Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mencoba bebas setelah lepas

Mencoba bebas setelah lepas Pawai kemerdekaan Timor Leste. ©2016 Merdeka.com/arbi s

Merdeka.com - "Bagaimana pun Indonesia memiliki peranan untuk Timor Leste. Tetapi itu adalah sejarah, mari kita menyongsong hidup lebih baik untuk pembangunan Timor Leste," kata-kata itu keluar dari bibir Moreira, mantan pejuang kemerdekaan Timor Leste saat berbincang dengan merdeka.com, di sebuah cafe kawasan Kota Dili, Kamis pekan lalu.

"Bedanya sekarang kita bebas untuk ke mana saja dan menjalin hubungan baik termasuk dengan Indonesia," ujar Moreira ketika ditanya apa perbedaan setelah berpisah dari Indonesia.

Tahun ini, tujuh belas tahun Timor Leste berpisah dengan Indonesia. Selama 23 tahun masuk dalam wilayah Indonesia dengan nama Provinsi Timor-Timur, tetangga Atambua, Kabupaten Belu, provinsi Nusa Tenggara Timur itu kini sudah menjadi negara berdaulat. Pintunya melalui jajak pendapat tahun 1999 merupakan gerbang berdirinya negara kelak dinamakan Timor Leste.

Orang lain juga bertanya?

Meski sudah 17 tahun merdeka dan membentuk negara sendiri, bisa dikatakan belum banyak perkembangan berarti bagi Negeri matahari terbit: Bumi Lorosae. Moreira pun mengakui, bagaimana pun Indonesia memiliki sumbangsih dalam pembangunan Timor Leste sebelum kemerdekaan. Mulaid dari pembangunan gedung, infrastruktur kemudian juga pendidikan. "Kemerdekaan ini Indonesia juga ikut punya andil. Masalah pendidikan, Indonesia juga punya andil untuk menciptakan orang-orang penting di negeri ini, infrastruktur juga dibangun oleh Indonesia. Itu kita anggap kontribusi," ujar Moreira.

Djimio, salah satu dari sekian ribu warga Timor Leste mengalami masa-masa sulit sebelum jajak pendapat dilakukan pun mengatakan hal sama. Menurut dia, Indonesia sejatinya memang memiliki peranan dalam pembangunan Timor Leste. Namun itu masa lalu, kata Djimio. "Yang terpenting adalah sekarang kita sudah bisa membangun Timor Leste sendiri," kata Djimio saat ditemui di Bandara Internasional Presidente Nicolau Lobato, Dili, Jumat pekan lalu.

"Sekarang kami mungkin lebih bebas, tetapi ini adalah buah dari perjuangan," katanya mengenang.

Melongok sejarah perpisahan Timor Leste dari Indonesia memang terdapat banyak pandangan. Banyak yang menyesali, namun juga banyak yang mendukung perpisahan itu dari berbagai kacamata argumentasi. Namun semua tentunya dikembalikan kepada hasil jajak pendapat mayoritas warga Timor Leste memilih untuk berpisah dengan Indonesia. Proses kemerdekaan Timor Leste dimulai ketika melemahnya stabilitas dan koordinasi politik nasional berbarengan dengan runtuhnya Orde Baru.

Pergantian kepemimpinan dalam pemerintahan kala itu cukup merepotkan. Apalagi ketika itu krisis moneter sejak 1997 itu membuka keran lebar demokratisasi di Indonesia. Keran lebar demokratisasi itu pula kemudian membuka tawaran untuk memilih opsi kedua pada awal tahun 1999 ketika mantan Presiden BJ Habibie menggantikan Soeharto. Puncaknya jajak pendapat dilakukan pada bulan Agustus saat itu. Hasilnya, kelompok pro kemerdekaan menang mutlak dengan 78,5 persen suara memilih untuk merdeka.

"Kita punya kenikmatan lain, supaya kemerdekaan ini tidak dianggap pemberian," kata Moreira.

Kini setelah 17 tahun Timor Leste merdeka, banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi. Luka dari konflik berkepanjangan setelah melewati penjajahan dilakukan Portugal selama 450 tahun dan masa disintegrasi Indonesia memberi banyak pelajaran untuk membawa Timor Leste ke arah lebih baik. "Kita harus belajar dari sejarah," kata Moreira. (mdk/arb)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Memaknai Hari Kemerdekaan dengan Merangkul Perbedaan
Memaknai Hari Kemerdekaan dengan Merangkul Perbedaan

Kemerdekaan yang dirayakan bangsa Indonesia adalah untuk mengingat lepasnya Indonesia dari penjajahan negara asing.

Baca Selengkapnya
Hari Kebangsaan Malaysia ke-66, Momen Penguatan Hubungan dengan Indonesia
Hari Kebangsaan Malaysia ke-66, Momen Penguatan Hubungan dengan Indonesia

Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan ucapan Selamat Hari Kebangsaan Malaysia ke-66.

Baca Selengkapnya
Ini Keuntungan Indonesia Gabung BRICS, Bakal Ganggu Aksesi OECD?
Ini Keuntungan Indonesia Gabung BRICS, Bakal Ganggu Aksesi OECD?

Menlu menjelaskan, BRICS dan OECD adalah dua kelompok negara yang berbeda dalam tujuan, latar belakang, dan karakteristik anggotanya.

Baca Selengkapnya