Transisi ke Kendaraan Listrik, Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) Percepat Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Adopsi kendaraan listrik di Indonesia membutuhkan dukungan pembangunan ekosistemnya termasuk kebijakan yang berpihak dan fasilitas catu daya baterainya.
Transisi dan adopsi ke kendaraan listrik di Indonesia masih rendah. Dukungan pembangunan ekosistem jadi salah satu faktor keberhasilan era kendaraan listrik di Tanah Air.
Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) ingin percepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia
Kolaborasi semua
AEML dibentuk pada 5 Juni tahun ini. Buah kolaborasi dari pemerintah, swasta, dan masyarakat. Ketua Umum AEML Dannif Danusaputro mengatakan, AEML berperan sebagai suara yang mewakili berbagai pemangku kepentingan termasuk produsen baterai, produsen kendaraan roda empat dan roda dua. “Kolaborasi semua pihak penting mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik. Indonesia berpotensi baik dari sisi sumber daya sektor hulu dan volume pasar,” ujar Dannif di Jakarta, Senin malam (25/7).
AEML siap menyampaikan masukan dan rekomendasi untuk membentuk regulasi yang mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Ekosistem kendaraan listrik dilakukan bertahap dan berimbang, serta memperhatikan kebutuhan masyarakat, ketahanan energi, dan pertumbuhan ekonomi. AEML siap menjadi mitra pemerintah untuk mencari solusi terbaik mengatasi isu ini.
Ketua Umum AEML Dannif Danusaputro saat media workshop, kemarin.
"Ini bisnis besar di masa depan. Dengan pasar otomotif Indonesia besar pula, maka AEML memandang kita harus hadir dan menjadi pemain utama dalam mata rantai produksi kendaraan listrik seperti dalam tahapan ekosistem hilirisasinya dan sebagainya."
Anggota AEML: 1. PT Adaro Power 2. PT Energi Kreasi Bersama (Electrum) 3. PT Energi Selalu Baru (Volta) 4. PT Goto Gojek Tokopedia Tbk 5. PT Ilectra Motor Group (Alva One) 6. PT Indonesia Battery Corporation 7. PT Operator Kendaraan Listrik Indonesia 8. PT OYIKA Powered Solutions 9. PT Pertamina Power Indonesia 10. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)
11. PT Sepeda Untuk Indonesia (grup Grab) 12. PT Swap Energi Indonesia (SwapID) 13. PT TBS Energi Utama Tbk 14. PT Triangle Motorindo (Viar) 15. PT Utomo Chargeplus Indonesia 16. PT Wika Industri Manufaktur (Gesits)