Batu kecil yang menempel di ban mobil dapat menjadi risiko jika dibiarkan dalam waktu yang lama.
Risiko Batu Kecil Menempel di Ban Mobil dan Dibiarkan Dalam Waktu Lama
Jika batu kecil di ban mobil tidak segera diatasi, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi.
Batu kecil yang menempel di ban mobil dapat menjadi risiko jika dibiarkan dalam waktu yang lama
Jika batu kecil atau kerikil yang menempel di ban mobil tidak segera diatasi, dapat menyebabkan masalah serius dalam jangka waktu yang lama. Meskipun tidak terlihat signifikan dalam performa mobil, adanya kerikil yang menempel di alur ban dapat mengakibatkan kerusakan fatal. Berdasarkan berbagai sumber yang dirangkum pada Rabu (3/7/2024), berikut adalah beberapa risiko jika batu kecil di ban mobil dibiarkan dalam waktu lama.
-
Gimana cara supaya ban mobil gak cepet botak karena kebiasaan buruk? Kebiasaan berkendara yang buruk, seperti sering melakukan pengereman mendadak, belokan tiba-tiba, dan melewati jalan berlubang, dapat menyebabkan keausan ban yang tidak merata.
-
Kenapa ban mobil bisa retak? Ban mobil terbuat dari karet yang akan mengalami degradasi alami seiring waktu karena paparan sinar UV, kimia, dan elemen lainnya yang perlahan-lahan merusak senyawa karet dan mengurangi fleksibilitasnya. Ketika fleksibilitas berkurang, retakan akan muncul di permukaan ban.
-
Apa bahaya dari ban retak? Kondisi ban mobil yang retak lalu dibiarkan begitu saja dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Beberapa bahaya dari ban retak jika dibiarkan adalah sebagai berikut: • Pecah ban. Ban yang retak dapat mengalami kebocoran angin atau pecah saat berkendara, terutama pada kecepatan tinggi atau kondisi jalan yang buruk. Pecah ban dapat menyebabkan kecelakaan, kerusakan kendaraan, atau cedera pada pengemudi dan penumpang.
-
Bagaimana bahan kimia di mobil bisa membahayakan? Mengutip Indy100, Kamis (15/5), Rebecca Hoehn, ilmuwan dari Duke University yang menjadi penulis utama penelitian ini, menjelaskan bahwa 'Material interior mobil melepaskan bahan kimia berbahaya ke udara kabin.'
-
Mengapa bahan kimia di mobil bisa berbahaya? Mengutip Indy100, Kamis (15/5), Rebecca Hoehn, ilmuwan dari Duke University yang menjadi penulis utama penelitian ini, menjelaskan bahwa 'Material interior mobil melepaskan bahan kimia berbahaya ke udara kabin.'
Bahaya Kerikil di Ban Mobil
Terdapat beberapa risiko signifikan yang dapat terjadi akibat kerikil yang menempel di alur ban mobil. Salah satunya adalah kerusakan struktur ban. Tekanan dari benda asing tersebut dapat merusak struktur ban, seperti merusak karet ban atau membuat konstruksi ban menjadi tidak stabil.
Keselamatan Terancam disebabkan
Ban yang memiliki kerikil menempel bisa mengurangi kenyamanan saat berkendara dan bahkan membahayakan keselamatan pengemudi. Jika kerikil tersebut tajam, maka bisa merusak ban dengan menusuknya.
3. Menurunkan Fungsi Pembuangan Air
Ban mobil yang melintasi jalanan basah akan mengalami pengurangan fungsi pembuangan air jika terdapat kerikil menempel di telapaknya. Dampaknya, ban menjadi tidak efektif dalam mengelola air dan dapat mengalami kerusakan lebih cepat.
Bagaimana cara mengatasi masalah ini?
Agar risiko kerikil yang menempel di ban mobil dapat diatasi, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan seperti:
1. Melakukan Pembersihan Ban Secara Teratur
Lakukan pembersihan ban mobil secara teratur guna mencegah kerikil menempel di alur ban. Anda dapat menggunakan peralatan khusus untuk membersihkan ban atau membawa mobil ke bengkel untuk melakukan perawatan.
Pilihlah ban yang cocok
Agar risiko kerikil menempel di alur ban dapat berkurang, pastikan Anda menggunakan ban yang sesuai dengan kondisi jalanan yang Anda lalui.
Mengamati Kondisi Ban perlu dilakukan
Selalu perhatikan kondisi ban mobil Anda secara rutin. Apabila Anda menemukan kerikil yang menempel di alur ban, segera lakukan pembersihan atau ganti ban yang mengalami kerusakan.