20 Jenis Sensor pada Kendaraan dan Fungsinya dalam Mobil
Temukan 20 jenis sensor yang terdapat pada mobil modern dan fungsinya untuk memastikan performa, keamanan, dan kenyamanan kendaraan Anda.
Di kendaraan modern, sensor memiliki peranan krusial dalam mengatur berbagai fungsi, mulai dari aspek keamanan hingga efisiensi penggunaan bahan bakar. Berikut ini adalah 20 jenis sensor yang terdapat pada mobil beserta fungsinya:
20 Macam Sensor Mobil
1. Sensor Suhu Udara Masuk (IAT - Intake Air Temperature)
-
Apa fungsi utama sistem kelistrikan mobil? Sistem kelistrikan adalah komponen vital pada mobil dan motor. Fungsinya adalah untuk menyalurkan energi listrik ke berbagai bagian, seperti lampu, starter, sistem pengapian, dan lain-lain.
-
Apa fungsi utama busi mobil? Busi, sebagai komponen penting dalam proses pembakaran, berperan besar dalam meningkatkan kinerja kendaraan.
Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu udara yang masuk ke intake manifold, yang berpengaruh terhadap rasio campuran udara dan bahan bakar yang disuplai ke mesin. Lokasinya biasanya dekat dengan filter udara.
2. Sensor Aliran Udara Massa (MAF - Mass Air Flow)
Alat ini mengukur massa udara yang masuk ke intake manifold untuk sistem injeksi elektronik, dan sering disebut juga sebagai Air Flow Meter.
3. Sensor Posisi Katup Gas (TPS - Throttle Position Sensor)
Alat ini mengukur sudut bukaan katup gas, yang mempengaruhi jumlah bahan bakar yang disuntikkan ke dalam mesin. Sensor ini biasanya terdapat pada kendaraan yang menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection.
4. Sensor Tekanan Udara Manifold (MAP - Manifold Air Pressure)
Alat ini berfungsi untuk mengukur tekanan udara di dalam intake manifold, menggantikan fungsi vacuum advancer yang ada pada kendaraan tradisional.
5. Sensor Posisi Poros Engkol (CKP - Crankshaft Position Sensor)
Alat ini memantau kecepatan mesin (rpm) dan biasanya terletak dekat blok mesin. Sensor ini menggunakan prinsip gaya gerak magnet untuk menentukan kecepatan mesin.
6. Sensor Posisi Poros Kam (CMP - Camshaft Position Sensor)
Alat ini berfungsi mirip dengan CKP tetapi terletak di head silinder, dan bertugas mengatur timing sistem pengapian dengan memantau posisi "top" silinder.
7. Sensor Rasio Udara-Bahan Bakar (Air Fuel Ratio Sensor)
Alat ini mendeteksi campuran udara dan bahan bakar di dalam tangki untuk memastikan rasio yang tepat saat mesin dalam keadaan idle.
8. Sensor Tekanan Oli (Oil Pressure Sensor)
Alat ini memantau tekanan oli dalam mesin dan memberikan sinyal peringatan jika tekanan oli berada di bawah batas normal, untuk mencegah kerusakan pada mesin.
9. Sensor Knocking (Knock Sensor)
Alat ini mendeteksi terjadinya engine knocking atau detonasi, serta mengidentifikasi masalah pembakaran mesin dengan menghasilkan tegangan saat mendeteksi getaran.
10. Sensor Level Bahan Bakar (Fuel Level Sensor)
Alat ini mengukur volume bahan bakar yang ada di dalam tangki dan mengirimkan informasi tersebut kepada pengemudi melalui indikator bensin di MID (Multi Information Display).
11. Sensor Tekanan Tangki Bahan Bakar (Fuel Tank Pressure Sensor)
Alat ini mengukur tekanan bahan bakar di dalam tangki, termasuk pengukuran uap bahan bakar dan turbulensi mesin.
12. Sensor Tekanan Rail Bahan Bakar (Fuel Rail Pressure Sensor)
Alat ini mendeteksi tekanan bahan bakar pada fuel rail, memastikan bahwa tekanan tidak terlalu tinggi agar pembakaran mesin tetap efisien.
13. Sensor Suhu Bahan Bakar (Fuel Temperature Sensor)
Alat ini mengukur suhu bahan bakar yang mengalir melalui fuel line, karena suhu bahan bakar dapat mempengaruhi performa mesin.
14. Sensor Tekanan Saluran Bahan Bakar (Fuel Line Pressure Sensor)
Alat ini mengukur tekanan bahan bakar dalam sistem untuk memastikan bahwa tekanan tetap stabil dan pompa bahan bakar berfungsi dengan baik.
15. Sensor Oksigen (Oxygen Sensor)
Alat ini mengukur kadar oksigen dalam gas buang untuk menilai efisiensi pembakaran mesin dan menyesuaikan sistem pengapian sesuai kebutuhan.
16. Sensor Suhu Air Pendingin (WTS - Water Temperature Sensor)
Alat ini mengukur suhu air pendingin mesin untuk menjaga agar suhu tetap dalam batas optimal, biasanya terdapat dua sensor, satu sebelum radiator dan satu setelah radiator.
17. Sensor Tekanan Refrigeran (Refrigerant Pressure Sensor)
Alat ini mengukur tekanan refrigeran dalam sistem pendinginan, memastikan bahwa sistem AC beroperasi dengan baik.
18. Sensor Pedal Rem (Brake Pedal Sensor)
Alat ini mendeteksi posisi pedal rem, berperan dalam sistem pengereman dan proses starting mesin pada kendaraan otomatis.
19. Sensor Turbo Boost (Turbo Boost Sensor)
Alat ini mengukur tekanan udara yang dihasilkan oleh turbocharger untuk memastikan tekanan tetap stabil dan tidak mengganggu kinerja mesin.
20. Sensor Kecepatan Kendaraan (Vehicle Speed Sensor - VSS)
Alat ini mendeteksi kecepatan kendaraan dengan menghitung putaran roda, yang terdiri dari cincin bergerigi dan pick-up.
Manfaat Adanya Sensor pada Mobil
1. Pengawasan Kinerja Mesin
Berbagai jenis sensor, seperti sensor oksigen, suhu mesin, dan tekanan oli, berperan dalam memantau kinerja mesin secara langsung untuk menjamin efisiensi pembakaran serta menjaga suhu mesin dalam kondisi ideal.
2. Keamanan dan Kestabilan
Sensor ABS dan ESP berkontribusi pada peningkatan keamanan dengan mengawasi kondisi rem dan kestabilan kendaraan, mencegah terjadinya penguncian rem dan memastikan mobil tetap stabil saat melewati jalan yang licin.
3. Pemeliharaan Preventif
Sensor seperti sensor tekanan ban dan keausan rem memberikan sinyal awal tentang kemungkinan masalah, sehingga memungkinkan pengambilan langkah preventif sebelum terjadi kerusakan yang lebih serius.
4. Kenyamanan dan Kemudahan dalam Berkendara
Sensor parkir dan sensor hujan menambah kenyamanan berkendara dengan mempermudah proses parkir dan secara otomatis mengaktifkan penghapus kaca ketika hujan turun.
Penting untuk memahami serta merawat sensor-sensor ini agar kinerja mobil tetap optimal dan pengalaman berkendara tetap aman dan nyaman. Jika Anda memiliki kendaraan, pastikan untuk melakukan perawatan secara berkala agar semua sensor berfungsi dengan baik.
Netizen Juga Bertanya Seputar Sensor Mobil
1. Apa fungsi sensor mobil?
Mobil dilengkapi dengan sensor yang berfungsi untuk mengumpulkan informasi dari berbagai komponen dan sistem, termasuk mesin, sistem rem, dan sistem bahan bakar. Informasi yang diperoleh ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja kendaraan, keselamatan, dan efisiensi bahan bakar, serta menyajikan data kepada pengemudi melalui panel instrumen.
2. Apa saja jenis sensor yang umum ada pada mobil?
Terdapat berbagai jenis sensor yang sering digunakan pada kendaraan, seperti sensor oksigen (O2), sensor suhu mesin, sensor tekanan ban (TPMS), sensor parkir, sensor jarak, sensor kecepatan, dan sensor massa udara (MAF), serta beberapa jenis lainnya.
3. Bagaimana cara mengetahui jika sensor mobil bermasalah?
Apabila terdapat masalah pada sensor mobil, umumnya lampu indikator di dashboard akan menyala, atau Anda mungkin akan merasakan penurunan performa kendaraan, penggunaan bahan bakar yang tidak efisien, serta kendala pada sistem yang diawasi oleh sensor tersebut.
4. Apa yang harus dilakukan jika sensor mobil rusak?
Apabila sensor pada mobil mengalami kerusakan, disarankan untuk membawa kendaraan tersebut ke bengkel atau teknisi yang berpengalaman guna melakukan pemeriksaan dan penggantian sensor yang bermasalah. Melakukan penggantian sensor dengan benar akan membantu mempertahankan kinerja kendaraan dan mencegah kerusakan yang lebih serius.
5. Berapa biaya untuk mengganti sensor mobil?
Harga untuk mengganti sensor mobil berbeda-beda tergantung pada tipe sensor, merek mobil, serta ongkos kerja di bengkel. Umumnya, biaya penggantian sensor dapat berada dalam rentang Rp500.000 hingga Rp2.000.000 atau bahkan lebih.