3 Jenis paragraf yang bisa kamu pakai untuk karangan, apa aja ya?

Merdeka.com - Menulis sebuah karangan adalah sebuah proses yang menyenangkan. Nggak cuma pas untuk menyampaikan isi hati, kamu juga bisa menggunakan karangan untuk mengungkapkan pendapat. Sebuah karangan pasti terdiri dari beberapa paragraf.

Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan sebuah paragraf? Paragraf adalah karangan yang terdiri dari beberapa kalimat dengan pikiran utama dan pikiran pendukung. Paragraf juga bisa diartikan sebagai seperangkat kalimat yang terdiri atas satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Dalam Bahasa Indonesia dikenal 3 jenis paragraf, yaitu:

1. Paragraf deduktif

Paragraf jenis ini memiliki kalimat utama yang terletak di awal paragraf. Jadi paragraf ini diawali dengan pernyataan bersifat umum, baru kemudian dilengkapi dengan penjelasan yang bersifat khusus. Penjelasan ini bisa berupa contoh-contoh, rincian khusus, bukti-bukti, dan sebagainya.

2. Paragraf induktif

Dalam paragraf ini, proses penalaran yang digunakan bertolak dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya khusus menuju pernyataan umum. Kebalikan dari paragraf deduktif, paragraf induktif meletakkan kalimat utama di akhir paragraf. Jadi contoh-contoh, bukti-bukti dan berbagai kalimat penjelas lainnya justru diletakkan di awal paragraf.

3. Paragraf campuran

Paragraf ini diawali dengan kalimat utama, disusul dengan berbagai kalimat penjelas yang bersifat khusus. Perbedaannya dengan paragraf deduktif adalah adanya kesimpulan di akhir paragraf. Inilah yang membuat paragraf campuran menjadi unik. Pengulangan atau variasi dari beberapa kata kunci pada awal dan akhir paragraf bisa saja terjadi.

Nah, itulah ketiga jenis paragraf berdasarkan susunan kalimat utama dan penjelasnya. Kalau belum terbiasa menulis paragraf dengan baik dan benar, maka cobalah menulis dengan pola penalaran deduktif dulu. Kalau sudah mulai terbiasa, cobalah menulis jenis paragraf yang lain. Berkonsultasi dengan gurumu juga akan membantu agar paragrafmu semakin baik. (mdk/iwe)