Kenapa Toyota Hilux Moncer Sebagai Kendaraan Perang?
Toyota Hilux sering terlihat sebagai armada perang. Mengapa begitu?
Faktanya memang mobil ini banyak terlihat dalam peperangan di dunia.
Kenapa Toyota Hilux Sering Jadi Andalan Sebagai Kendaraan Tempur?
Sejak dahulu, pabrikan Jepang dikenal lebih kuat dan tahan banting dibandingkan mobil Eropa atau Amerika. Tak terkecuali untuk Toyota.
Ia selalu sukses menghadirkan produk-produk tahan banting yang siap digunakan sebagai kaki kegiatan sehari-hari hingga menempuh ratusan tibu kilometer.
Seperti Hilux dan Land Cruiser. Sebuah pick-up dan double cabin keluaran Toyota yang dimensinya masih terbilang kompak di medan perang.
Mesin bandel, sasis kuat, kaki-kaki Tangguh, hingga kemampuannya yang mumpuni untuk melahap medan off road menjadikan ia masih digunakan sebagai kendaraan taktis saat perang.
Karakter Dasar Toyota Hilux
Hilux merupakan versi pick up atau double cabin dari Toyota Fortuner. Mengusung mesin diesel yang kuat dan bertenaga yang ditempel ke sasis ladder frame serta penggerak 4x4, membuat ia mampu dengan mudah melahap berbagai kondisi jalan.
Toyota Hilux seakan tidak bisa rusak dalam kondisi apapun. Tak heran bahwa di peperangan yang pernah terjadi di dunia, ia tetap terus diandalkan.
Mengutip dari Bloomberg News, Edward Niedermeyer seorang konsultan industri otomotif mengatakan bahwa Hilux merupakan salah satu kendaraan dengan ketangguhan nomor satu.
“Hilux adalah salah satu kendaraan paling Tangguh dan andal di pasar global. Lebih Tangguh dan lebih berorientasi off-road dibandingkan Tacoma yang dijual di AS, Hilux sama populernya di kalangan kelompok kemanusiaan dan bisnis yang beroperasi di pelosok dunia, seperti halnya teroris,”
jelas Edward Niedermeyer
Merdeka.com
Tak Hanya Hilux, Begitu Jua dengan Land Cruiser
Ketangguhan Hilux masih belum cukup? Tenang, masih ada Land Cruiser dengan tenaga dan kapabilitas yang lebih besar.
Toyota Land Cruiser memang sejatinya lahir untuk mengakomodir kebutuhan pasukan di Perang Dunia Kedua dengan nama mobil AK. Kemudian dilanjutkan oleh BJ yang resmi memiliki nama Land Cruiser.
Setelah itu, Land Cruiser terus berevolusi sebagai SUV yang difokuskan untuk menjadi mobil kelas pekerja keras.
Baru pada generasi seri 80 di tahun 1990-an atau yang dikenal di Indonesia sebagai Land Cruiser VX 80 mulai berorientasi menjadi SUV penumpang comfort oriented.
Meski begitu, pendahulunya yaitu Land Cruiser 70 masih diproduksi sampai sekarang, dengan nama panggung Land Cruiser Bundera.
Ia pun memiliki berbagai tipe bodi, mulai dari Troop Carier, Station Wagon, Pick Up, dan Double Cabin yang diperuntukan untuk kegiatan heavy duty.
Memiliki mesin kapasitas besar, penggerak 4x4, serta kapasitas dan daya angkut mumpuni membuat ia masih dipercaya untuk membawa pasukan di medan perang.
Pesona Land Cruiser di aktivitas peperangan sungguh membuat ia tampil semakin gagah.
Muncul di Berbagai Konflik antar Negara
Hampir di seluruh konflik kenegaraan di dunia pasti ada mobil Toyota sebagai kendaraan perang.
Baik untuk mobil medis, mengangkut pasukan, hingga mobil senjata.
Konflik di Timur Tengah, Afrika, bahkan menjadi kendaraan di perang Israel-Palestina yang sedang kembali bergejolak. Eksistensi kendaraan Toyota selalu hadir dimana pun.
Selain untuk kendaraan pasukan, lembaga internasinal United Nations (UN) juga menggunakan Toyota untuk misi-misi perdamaian.
Lihat saja, Land Cruiser seri 200 di atas tampil sangat gagah, perkasa, berwibawa, hanya bermodalkan stiker “UN” di bodinya.