Segala Aspek Harus Diperhatikan saat Membeli Mobil Bekas Kecelakaan, Ada 9 Risiko yang Jadi Pertimbangan
Risiko Membeli Mobil Bekas Kecelakaan, Segala Sisi Harus Dikhawatirkan
Bagian mesin mobil bekas kecelakaan bisa mengalami kerusakan.
Segala Sisi Harus Dikhawatirkan saat Membeli Mobil Bekas Kecelakaan, Ada 9 Risiko yang Harus Dipertimbangkan
Meskipun harganya lebih terjangkau, ada beberapa risiko yang harus dipertimbangkan dengan baik sebelum memutuskan untuk membeli mobil bekas yang pernah mengalami kecelakaan. Berikut ini adalah beberapa risiko yang perlu diwaspadai saat membeli mobil bekas, yang diambil dari berbagai sumber pada Selasa (9/7/2024).
-
Apa yang harus dilakukan sebelum membeli mobil bekas? “Terkadang para konsumen mobil bekas harus menutupi ETLE kalau kebetulan pas mau diperpanjang enggak bisa,“ kata Kepala Seksi (Kasi) Standarisasi STNK Korlantas Polri AKBP Aldo S, di Jakarta, Rabu (12/7).
-
Bagaimana cara menghindari kerugian membeli mobil bekas? “Terkadang para konsumen mobil bekas harus menutupi ETLE kalau kebetulan pas mau diperpanjang enggak bisa,“ kata Kepala Seksi (Kasi) Standarisasi STNK Korlantas Polri AKBP Aldo S, di Jakarta, Rabu (12/7).
-
Bagaimana memilih mobil bekas yang aman? Karena itu, penting bagi konsumen untuk memilih mobil bekas yang sesuai dengan kebutuhan agar tidak salah pilih.
-
Bagaimana cara memilih mobil bekas? Penting untuk memperhatikan bahwa memilih mobil bekas memerlukan kehati-hatian ekstra agar didapatkan kendaraan dengan kondisi yang cukup baik.
-
Bagaimana cara membeli mobil bekas? Berikut adalah beberapa panduan penting yang harus diperhatikan saat memilih mobil bekas agar Anda bisa mendapatkan kendaraan berkualitas tanpa menghadapi masalah di masa depan.
-
Mobil bekas apa saja yang direkomendasikan? Dengan harga di bawah Rp50 juta Anda bisa mendapatkan beragam mobil pilihan.
2. Mesin mengalami kerusakan
Kerusakan pada bagian mesin mobil bekas kecelakaan dapat menyebabkan ketidakstabilan dan risiko terhadap keselamatan pengemudi dan penumpang. Biaya perbaikan mesin bisa sangat tinggi, bergantung pada jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi.
2. Tingkat risiko keamanan yang lebih tinggi
Mobil bekas yang mengalami kecelakaan memiliki tingkat risiko keamanan yang lebih tinggi daripada mobil bekas yang tidak mengalami kecelakaan. Terutama jika kerusakan mobil tidak diperbaiki dengan baik, hal ini dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang.
3. Harganya Murah
Sebelum membeli mobil bekas kecelakaan, pastikan untuk mempertimbangkan reputasi yang kurang baik dan risiko kerusakan yang lebih tinggi yang dimiliki mobil tersebut. Hal ini penting karena sebagian besar pembeli mobil bekas mencari mobil yang dalam kondisi baik dan masih bernilai jual tinggi.
4. Perbaikan yang kurang maksimal menyebabkan kerugian
Kerugian dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kecelakaan mobil dan sejauh mana perbaikan dilakukan. Mayoritas orang memilih untuk memperbaiki kerusakan bodi di bengkel alternatif daripada menggantinya dengan yang baru di bengkel resmi, sehingga perbaikan tersebut tidak optimal.
Penumpang tidak dapat dilindungi
Kendaraan yang tidak dapat melindungi penumpang di dalamnya pasti terjadi tabrakan di titik yang sama. Kelayakan tabrakan (crashworthiness) dan kelayakan jalanan (roadworthiness) dari mobil tersebut dapat dipengaruhi oleh struktur kendaraan yang berubah akibat tabrakan.
6. Biaya untuk Memperbaiki yang Mahal
Jika kerusakan mobil bekas kecelakaan tidak diperbaiki secara menyeluruh, biaya perawatan dan perbaikan dalam jangka panjang bisa meningkat secara signifikan.
7. Ketidaktertahankan Risiko Suku Cadang
Pemilik mobil bekas kecelakaan sering menghadapi kesulitan dalam mencari suku cadang yang tidak tersedia, yang dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang lebih tinggi dan waktu yang lebih lama.
9. Ancaman terhadap kelistrikan dan komponen elektronik
Mengganti air bag yang sudah pernah aktif pada mobil bekas kecelakaan dapat menimbulkan biaya perbaikan yang lebih tinggi, karena air bag yang sudah aktif tidak akan berfungsi lagi dan harus diganti dengan yang baru.
9. Tidak Dapat Diperbaiki Sempurna
Jika perbaikan tidak dilakukan secara menyeluruh, risiko kerusakan yang lebih tinggi tetap ada, sehingga mobil tidak aman untuk digunakan, baik itu kerusakan pada kaki-kaki, mesin, body kendaraan, maupun komponen kelistrikan.