Mengapa AC Mobil Bisa Meningkatkan Pemakaian Bahan Bakar
Penggunaan AC mobil berpotensi membuat BBM boros, namun ada cara menghematnya agar tetap efisien.
Untuk banyak pengendara, penggunaan AC di mobil telah menjadi kebutuhan, terutama di daerah beriklim tropis. Namun, ada pendapat yang menyatakan bahwa penggunaan AC dapat menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar. Apakah hal ini benar? Mari kita telaah penjelasannya lebih lanjut.
Apakah AC Membuat BBM Boros?
Menggunakan AC selama perjalanan dapat berdampak pada penggunaan bahan bakar. Ini disebabkan oleh fakta bahwa AC memerlukan tenaga dari mesin kendaraan untuk beroperasi, dan mesin tersebut mendapatkan tenaga dari bahan bakar.
Ketika AC berfungsi keras, terutama jika diatur pada temperatur rendah dalam waktu yang lama, kebutuhan energinya akan meningkat, yang pada gilirannya akan meningkatkan konsumsi BBM. Berdasarkan informasi dari situs *Energy Star*, saat AC diaktifkan, kendaraan dapat menghabiskan antara 1,89 hingga 3,7 liter BBM setiap jam. Angka ini dapat bervariasi tergantung pada situasi, seperti saat mobil melaju dengan cepat atau terjebak dalam kemacetan.
Tips Menghemat BBM saat Menggunakan AC
Jika penggunaan AC berpotensi membuat konsumsi BBM meningkat, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu Anda tetap merasa nyaman dengan penggunaan AC tanpa perlu khawatir tentang pemborosan BBM:
1. Sesuaikan Suhu agar Tetap Konsisten
Pastikan suhu AC berada pada tingkat yang konsisten dan tidak terlalu rendah. Semakin rendah suhu yang Anda atur, semakin keras kerja AC dan semakin banyak BBM yang akan digunakan. Jika suhu di dalam kabin sudah cukup sejuk, sebaiknya tingkatkan sedikit suhu AC untuk mempertahankan kestabilan.
2. Gunakan AC Hanya Ketika Diperlukan
Aktifkan AC hanya saat benar-benar dibutuhkan. Jika cuaca tidak terlalu panas, seperti di daerah pegunungan atau pada malam hari, Anda bisa mematikan AC dan membuka jendela untuk mendapatkan aliran udara segar.
3. Parkir di Lokasi yang Teduh
Memarkir kendaraan di area yang teduh akan membantu menjaga suhu di dalam kabin tetap sejuk. Hal ini akan mengurangi kebutuhan untuk menyalakan AC pada suhu rendah saat Anda masuk ke dalam mobil. Jika tidak ada tempat teduh, Anda bisa menggunakan penutup kaca untuk mengurangi panas di dalam kendaraan.
4. Buka Jendela saat Masuk ke Mobil
Jika kabin terasa sangat panas setelah mobil diparkir, sebaiknya buka jendela terlebih dahulu untuk mengeluarkan udara panas. Setelah udara di dalam kabin sedikit lebih sejuk, baru nyalakan AC. Hindari menyalakan AC langsung pada suhu terendah ketika masuk ke mobil yang panas.
5. Hindari Memaksakan Penggunaan AC
Jika bahan bakar mulai menipis, lebih baik matikan AC dan buka jendela sampai Anda mengisi bahan bakar. Memaksakan penggunaan AC ketika bahan bakar hampir habis dapat membuat kendaraan lebih cepat kehabisan bensin, dan Anda mungkin mengalami kesulitan di perjalanan.
Walaupun penggunaan AC dapat mempengaruhi konsumsi BBM, dengan menerapkan beberapa trik sederhana seperti menjaga suhu AC tetap konsisten dan menggunakannya secara bijaksana, Anda dapat tetap nyaman berkendara tanpa khawatir tentang pemborosan BBM. Memarkir di tempat yang teduh, membuka jendela sejenak sebelum menyalakan AC, dan hanya menggunakan AC saat benar-benar diperlukan adalah langkah-langkah yang dapat membantu menghemat bahan bakar.
Netizen juga Bertanya Seputar AC Mobil
1. Apa penyebab AC mobil tidak dingin?
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan AC mobil tidak berfungsi dengan baik antara lain freon yang habis atau bocor, kerusakan pada kompresor, saringan udara kabin yang kotor, serta masalah pada sistem kontrol AC.
2. Bagaimana cara merawat AC mobil?
Cara merawat AC mobil termasuk rutin memeriksa dan mengganti filter udara kabin, memastikan freon dalam jumlah yang cukup, memeriksa sistem AC secara berkala di bengkel, dan memastikan tidak ada kebocoran pada sistem.
3. Berapa biaya service AC mobil?
Harga untuk layanan perbaikan AC mobil dapat berbeda-beda, tergantung pada jenis perbaikan atau penggantian yang dibutuhkan. Untuk servis rutin seperti pemeriksaan dan pengisian freon, biayanya mungkin berkisar antara Rp300.000 hingga Rp1.000.000, sedangkan biaya untuk perbaikan komponen mungkin lebih tinggi.
4. Kapan sebaiknya mengganti filter AC mobil?
Disarankan untuk mengganti filter AC mobil setiap 15.000 hingga 20.000 kilometer, atau sesuai dengan anjuran dari pabrikan. Filter yang kotor dapat mengakibatkan penurunan kinerja AC dan kualitas udara di dalam kabin yang tidak baik.
5. Apa tanda-tanda kompresor AC mobil rusak?
Gejala kerusakan pada kompresor AC mobil dapat terlihat dari AC yang tidak memberikan pendinginan, munculnya suara bising saat AC dinyalakan, atau adanya bau tidak menyenangkan dari sistem AC. Apabila kompresor tidak bekerja dengan semestinya, hal ini bisa mengakibatkan kerusakan pada seluruh sistem pendingin mobil.