Anekdot, teks Bahasa Indonesia yang lucu tapi menyindir

Merdeka.com - Kamu pasti pernah melihat stand up comedy. Di sana, orang-orang saling membawakan cerita lucu dan menarik untuk didengarkan. Stand up comedy adalah salah satu contoh anekdot. Anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Pelaku yang ada di dalam anekdot nggak harus orang yang penting, orang biasa juga bisa jadi tokoh utamanya. Anekdot ini harus bisa menyindir seseorang atau sekelompok orang yang ada di cerita. Entah sindiran itu bisa sampai atau nggak ke yang disindir.

Ada 5 struktur teks anekdot pada umumnya, yaitu

1. Abstraksi

2. Orientasi

3. Krisis

4. Reaksi

5. Koda

Abstraksi adalah gambaran awal sebuah anekdot. Sedangkan orientasi adalah pengenalan, mulai dari tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya. Krisis adalah ketika puncak masalah terjadi. Biasanya krisis diisi dengan sindiran yang akan ditujukan pada seseorang atau sekelompok orang yang ada di cerita. Krisis pada suatu anekdot bisa terjadi berulang kali, tergantung ceritanya.

Reaksi adalah tanggapan yang diberikan orang sekitar terhadap krisis yang telah diberikan. Banyaknya reaksi tergantung dengan banyaknya krisis yang ada dalam cerita. Yang terakhir adalah koda. Koda adalah bagian akhir cerita yang menunjukkan situasi terakhir pada setting cerita. Koda adalah bagian penting yang harus ada di dalam sebuah anekdot. Contoh koda adalah, kelas kembali berlangsung normal. Kalimat tadi menunjukkan situasi kelas yang kembali normal setelah krisis dan reaksi ditunjukkan.

Bagaimana, menarik sekali kan bab anekdot ini? Kamu juga harus bisa membuat sebuah anekdot. Anekdot bisa bertema apa saja, mulai dari hiburan hingga politik. Mau kan, belajar untuk membuat sebuah teks anekdot yang bisa menghibur orang lain? (mdk/iwe)