Hanya Ahok yang mampu luluhkan hati Megawati
Merdeka.com - Meski melalui jalan panjang dan terkesan berbau 'drama', PDIP akhirnya mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017. Sebagai petahana, Ahok maju bersama Djarot Saiful Hidayat yang merupakan kader PDIP sendiri.
Atas nama hak prerogatif Ketum Megawati, Ahok mendapat tepuk tangan riuh hadirin yang memenuhi seisi ruangan di DPP PDIP, Jl. Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/9) lalu ketika namanya disebut bersama Djarot. Keputusan ini juga mengesampingkan segala hal yang diributkan selama ini di internal partai. Segala ingar-bingar termasuk penolakan atas Ahok itu akhirnya cair begitu dia mendapat tiket dari PDIP.
Namun keputusan ini bukan tanpa sebab jika bukan karena hubungan emosional antara Megawati dan Ahok. Keduanya begitu dekat. Dan hal itu tak bisa dipungkiri adalah kuatnya rasa sayang Megawati kepada Ahok.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa yang menang Pilkada DKI 2017? Hasil resmi dari Pilkada DKI Jakarta 2017 menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 57,96%, mengalahkan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat yang memperoleh 42,04%.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
"Memang, ketika kami sering berdiskusi dengan Ibu Mega, sejak dulu secara pribadi beliau sayang ke Pak Ahok," kata Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Jumat (19/8).
Tapi bukan Ahok namanya kalau tidak pandai mengambil hati Megawati. Jelas-jelas dia tahu Megawati mulai tak suka padanya ketika memutuskan maju secara independen. Ahok masih nekat menemui Megawati di acara peluncuran buku "Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dalam Catatan Wartawan: Menangis & Tertawa Bersama Rakyat" di Gedung Arsip Nasional, Rabu (23/3/2016) malam.
Ahok kembali berbuat ulah ketika menolak ikut penjaringan calon gubernur di parpol termasuk di PDIP. Kala itu, Ahok beralasan menolak karena harus membayar sejumlah mahar.
Megawati pun angkat bicara. Dia menolak partainya disebut suka meminta mahar kepada calon kepala daerah. "Apa pernah saya meminta uang dari kalian?" katanya di Wisma Kinasih, Depok, Selasa, (6/9).
Ahok dan Djarot hadiri pleno PDIP di rumah Megawati ©2016 Merdeka.com/istimewa
Meski penolakan begitu kuat dari internal PDIP, Ahok tetap mengklaim dekat dengan Megawati. Senjata itu cukup mempan untuk meluluhkan Megawati. Klaim Ahok justru tidak bertepuk sebelah tangan. Dia terus menempel di punggung Megawati.
Ingat momen di mana dia begitu dekat dengan Megawati. Ketika menghadiri acara penutupan Rapat Pimpinan Musyawarah Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Istora Senayan pada Jumat 28 Juli 2017, Ahok dan Mega menumpang satu mobil dengan Presiden Jokowi ke acara tersebut. Ahok mengungkapkan, awalnya dia ingin ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Tapi ternyata Presiden Jokowi memanggilnya untuk hadir ke Istana Negara.
"Ya kebetulan saya kemarin diajak Pak Jokowi ke istana ngobrol-ngobrol. Sampai Istana, ditanya mau ke mana? Mau ke Golkar. Saya bilang, tadinya saya mau ke Bu Mega sebelum bapak panggil saya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/7).
Diplomasi Ahok melalui hubungan emosional ini kian terasa. Begitu isu akan didukung kembali oleh PDIP merebak, Ahok secara terang-terangan menemui Megawati di Kantor DPP PDIP, Menteng. Pertemuan itu kian mempertegas dugaan Ahok dicalonkan lagi dengan Djarot. Kepada wartawan, mantan politisi Gerindra ini mengaku sudah mendapat restu dari sang ketua umum itu.
"Bu Mega, intinya ya beliau tetap, saya dengan Djarot, beliau setuju," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/8).
Selasa (20/9) sore, hati Megawati pun luluh. Didahului rapat pleno di kediaman Megawati, Jl. Teuku Umar, Selasa sore, Ahok mendapat tiket bersama Djarot. Keesokan harinya, Rabu (21/9), Megawati menemani Ahok dan Djarot untuk mendaftarkan diri ke KPU DKI Jakarta.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaYunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaPilkada DKI tahun 2017 berlangsung sangat menarik dan penuh dinamika. Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama dan etnis.
Baca SelengkapnyaAhok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaAhok di mata Said Abdullah adalah sosok pemimpin yang bekerja dengan sangat baik selama memimpin Jakarta.
Baca SelengkapnyaAhok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menantang Partai Keadilan Sejahtera untuk mengusung Ahok.
Baca SelengkapnyaPDIP membuka peluang mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat untuk dicalonkan pada Pilkada Sumut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, PDIP membuka peluang Ahok dan Djarot maju Pilgub Sumut 2024.
Baca Selengkapnya“Sekarang Pak Ahok sudah di luar pemerintahan, dia bilang bu minta tugas, saya bilang sudah ada tugasnya,” jelas Megawati
Baca Selengkapnya