Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pesawat tempur yang lepas landas dari kapal induk sering kecelakaan?

Pesawat tempur yang lepas landas dari kapal induk sering kecelakaan? Ilustrasi Pesawat Tempur. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Ada tantangan yang berbeda untuk menerbangkan pesawat tempur dari sebuah kapal induk dibandingkan dari lintasan bandara pada umumnya. Dan faktanya, lumayan banyak kecelakaan terjadi hanya pada saat pesawat tempur ingin lepas landas dari kapal induk.

Ketika terjadi invasi militer yang dilakukan oleh suatu negara berkekuatan militer besar terhadap negara tujuan yang letaknya cukup jauh, kapal induk akan dilibatkan demi efisiensi bahan bakar dan waktu. Kapal induk adalah sebuah kapal besar yang dapat mengangkut puluhan pesawat jet tempur dan peralatan militer lainnya. Ketika ekspedisi militer dilakukan, kapal induk akan berada di atau di dekat negara yang akan diserang. Di situ, kapal induk akan berperan sebagai base dan sistem katapel bagi pesawat-pesawat jet tempur tersebut.

Kita tentu tahu bagaimana sebuah pesawat komersil dan pesawat lain pada umumnya dapat terbang di suatu bandara. Pesawat melaju dipercepat sehingga mencapai kecepatan yang diperlukan agar bisa terbang atau tinggal landas. Karena kecepatan tinggal landas yang dibutuhkan cukup tinggi, maka landasan di bandara dibuat cukup panjang. Lalu bagaimana dengan pesawat tempur yang take off dari sebuah kapal induk?

Prinsipnya sebenarnya sama. Hanya saja, landasan pada kapal induk tentu jauh lebih pendek dibanding landasan di bandara konvensional. Panjang lintasan pesawat di kapal induk cuma sekitar 90 meter (300 feet), bandingkan dengan panjang lintasan bandara yang mencapai 700 meter (2330 feet). Oleh karena itu, dengan landasan yang pendek ini, dibutuhkan akselerasi (percepatan) yang jauh lebih tinggi agar kecepatan minimum yang dibutuhkan untuk terbang dapat tercapai. Pada kenyataannya, akselerasi yang sangat tinggi ini tidak dapat dipenuhi hanya oleh daya mesinnya. Maka dirancanglah sistem katapel pada dek kapal induk untuk melontarkan pesawat ke depan hingga 320 km/jam.

Akan tetapi, percepatan yang sangat tinggi ini menimbulkan masalah baru yang sangat serius dan fatal. Percepatan yang tinggi akan membuat pilot terpaksa untuk menurunkan hidung pesawat secara tajam saat pesawat tinggal landas. Meski pilotnya cukup berpengalaman dan terlatih untuk mengendalikan keadaan kritis tersebut, kadang-kadang itu membuat pesawat seketika jatuh ke dalam laut. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Manusia memiliki sensor ketinggian. Sensor ketinggian ini bekerja berdasarkan petunjuk visual dari mata dan sistem vestibular yang ada di dalam telinga kita. Selain dilengkapi dengan struktur untuk mendengar, di dalam telinga juga ada struktur yang berfungsi untuk mendeteksi keseimbangan, postur, dan orientasi tubuh terhadap lingkungan, yaitu sistem vestibular. Sistem ini terdiri dari 3 saluran setengah lingkaran (mendeteksi gerakan rotasi tubuh) dan organ otolit yang terdiri dari utricle dan saccule (mendeteksi akselerasi linear).

Di dalam sistem vestibular, terdapat sel-sel rambut halus yang dilingkupi suatu cairan (endolimfa). Saat kepala dipertahankan dalam posisi tegak, rambut-rambut halus tersebut berada dalam satu garis vertikal dengan gaya gravitasi yang bekerja pada kita dan sistem akan menginformasikan otak kita bahwa kepala kita tegak. Jika kita memiringkan kepala kita ke belakang dengan sudut phi, rambut-rambut halus tersebut akan membengkok dan sistem akan menginformasikan otak kita tentang kemiringan.

Rambut-rambut halus juga dapat membengkok jika seseorang mengalami percepatan ke depan oleh suatu gaya horizontal. Sinyal yang disampaikan ke otak orang tersebut menunjukkan, secara salah, bahwa kepalanya miring ke belakang, agar berada di garis yang sama dengan perpanjangan garis jumlah vektor gaya (resultan gaya gravitasi dan gaya horizontal ke depan, penjelasan resultan gaya ini ada di bagian Analisis Kuantifikasi di bawah, ya). Namun, kesalahan sinyal ini diabaikan saat petunjuk visual menunjukkan dengan jelas bahwa tidak ada kemiringan, contohnya adalah saat seseorang berada di dalam sebuah mobil yang sedang mengalami percepatan.

Namun, seorang pilot yang lepas landas dari dek sebuah kapal induk di malam hari nyaris tidak memiliki petunjuk visual sama sekali karena gelap. Kenapa malam hari? Karena seringnya (tidak selalu) invasi militer dilakukan pada malam hari ketika target lagi lengah. Di sini, ilusi kemiringan bermain dengan “sangat baik”, meyakinkan pilot dengan sangat kuat seolah-olah pesawat meninggalkan dek dengan mengarah tajam ke atas. Jika kurang cukup terlatih, pilot akan berusaha keras untuk mempertahankan ketinggiannya dengan cara menurunkan hidung pesawat ke bawah secara tajam sehingga pesawat terbenam ke laut. Ilusi kemiringan ini punya istilah sendiri di industri penerbangan, yaitu somatogravic illusion atau spatial disorientation.

Fenomena kecelakaan somatogravic illusion ini adalah salah satu dari banyak alasan mengapa kapal induk itu memiliki banyak potensi bahaya dan pilot pesawat tempur punya risiko level stres yang tinggi. Jumlah pelaut dan marinir AS yang tewas di dalam dan sekitar kapal induk mencapai 8.500 jiwa pada periode1948-1988. Lebih dari 12.000 pesawat tempur hilang (sumber angka: buku One Hundred Years of U.S. Navy Air Power yang dirilis oleh Institut Angkatan Laut AS). Angka tersebut termasuk pesawat dan awak yang mengalami kecelakaan saat pertempuran. Tapi, angka kecelakaan karena pertempuran jauh lebih kecil daripada angka kecelakaan pesawat saat hendak lepas landas atau mendarat ke kapal induk.

Sebagai gambaran aja nih tentang bahayanya mendaratkan pesawat tempur ke kapal induk. Walaupun kapal induk itu besar, tetap jauh lebih kecil dari lautan yang luas. Jadi, kapal tetap akan goyang-goyang karena gelombang laut. Di sisi lain, pilot pesawat tempur yang mau landing ke lintasan kapal induk yang tak sampai 100m, harus mengontrol pesawatnya dari kecepatan 200an km/jam ke 0 km/jam hanya dalam beberapa detik. Hampir sama seperti mendaratkan pesawat ke atas gedung pencakar langit ketika lagi gempa.

Sumber: zenius.net (mdk/iwe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Asal Pesan Tiket, Ketahui Dulu Letak Kursi Paling Aman di Pesawat
Jangan Asal Pesan Tiket, Ketahui Dulu Letak Kursi Paling Aman di Pesawat

Bagian belakang pesawat tampak lebih aman karena memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kecelakaan.

Baca Selengkapnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya
Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Jumlah Penumpang Pesawat Domestik Turun Pada Maret 2024, Ternyata Ini Penyebabnya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat
Ternyata, Ini Alasan Penumpang Pesawat Dilarang Tidur saat Lepas Landas dan Mendarat

Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Jumlah Penumpang Pesawat dan Kapal Turun Selama Februari 2024
Ternyata Ini Penyebab Jumlah Penumpang Pesawat dan Kapal Turun Selama Februari 2024

Ada dua faktor yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat dan kapal menurun.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur di 36 Ribu Kaki, Pesawat Sempat Keluar Jalur Penerbangan
Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur di 36 Ribu Kaki, Pesawat Sempat Keluar Jalur Penerbangan

Akibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).

Baca Selengkapnya
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Cegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa

Baca Selengkapnya
28 Pesawat Tiga Matra TNI Bakal Atraksi Udara saat HUT RI di IKN
28 Pesawat Tiga Matra TNI Bakal Atraksi Udara saat HUT RI di IKN

Prajurit yang diterjunkan kemungkinan bakal lebih banyak pada saat pelaksanaan upacara kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Kereta Api Pasundan Dilempari Orang Tak Dikenal di Surabaya, Sejumlah Penumpang Terluka
Kereta Api Pasundan Dilempari Orang Tak Dikenal di Surabaya, Sejumlah Penumpang Terluka

Kereta Api (KA) Pasundan dilempari sejumlah orang tak dikenal di Surabaya. Selain kaca pecah, peristiwa itu juga menyebabkan sejumlah penumpang terluka.

Baca Selengkapnya