Kisah Menakjubkan mengenai Karomah Gus Miek yang Mampu Menghidupkan Mobil yang Kehabisan Bensin dengan Memanfaatkan Air Sungai
Setelah air sungai tersebut dimasukkan ke dalam tangki bensin, mesin mobil yang semula mati total tiba-tiba menyala kembali seperti biasa.
Santri diminta untuk mencari air dari sungai.
Walaupun keadaan yang dihadapi cukup menegangkan, Gus Miek tetap mampu menjaga ketenangannya. Dengan sikap yang tenang, ia meminta salah seorang anggota timnya untuk mengambil air dari sungai yang tidak jauh dari situ. Permintaan tersebut jelas membuat Kiai Hayat, yang turut serta dalam rombongan, merasa terkejut dan bingung.
"Untuk apa?" tanya Kiai Hayat, kebingungan dengan maksud Gus Miek. Gus Miek menjawab dengan singkat, "Cari saja," seolah perintah itu sudah jelas dan tak perlu dipertanyakan lagi. Meskipun ada keraguan, Kiai Hayat dan anggota rombongan lainnya akhirnya sepakat untuk mengikuti arahan tersebut.
-
Kenapa kendaraan unik mengisi bensin di SPBU? Keberadaan sederet kendaraan nyeleneh ini tentu menarik perhatian pengendara lain yang sedang mengantre di SPBU.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk membantu kendaraan yang mogok? Bekerja sama dengan aparat terkait, tim motorist Pertamina gerak cepat langsung mengirimkan BBM ke lokasi mobil yang mogok,' ucap Vice Presidenr Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Bagaimana cara Pertamina membantu mobil yang kehabisan BBM? 'Bekerja sama dengan aparat terkait, tim motorist Pertamina gerak cepat langsung mengirimkan BBM ke lokasi mobil yang mogok,' ucap Vice Presidenr Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Bagaimana cara mengisi daya baterai mobil listrik? Selain itu, kemajuan dalam teknologi baterai memungkinkan mobil listrik untuk menempuh jarak yang lebih jauh dengan satu kali pengisian daya.
-
Apa fungsi utama busi mobil? Busi, sebagai komponen penting dalam proses pembakaran, berperan besar dalam meningkatkan kinerja kendaraan.
Setelah berhasil mengambil air dari sungai, Kiai Hayat kembali menemui Gus Miek. Tanpa diduga, Gus Miek memberikan instruksi yang lebih mengejutkan, "Nah, masukkan ke dalam tangki bensin" ujarnya dengan tenang. Kiai Hayat yang kebingungan hanya bisa menatap Gus Miek dengan ekspresi tak percaya, merasa aneh untuk memasukkan air ke dalam tangki bensin. "Masukkan saja," tegas Gus Miek, mengulangi perintahnya.
Dengan penuh keheranan, Kiai Hayat akhirnya mengikuti perintah dan menuangkan air sungai ke dalam tangki bensin mobil. Kejadian selanjutnya benar-benar mengejutkan. Dengan izin Allah, setelah air sungai itu ditambahkan ke dalam tangki bensin, mesin mobil yang sebelumnya tidak berfungsi tiba-tiba hidup kembali seperti biasa.
Gus Miek Selalu Meminta Agar Ceritanya Tidak Diketahui Hingga Ia Meninggal Dunia.
Peristiwa tersebut membuat seluruh anggota rombongan, termasuk Kiai Hayat, terpesona dan menyadari bahwa mereka baru saja menyaksikan salah satu karamah yang dimiliki Gus Miek. Kejadian ini semakin memperkuat keyakinan para pengikut Gus Miek mengenai keistimewaan yang ada padanya.
Karamah yang diperlihatkan oleh Gus Miek merupakan salah satu bukti nyata dari kekuatan doa dan iman yang mendalam. Ia dikenal sebagai sosok yang sederhana dan tidak pernah mengagung-agungkan keistimewaan yang dimilikinya.
Karena itu, ia selalu berpesan agar peristiwa ini tidak diceritakan hingga beliau wafat, menunjukkan bahwa segala yang terjadi adalah atas izin Allah dan bukan untuk dijadikan sebagai sumber kebanggaan pribadi. Kisah ini menjadi salah satu narasi yang memperkuat keyakinan umat terhadap karamah yang dimiliki oleh para wali dan ulama besar.
Karamah ini mengingatkan kita bahwa meskipun terdapat batasan dalam akal manusia, kekuasaan Allah selalu ada untuk mengubah segala sesuatu dengan perintah-Nya, kun fayakun (jadi, maka jadilah). Melalui kisah ini, umat Muslim diingatkan untuk senantiasa mengutamakan iman dan ketakwaan ketika menghadapi berbagai ujian dan tantangan dalam hidup.
Kisah ini juga menegaskan bahwa di balik setiap peristiwa, terdapat pelajaran berharga jika kita mampu melihatnya dengan hati yang bersih.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul (dipublikasikan oleh Liputan6.com)