Presiden baru tanpa bulan madu
Merdeka.com - Inilah presiden baru tanpa bulan madu. Sebuah tamsil yang pas untuk Joko Widodo - Jusuf Kalla. Seruannya di malam kemenangan untuk jangan bikin perayaan, dan salam dua jari yang harus langsung diubah menjadi salam tiga jari, menandakan pengantin baru ini benar-benar tidak punya waktu untuk honey moon.
Saya mendukung semua itu. Tentu saya juga memahami kalau sebagian relawan sewot. Ada di antara mereka yang berpendapat sewajarnyalah sebuah kerja keras yang membuahkan hasil gemilang dirayakan.
Ada beberapa faktor yang membuat sebaiknya memang tidak diperlukan bulan madu. Pertama, kemenangan Jokowi adalah kemenangan tipis, 53 persen. Beda dengan Pak SBY yang menang lebih dari 60 persen.
-
Mengapa Jokowi ingin Pemilu 2024 Jurdil dan Luber? Jokowi ingin Pemilu Serentak 2024 ini berlangsung jujur, adil, langsung, umum, dan rahasia (jurdil dan luber) sehingga membawa kegembiraan bagi masyarakat.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Apa itu Pilkada? Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah adalah proses demokratisasi di Indonesia yang memungkinkan rakyat untuk memilih kepala daerah mereka secara langsung.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
Kedua, pesaing Jokowi tidak menerima kekalahannya dengan legowo. Bahkan kelihatannya berbagai usaha untuk menggagalkan kemenangan itu akan dilakukan di semua front: hukum dan politik.
Ketiga, kondisi ekonomi lagi sangat kurang baik: kurs rupiah, defisit neraca perdagangan/pembayaran, ancaman defisit anggaran, besarnya subsidi energi, dan banyak lagi.
Kini semua itu harus diselesaikan dengan kerja. Tidak bisa lagi dengan pidato atau selebaran.
Maka sudah sewajarnya Jokowi - JK tidak menghabiskan waktu untuk berbulan madu. Harus langsung kerja. Pekerjaan pertama adalah menjalin kerja sama dengan pemerintah yang sekarang. Terutama untuk menggodok RAPBN tahun depan.
Pengajuan RAPBN tahun 2015 adalah wewenang Presiden SBY. Namun yang akan melaksanakan APBN itu adalah Presiden Jokowi. Jangan sampai Pak Jokowi bekerja berdasarkan anggaran yang dia tidak tahu alokasinya. Kalau sampai itu terjadi bisa-bisa dia tidak bisa mengerjakan apa yang dia janjikan dalam kampanyenya selama ini.
Padahal janji kampanye itu akan ditagih. Penagihannya pun kelihatannya akan sangat keras. Ingat, Koalisi Merah-Putih akan memelototi semua janji Jokowi dengan mata sampai mendelik.
Mereka yang saat ini memosisikan diri sebagai relawan, bisa berubah menjadi kelompok kritis yang mencermati kebijakan-kebijakan pemerintah baru.
Beruntung bahwa Pak SBY menunjukkan niat yang sangat baik untuk mengajak presiden terpilih ikut menyiapkan RAPBN tahun 2015. Meski Pak Jokowi baru akan dilantik 20 Oktober, Pak SBY akan mengjak presiden terpilih membahasnya.
RAPBN 2015 sekarang sedang disusun dan akan diajukan ke DPR bulan depan. Tidak boleh telat. Pak Jokowi harus memasukkan program utamanya dalam RAPBN itu sehingga tersedia anggaran untuk melaksanakannya tahun depan.
Misalnya, di bidang kesehatan. Tahun ini anggaran BPJS kesehatan hanya Rp 16,5 triliun. Akibatnya tidak memuaskan. Banyak sekali komplain dari pasien maupun dokter. Saya menghitung harusnya bidang itu diberi anggaran Rp 35 triliun. Ini tidak besar, mengingat yang menikmati seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya segekintir koruptor.
"Menolong orang miskin jangan tanggung-tanggung," ujar Pak SBY pada suatu saat.
Contoh lain, anggaran untuk pesantren, PAUD, dan sekolah swasta. APBN bidang pendidikan itu besarnya seperti gajah bengkak. Sudah waktunya dialirkan sampai jauh ke pesantren dan PAUD. Dan itu harus dialokasikan sekarang, dalam RAPBN 2015.
Demikian juga anggaran riset, subsidi pupuk, benih, dan seterusnya. Dengan demikian tahun depan Presiden Jokowi bisa langsung bekerja.
Di bidang politik, agenda besarnya adalah penggantian hampir semua anggota BPK. Beda dengan KPK dan OJK, DPR sepenuhnya memiliki wewenang melakukan pendaftaran, menyeleksi, dan memilih anggota BPK. KPK dan OJK yang menyeleksi adalah lembaga independen. Hasil seleksi diajukan ke DPR untuk dipilih.
Untuk BPK semuanya sepenuhnya di DPR. Transaksi politik akan luar biasa serunya. Pemerintah Pak Jokowi akan jadi sasaran pemeriksaan yang sangat politis kalau semua anggota BPK yang terpilih adalah dari kalangan oposisi. Bisa saja terjadi saling umpan bola antara BPK dan DPR yang akan sangat menyulitkan jalannya pemerintahan.
Maka sungguh pantas dipertimbangkan agar ada "kuota" keanggotaan di BPK. Misalnya, 50 persen kuota diberikan untuk pejabat karir yang sudah puluhan tahun bekerja sebagai auditor di BPK atau BPKP, baru 50 persennya kuota untuk non karir. Dengan demikian akan ada batasan agar BPK tidak dijadikan arena politik. Atau bahkan ada kombinasi prosentasi lain yang lebih hebat lagi.
Benar-benar pemerintahan baru yang tidak perlu berbulan madu, tidak bisa berbulan madu, dan tidak sempat berbulan madu. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia mengaku pertemuan itu hanya silaturahmi untuk meminta wejangan dan tidak mengajak JK masuk tim sukses
Baca SelengkapnyaNana mengaku dirinya hanya menyampaikan undangan pernikahan putrinya kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaJK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaJK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Budiman, dukungan dari Wapres ke-10 dan ke-12 RI itu tidak berpengaruh banyak ke suara Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRK bertemu JK selama kurang lebih 1 jam sejak pukul 17.00 WIB.
Baca SelengkapnyaJK menilai, dengan ucapan selamat menandakan bahwa semua pihak harus menerima kenyataan hasil dari Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP, MH Said Abdullah, mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan bila Jokowi turun gunung berkampanye.
Baca SelengkapnyaJK menilai Prabowo merupakan bagian menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyasaat mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Wakil Presiden pada pemerintahan 2004 hingga 2009, JK cenderung berselisih paham dengan SBY.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca Selengkapnya