Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tersohor cuma dalam enam pekan

Tersohor cuma dalam enam pekan The Beatles. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu cerita tak pernah terungkap hingga kini adalah bagaimana the Beatles dalam hitungan pekan berubah dari tidak terkenal menjadi grup musik paling sensasional di Amerika. "Jalan peluru the Beatles dari tidak tersohor sampai mampu menyihir 73 juta pemirsa the Ed Sullivan Show merupakan gabungan dari ketekunan, keberuntungan, waktu tepat, dan semangat," kata Steve Greenberg, penulis buku How the Beatles Went Viral in 1964.

Barangkali memang benar, acara Sullivan berhasil menciptakan Beatlemania di Amerika. Namun sejatinya Beatles telah menjejakkan kaki di benua itu sebelum mereka menjadi bintang tamu di program itu.Greenberg, produser peraih Grammy sekaligus sejarawan musik, menegaskan kesohoran the Beatles di Amerika dalam enam minggu sungguh fenomenal. Apalagi, saat itu belum ada MTV, Internet, media sosial, dan iTunes.

Berawal pada akhir 1962, the Fab Four - sebutan bagi grup band diawaki John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr - ini begitu dikenal di seantero Inggris dan sejumlah negara di Eropa, seperti dilansir majalah Forbes bulan lalu. Tapi di luar itu, mereka tidak disambut, termasuk oleh perusahaan rekaman menaungi.

Greenberg menulis the Beatles berhasil mempertahankan ketenaran mereka lewat pertunjukan keliling dan tiga lagu terlaris berlabel EMI, yakni Love Me Do, Please, Please Me, dan From Me to You. Capitol Records, anak perusahaan EMI, kemudian memperoleh izin merilis tiga lagu itu di Amerika Serikat. Sungguh mengherankan, ketiga lagu itu tidak populer.

Capitol lantas mengalihkan izin atas ketiga lagu ini kepada perusahaan rekaman kecil. Sampai-sampai pejabat Capitol, Dave Dexter, menyatakan prospek the Beatles di Amerika sudah tenggelam. The Beatles lantas merilis She Loves You pada Agustus 1963 dan segera merajai tangga lagu di Inggris. Namun saat dilansir di Amerika selang sebulan, lagu ini tidak digemari. Ketika dimainkan dalam program televisi American Bandstand, She Loves You menempati peringkat ke-73 dari seratus lagu. "Ketika presenter Dick Clark mengangkat foto John, Paul, George, dan Ringo malah ditertawakan para remaja hadir di studio," ujar Greenberg.

Di Inggris reaksinya sungguh berbeda. Beatlemania meluap. Saban kali tampil, the Beatles kebanjiran penggemar setia mereka. Media berlomba-lomba menyajikan berita utama paling menarik soal grup band asal kota pelabuhan Liverpool ini. Hingga akhirnya pada 29 Oktober surat kabar the Washington Post menulis berita utama berjudul Thousands of Britons Riot. untuk menggambarkan sensasi the Beatles.

Dua hari kemudian, pada hari Halloween 1963, bintang mulai menerangi the Beatles. Presenter kondang asal Amerika Ed Sullivan tengah berada di Bandar Udara Internasional Heathrow, Ibu Kota London, saat lebih dari seribu penggemar menyambut the Beatles pulang dari tampil di Swedia. Rasa ingin tahu Sullivan muncul. Dia teringat dengan perilaku serupa fans Elvis Presley beberapa tahun sebelumnya. Acaranya berhasil meraih rating sempurna ketika menggandeng Presley sebagai bintang tamu.

Pada 4 November, the Beatles tampil di depan Ratu Elizabeth dan Puteri Margareth. Media Inggris menulis laporan soal pertunjukan itu besoknya dan menyebut the Beatles sebagai pahlawan nasional. Ed Sullivan dan tim pencari bakatnya di Inggris mulai mengikuti perkembangan Beatlemania.

Meski laku terjual sejuta kopi di Inggris, Capitol Records menolak merilis lagu I Want to Hold Your Hand di Amerika. Namun manajer the Beatles Brian Epstein tidak mau menyerah. Di hari the Beatles tampil di depan Ratu Elizabeth, dia terbang ke New York untuk bertemu Ed Sullivan. Setelah dua kali bertemu tercapai kesepakatan the Beatles bakal ke New York pada Februari 1964 dan merekam tiga penampilan mereka. Rekaman pertama bakal dilansir pada 9 Februari.

Kesepakatan buat tampil di acara Ed Sullivan bocor. Pada Desember 1963, sejumlah majalah berpengaruh, termasuk Time, Newsweek, dan Life, menyajikan laporan utama mengenai the Beatles. Meski telah mendapat perhatian luas dari media-media di Amerika, namun lagu-lagu the Beatles belum mendapat kesempatan di putar di stasiun radio.

Sampai akhirnya Capital Records melansir I Want to Hold Your Hand di bulan perdana 1964. Kehadiran the Beatles ini bersamaan rakyat Amerika sedang berduka atas tewasnya Presiden John Fitzgerald Kennedy. "Rakyat, khususnya kaum muda, benar-benar kepincut the Beatles. Mereka lapar akan musik hebat penuh semangat hidup. Itu sesuatu yang membantu mereka melewati kesedihan," tutur Greenberg.

Hingga pertengahan Desember, I Want to Hold Your Hand mulai diterima di bursa-bursa musik dunia, termasuk Washington dan Los Angeles. Sampai sehari setelah Natal, Capitol mengeluarkan She Loves You dan semua lagu the Beatles buat jutaan penggemar. Sepekan setelah Natal, lima lagu the Beatles merajai tangga lagu di Amerika dan akhir Januari terjual 2,6 jta kopi.

Ketika the Beatles tampil di Ed Sullivan Show, mereka kian dalam menyihir panggung musik Amerika.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Seluk-beluk PK Entertainment, Promotor yang Datangkan Coldplay ke Indonesia
Seluk-beluk PK Entertainment, Promotor yang Datangkan Coldplay ke Indonesia

Usia PK Entertainment sebagai promotor baru menginjak 8 tahun.

Baca Selengkapnya
Penggemar The Beatles, ini Potret El Rumi saat Manggung di Cavern Club Liverpool: Salah Satu Impianku Tercapai
Penggemar The Beatles, ini Potret El Rumi saat Manggung di Cavern Club Liverpool: Salah Satu Impianku Tercapai

El Rumi sedang menikmati momen liburan di Inggris bersama keluarga.

Baca Selengkapnya
Konser Duta Sheila On 7 di Panggung Sederhana HUT Ke-79 RI, Hibur Warga Kampung Bikin Orang-Orang Iri
Konser Duta Sheila On 7 di Panggung Sederhana HUT Ke-79 RI, Hibur Warga Kampung Bikin Orang-Orang Iri

Sosok Duta vokalis band Sheila On 7 sukses menjadi sorotan setelah tampil dalam panggung sederhana HUT Kemerdekaan RI Ke-79.

Baca Selengkapnya
Mendengar Suara Jernih John Lennon di Lagu Terakhir The Beatles 'Now And Then'
Mendengar Suara Jernih John Lennon di Lagu Terakhir The Beatles 'Now And Then'

Lagu tersebut adalah lagu terakhir The Beatles yang dinyanyikan oleh John Lennon.

Baca Selengkapnya
Melokal, Ini Sederet Aksi Unik Ed Sheeran Selama di Indonesia
Melokal, Ini Sederet Aksi Unik Ed Sheeran Selama di Indonesia

Ed Sheeran baru saja menggelar konser +-=÷x Tour di Jakarta pada Sabtu, 2 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
6 Potret Penampilan Nyoman Paul di Atas Panggung, Curi Perhatian
6 Potret Penampilan Nyoman Paul di Atas Panggung, Curi Perhatian

Sosok Nyoman Paul menjadi trending topic di Twitter

Baca Selengkapnya
Viral Momen Wanita Karaokean Lagu Ed Sheeran Tiba-tiba Didatangi Artisnya Langsung, Heboh Nyanyi Bareng
Viral Momen Wanita Karaokean Lagu Ed Sheeran Tiba-tiba Didatangi Artisnya Langsung, Heboh Nyanyi Bareng

Tiba-tiba Ed Sheeran justru menghampirinya dan mengajaknya bernyanyi bersama.

Baca Selengkapnya
Viral Momen Duta Sheila on 7 Ikut Tanding Voli di Kampung untuk Peringati Hari Sumpah Pemuda, Aksinya Curi Perhatian
Viral Momen Duta Sheila on 7 Ikut Tanding Voli di Kampung untuk Peringati Hari Sumpah Pemuda, Aksinya Curi Perhatian

Viral momen Duta Sheila on 7 ikut tanding bola voli antar RT di kampungnya. Aksinya curi perhatian.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ribuan Penggemar Padati GBK Jelang Konser Coldplay
FOTO: Ribuan Penggemar Padati GBK Jelang Konser Coldplay

Momen perdana band rock asal Inggris itu tampil di Indonesia menyita ribuan antusiasme penggemar.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Kendala Konser Musik di Indonesia: Izin Ruwet, Padahal Kualitas Suara Sound Coldplay di GBK Bagus
Jokowi Ungkap Kendala Konser Musik di Indonesia: Izin Ruwet, Padahal Kualitas Suara Sound Coldplay di GBK Bagus

Menurut Jokowi, perizinan yang sulit bagi penyelenggara membuat sejumlah acara seperti konser musik di tanah air terkendala.

Baca Selengkapnya
FOTO: Nostalgia Bareng Secondhand Serenade di The Sounds Project
FOTO: Nostalgia Bareng Secondhand Serenade di The Sounds Project

John Vesely yang tampil dengan petikan gitar sukses membuat para penonton bernostalgia ke era 2000-an.

Baca Selengkapnya