Bekas Panggung Shakespeare Berusia 600 Tahun Ditemukan di Gedung Bekas Teater, Aktor Inggris Dibikin Takjub
William Shakespeare adalah salah satu sastrawan besar Inggris.
Bekas Panggung Shakespeare Berusia 600 Tahun Ditemukan di Gedung Bekas Teater, Aktor Inggris Dibikin Takjub
Papan panggung yang pernah dinaiki sastrawan dan seniman besar Inggris, William Shakespeare ditemukan di bawah lapisan lantai gedung abad pertengahan tertua di Norfolk. Papan lantai kayu ek tersebut berusia 600 tahun dan diyakini sebagai salah satu panggung yang bertahan dari zaman Shakespeare.
Sumber: The Guardian
Artefak ini ditemukan saat diadakannya renovasi besar-besaran di St George’s Guildhall yang merupakan gedung pertemuan keagamaan pada awal abad ke-15. Lokasi tersebut kemudian diubah menjadi tempat teater dan diklaim Shakespeare pernah tampil di sana.
Foto: Zachary Culpin/BNPS
-
Siapa yang diduga menggunakan teater ini? Teks-teks kuno menyatakan kaisar ini pernah menggunakan bangunan ini untuk memamerkan barang-barang sitaan dari mantan hakim agung.
-
Apa yang ditemukan di teater Nero? Media Spanyol, El Pais melaporkan, arkeolog menemukan tangga menuju teater ini, fasad panggung, lorong marmer, dan ruang ganti yang mungkin digunakan untuk meletakkan kostum.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Inggris? Arkeolog di Inggris menemukan sisa-sisa kerangka manusia berusia lebih dari 1.000 tahun.
-
Dimana wayang beber tertua ditemukan? Wayang beber yang paling tua dapat ditemukan di Desa Karang Talun, Kelurahan Kedompol, Kecamatan Donorojo, Pacitan, Jawa Timur, serta di Desa Gelaran, Kelurahan Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo (Wonosari), Gunungkidul, Yogyakarta.
Lantai aslinya ditemukan di bawah lantai yang dibangun pada tahun 1950 dan lantai lainnya dari abad ke-18 dan ke -19. Terdapat sejumlah lantai kayu asli yang dipasang saat bangunan tersebut dibuat sekitar tahun 1417 hingga 1430.
Foto: Zachary Culpin/BNPS
Lantai kayu ek besar memiliki lebar hampir 30 cm dan tebal 15 cm. Lantai kayu tersebut ditemukan dengan kondisi disatukan dengan pasak kayu, bukan paku. Dipercaya bahwa lantai tersebut dibuat oleh pembuat kapal yang membutuhkan waktu selama satu tahun untuk membuatnya.
Sumber: The Guardian
Terpesona
Tim FirzHigham, seorang aktor dan komedian yang kini menjadi direktur kreatif situs tersebut mengatakan bahwa dia “terpesona” dengan penemuan tersebut.
“Para ahli sekarang dengan yakin mengatakan bahwa ini adalah papan lantai yang diinjak Shakespeare, hal ini menjadikan gedung ini penting secara nasional dan internasional,” tambahnya.
Menurut Dr Jonathan Clark, arkeolog yang memimpin proyek dan pakar bangunan abad pertengahan, sangat tidak biasa menemukan begitu banyak lantai asli yang masih awet.
Para ahli telah menentukan tanggal lantai berdasarkan jenis kontruksinya. Para temuan ini, lantai-lantai tersebut dipatok untuk mengamankannya, merupakan teknik abad pertengahan. Selain itu para ahli juga telah melakukan beberapa pengambilan sampel yang memberi informasi terkait tanggal lingkaran pohon dari lingkaran pertumbuhan kayu.
Pada tahun 1593, ketika teater-teater di London ditutup karena wabah penyakit, Shakespeare dan kelompok aktornya sedang melakukan tur di King’s Lynn. Sebuah catatan dalam buku rekening teater menunjukan rombongan Shakespeare dibayar oleh pemerintah daerah tersebut untuk tampil.
Bangunan yang terdaftar pada Kelas I tersebut menjadi terbengkalai dan terancam di bongkar sebelum dibeli pada tahun 1945 oleh pemilik tanah setempat dan diubah menjadi pusat seni. Tanah tersebut kemudian diberikan kepada National Trust pada tahun 1951 dan sekarang disewakan dan dikelola oleh dewan wilayah King’s Lynn dan West Norfolk.
Sumber: The Guardian