.
PDIP usung Ahok-Djarot ©2016 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman
Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Gembong Warsono, salah satu petinggi PDIP yang getol menolak Ahok menyatakan siap mendukung keputusan partai. "Itu kan dinamika, Mas. Begitu ada keputusan, ya semua siap pada keputusan partai," ujarnya kepada merdeka.com di Kantor DPP PDIP, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat Selasa (20/9) malam. Gembong mengatakan ini usai pengumuman calon kepala daerah yang diusung partainya.
Soal ketegangan saat rapat, Wakil Ketua Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menilai, apa yang terlihat dalam foto tersebut tidak ada kaitannya dengan sikap Megawati. Dia menilai raut wajah mereka kala itu hanya karena alasan fisik semata.
"Enggak kok, biasa aja tuh, capek saja," kata Hendrawan Supratikno kepada merdeka.com.
Sementara Sekretaris DPD PDIP DKI Prasetio Edi Marsudi menyatakan keputusan mengusung Ahok-Djarot sudah sesuai AD/ART partai. Dia menepis adanya kebimbangan Megawati untuk memilih Ahok atau Risma. "Enggak ada lah. Kan ada hitungannya, survei, kinerjanya. Di beberapa wilayah juga dilihat (dengan cara yang sama). Perlu ingat, Jokowi-Ahok didukung PDIP di 2012," ujar Prasetio yang juga Ketua DPRD DKI ini.
Jelang pengukuhan Ahok-Djarot di DPP, suasana sedikit tegang ketika sekelompok pendukung Risma meneriakkan 'Ahok pasti kalah, Risma untuk Jakarta'. Namun teriakan itu tidak bisa mengubah keputusan Megawati. Ahok dan Djarot resmi menjadi pasangan cagub dan cawagub yang diusung PDIP setelah membubuhi kontrak politik di depan elite partai.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Menko Polhukam Mahfud Md memberi pandangan mengenai kerja KPK. Dia merespons curhatan Mega soal kerja KPK
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto tidak takut apabila nanti ditangkap oleh KPK.
Baca SelengkapnyaMegawati menyindir Puan Maharani, putrinya sekaligus ketua PDIP, sebagai sosok yang lebih cengeng.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati mengaku meski mampu melawan dan memiliki anak buah yang kuat, namun dia memutuskan tidak melawan.
Baca SelengkapnyaMegawati datang didampingi putranya yang juga Ketua DPP PDIP M Prananda Prabowo.
Baca SelengkapnyaHal itu diketahui Hasto dari informasi seorang mantan menteri
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ikut buka suara soal kasus Harun Masiku. Presiden kelima RI ini siap pasang badan jika Hasto Kristiyanto ditangkap KPK
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya di Rakernas PDI Perjuangan menggelar V pada Jumat 24 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKetuk PDIP, Megawati Soekarnoputri meminta Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto tidak takut apabila nanti ditangkap oleh KPK.
Baca Selengkapnya