Mantra "Justru"
Merdeka.com - Dalam perjalanan naik kereta Jakarta-Surabaya, kebetulan duduk bersebalahan dengan anak muda yang dari tongkrongannya berkecukupan, rapi, sopan, tidak terlalu banyak bicara, dan pengetahuannya tidak buruk-buruk amat.
Kami memulai pembicaraan seperti biasa, basa-basi, tujuan kemana, dari mana, tinggal dimana, sekolah dimana dan lain-lain. Akhirnya dia membuka diri, bahwa sudah setahun sejak selesai sekolah belum bekerja.
Alasannya macam-macam: tidak banyak relasi, orangtuanya baru memasuki pensiun, adiknya masih harus sekolah, dia sendiri lulusan kuliahnya swasta, dengan nilai yang standar IPK di bawah 3, dan lain-lain.
-
Apa arti dari 'Aja dadi uwong sing rumangsa bisa'? 'Aja dadi uwong sing rumangsa bisa lan rumangsa pinter. Nanging dadiya uwong sing bisa lan pinter rumangsa.'(Jangan jadi orang yang merasa bisa dan merasa pintar, tetapi jadilah orang yang bisa dan pintar merasa)
-
Kapan kita harus yakin pada kemampuan diri? Berpikirlah positif dan percayalah pada kemampuan diri, karena itu akan menjadi kunci untuk menjalani hidup dengan penuh semangat.
-
Kenapa harus punya keyakinan pada diri sendiri? Miliki keyakinan yang tak tergoyahkan pada dirimu untuk menjadi semua yang kamu inginkan.
-
Bagaimana cara menggunakan kata-kata semangat untuk memotivasi diri? 'One day, you will have everything you wish for. Start working towards it today.'(Suatu hari, Anda akan memiliki semua yang Anda inginkan. Mulailah bekerja untuk itu hari ini)
-
Apa kata-kata penyemangat yang inspiratif? Kata-kata menyemangati orang dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi yang kuat untuk membangkitkan semangat seseorang, terutama di saat-saat sulit.
-
Siapa yang bisa termotivasi dengan kata-kata keren? 'Seorang juara tidak didefinisikan oleh kemenangan mereka, tetapi oleh bagaimana mereka dapat bangkit kembali ketika mereka jatuh.'
Sejenak saya tercenung. Apakah karena segala kekurangannya itu kemudian dia susah cari kerja, atau memang dia malas. Dia mengaku mau bekerja apa saja, asal halal (jawaban umum). Namun dia menginginkan kerja kantor, administrasi, tidak mau jadi sales yang maksa-maksain orang membeli produk.
Pada saat yang lain, saya mendapat kiriman email tentang seorang perempuan yang sejak lahir tak memiliki tangan tapi bisa menerbangkan pesawat, mengendarai mobil, dan bisa menari balet dengan sangat sempurna, menjadi taekwondoin, dan lain-lain. Semua dilakukan dengan kaki.
Yang menarik dari email ini adalah, sejak kecil, dia yang bernama Jessica Cox selalu bilang: tidak ada yang tidak bisa.
Jika dipertentangkan, antara teman yang ketemu di kereta dengan Cox, pasti akan berpikir mengapa yang lengkap tak bisa ngapa-ngapain tapi justru yang buntung bisa ngapa-ngapain dan penuh prestasi. Semua pengalaman Jessica menjadi inspiring bagi seluruh negeri AS. Dia menjadi kebangaan warga Tucson, Arizona, AS.
Kita tentu tidak boleh menyerah. Kita tentu harus mensyukuri nikmat yang ditakdirkan dan yang kita miliki. Di antara yang kurang, pasti ada sisi kelebihan. Kekurangan tak berarti menyerah. Untuk itu, bagi yang merasa kurang, buang jauh-jauh. Yakinlah bahwa Anda memiliki kemampuan. Anda harus berani melontarkan kata "justru" dan yakin bisa asal mau!
Mantra "justru" ini akhirnya saya cekokkan ke pemuda tersebut. Justru karena orangtua Anda pensiun maka Anda harus bisa menunjukkan prestasi dan memberikan penghasilan. Justru bahwa adik Anda perlu sekolah lebih baik itulah Anda harus berusaha bekerja, apapun sesuai kata hati, untuk bisa membantu adik-adik.
"Tapi saya tidak punya relasi," sergahnya. "Justru Anda tidak punya relasi itulah Anda harus mencari sebanyak-banyaknya, agar punya relasi," jawab saya memberi semangat.
Entah apa yang menginspirasi saya, tiba-tiba kata 'Justru', menjadi mujarab untuk dicekokkan kepada anak muda ini. Kata-kata "tapi" selalu saya benturkan dengan mantra 'Justru'.
Justru dengan sekolah dari swasta seharusnya memberikan inspirasi Anda untuk menunjukkan bahwa Anda tidak kalah dengan yang negeri. Kata-kata, 'tapi' dia yang mengatakan pinginnya kerja kantor saya tabrak dengan 'Justru' karena cuma mikirin kantor administrasi itulah yang membelenggu diri, karena pekerjaan dan pendapatan itu tak hanya di dalam ruang.
Saya memberikan banyak contoh orang sukses yang berangkat dari kampung dan dari keluarga sederhana bahkan miskin. Justru dengan kekurangan, kemiskinan, dari kampung itulah yang menyemangatinya bahwa sebagai orang kampung harus bisa menunjukkan bahwa mereka bisa eksis di Jakarta, bisa survive.
Nah, ketika sang anak itu menanyakan kepada saya apakah punya pekerjaan, dengan ringan kujawab: Justru saya tidak punya pekerjaan tetap itulah maka saya tidak pernah berhenti untuk menggali bermacam kesempatan. Dengan bermacam kompetensi.
Beberapa hari kemudian dia SMS saya. Isinya menyampaikan bahwa dia sudah bekerja. Saya bahagia karena dia akhirnya mau. Namun, apa yang terjadi? Setelah saya kasih ucapan selamat, dia bilang: Justru karena bapak saya jadi terlalu yakin dan percaya diri. Dan saya mau bikin usaha sendiri saja. "Justru karena saya tahu bos saya cuma mengandalkan kekayaan orang tuanya dan gak punya kemampuan cukup, maka saya yakin bisa lebih baik," tegasnya semangat dan pede. Waduh. *** (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya