Dua Merek Otomotif Baru asal China Masuk Pasar Otomotif Indonesia
Merdeka.com - Industri otomotif Indonesia bakal kedatangan dua pemain baru asal China. Saat ini ada dua merek otomotif asal Tiongkok yang hadir di pasar nasional, yakni Wuling Motors dan DFSK.
Merek Wuling dan DFSK (Dongfeng) masuk dalam kelompok ”Top 20” di pasar China dengan total pemain 95 merek otomotif.DFSK berada di peringkat ke-19, sementara Wuling di peringkat ke-20, berdasarkan data carsalesbase.com.
Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengungkapkan ada dua merek otomotif asal Negeri Tirai Bambu yang sudah berdiskusi dengan pihaknya untuk masuk ke pasar otomotif nasional.
-
Siapa saja merek mobil China yang sudah di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
-
Kenapa merek mobil China masuk ke Indonesia? Produsen mobil China kini memperluas pasarnya ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
-
Apa yang ditawarkan mobil China ke konsumen Indonesia? Kedatangan merek-merek baru ini memberikan alternatif pilihan bagi konsumen Indonesia dengan menawarkan harga yang bersaing, fitur-fitur canggih, dan desain yang menarik.
-
Kapan Wuling Motors mulai beroperasi di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Di mana pabrik Wuling Motors di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Siapa yang meresmikan pabrik Wuling di Indonesia? Pada tanggal 11 Juli 2017, peresmian pabrik ini diadakan dengan kehadiran mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
"Selain Cherry yang dipastikan datang, ada BYD yang akan masuk ke Indonesia. Sementara merek lain dari negara lain seperti Eropa Timur belum ada kemajuan," ujar Kukuh saat diskusi daring bersama Forum Wartawan Otomotif Indonesia (Forwot), kemarin (22/12).
Menurut Kukuh, menariknya kedua merek China itu tidak hanya ingin memasarkan produk, tapi juga ingin membangun pabrik di Indonesia. Gaikindo tentu mendukung merek-merek otomotif yang ingin membangun industrinya di Tanah Air.
Pasar otomotif Indonesia memang menarik bagi merek lain. Apalagi rasio kepemilikan mobil per 1.000 orang di Indonesia masih rendah, yakni 99/1.000. Soal rasio ini, Indonesia masih kalah dibandingkan negara lain di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), seperti Malaysia yang punya rasio 490/1.000, Thailand 275/1.000, Singapura 211/1.000, dan Brunei Darussallam 805/1.000.
"Jadi potensi bagi merek lain di pasar otomotif Indonesia masih terbuka meski sudah banyak pemain. Indonesia juga punya potensi dengan kapasitas produksi masih idle 50 persen," jelasnya.
Pasar satu juta unit
©Liputan6.com/Angga Yuniar
Pasar otomotif Indonesia pertama kali mencapai satu juta unit pada 2012, yang bertahan hingga 2019. Namun, volume pasar turun drastis menjadi sekitar 500.000 unit pada 2020 akibat pandemi Covid-19.
Per November tahun ini, industri otomotif nasional mulai pulih seperti sebelum pandemi. BUktinya, penjualan mobil nasional mencapai 790.524 unit, lebih tinggi dari target Gaikindo yang 750.000 unit sepanjang tahun ini.
Data Gaikindo juga menyebutkan, volume produksi industri otomotif Indonesia di Januari-November tahun ini naik 61,4 persen menjadi 1.003.570 unit dibandingkan periode sama tahun lalu. Pasar domestik juga tumbuh sebesar 66,5 persen menjadi 790.524 unit. Kenaikan produksi dan penjualan ini terjadi, setelah pemerintah merilis kebijakan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) per Maret 2021.
Sementara pasar ekspor (mobil CBU) juga tumbuh 29,5 persen menjadi 267.224 unit, dan pasar impor (CBU) 45.917 unit.
Di pasar domestik, segmen MPV mendominasi dengan pangsa pasar 51 persen dan memiliki volume penjualan 443.921 unit. Disusul segmen LCGC dengan kontribusi 20 persen atau setara 133.258 unit. Sisanya segmen sedan, pikap, truk, double cabin, dan segmen 4x4. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut 4 merek mobil China yang bakal masuk di Indonesia. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaMerek mobil China yang masuk di Indonesia. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaBerikut 4 merek mobil China yang bakal masuk di Indonesia. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaInvasi mobil Tiongkok semakin deras ke Indonesia. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaInvasi mobil Tiongkok semakin deras ke Indonesia. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaMenilik sejarah kehadirannya di Indonesia, mobil Wuling mendapatkan respon konsumen cukup baik. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaMerek otomotif asal China makin ekspansif ke Indonesia. Tahun ini BYD masuk, setelah merek GWM, Neta, Chery masuk ke Indonesia dalam 2 tahun terakhir.
Baca Selengkapnya7 tahun Wuling di Indonesia ternyata tidak hanya menawarkan sekadar gengsi, tapi juga banyak solusi mobilisasi.
Baca SelengkapnyaHarga Terjangkau Jadi Kunci Kendaraan Listrik di Indonesia
Baca Selengkapnya