Sedikit tips untuk belajar menghadapi ujian
Merdeka.com - Lagi banyak yang lagi sibuk buat belajar untuk UAS yah? Hehe.. Oke, kalo gitu blog zenius kali ini gua akan bahas satu tema yang gua pikir bisa bermanfaat banget buat lo yang lagi mempersiapkan diri buat UAS.
Pernah nggak sih lo ngerasa kesel banget waktu ujian karena mungkin lo udah ngafalin mati-matian materi yang akan diujikan, tapi masih aja ada hal yang lo kelupaan. Atau yang paling nyebelin tuh justru soal yang keluar adalah hal yang justru kebetulan satu-satunya yang lo lupa? Nah, kalo itu sering kejadian sama lo, artinya lo nggak menyimpan informasi yang lo serap waktu belajar sebagai long term memory.
"Lha, katanya di zenius itu gak boleh ngehafalin, harus fokus ke konsep.. tapi, masa iya kita nggak boleh ngafalin sama sekali waktu belajar. Toh kan pasti ada aja dalam belajar kita mau gak mau ngafalin satu istilah baru, entah itu tahun, nama tokoh, nama ibukota, vocabularies, dsb.."
-
Bagaimana caranya belajar bisa bermanfaat? Ambillah pelajaran di masa lalu, jadikanlah motivasi untuk masa yang akan datang
-
Kenapa belajar itu penting? Tugas seorang pelajar adalah mencari ilmu sebanyak mungkin dan meraih prestasi.
-
Bagaimana membuat belajar jadi menyenangkan? Fokus pada Minat Anak Tips tingkatkan semangat belajar anak yang ampuh kedua adalah dengan fokus pada bidang maupun mata pelajaran yang diminati oleh anak. Dengan fokus pada minat anak, pembelajaran tentu akan menjadi suatu hal yang menyenangkan. Anak juga akan berusaha melibatkan diri lebih dalam untuk mencari tahu apa yang membuatnya penasaran.
-
Mengapa penting teknik belajar yang tepat? Terdapat beberapa metode belajar yang dapat membantu meningkatkan pemahaman serta daya ingat siswa, di antaranya adalah: Teknik Pomodoro, Mind Mapping, Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review), Belajar dengan mengajar, Spaced Repetition, Active Recall, Elaborative Rehearsal.
-
Kenapa penting belajar? Ingatlah bahwa belajar adalah proses seumur hidup yang akan membuka pintu kesuksesan.
-
Bagaimana anak bisa nikmati belajar? Dengan menerapkan langkah-langkah berikut, Anda dapat membantu anak mengembangkan pola pikir positif terhadap pendidikan, membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah.
Emang sih, bisa jadi Lo survive dalam ulangan atau ujian hanya dengan lo mati-matian menghafal materi yang diujikan.. TAPI dengan begitu lo gak belajar esensi yang sesungguhnya dari pelajaran tersebut. Sementara temen-temen lo yang lain semakin terasah otaknya untuk daya analisa, logika, kemampuan verbal, abstraksi, dll.. sedangkan lo yang terasah cuma kemampuan ngafal alias cuma recalling memory doang.
Terus, masa jadi nggak boleh menghafal sama sekali? Jawabannya, bukan boleh atau nggak boleh, tapi justru (seharusnya sih) nggak perlu. Kok bisa nggak perlu? Gini, kalo lo bisa memahami bagaimana cara otak kamu bekerja dalam menyerap informasi.. Kemampuan recalling memory lo akan dengan otomatis bekerja tanpa perlu lo usaha mati-matian menghafal sampe berbusa begitu.
Berdasarkan buku Educational Psychology: Developing Learners (5th edition) yang ditulis oleh Jeanne Ellis Ormrod. Proses perekaman ingatan di kepala lo terjadi dalam tiga tahap.
- Pertama, info yang ada di luar tubuh kamu dirasakan oleh indra kamu, misalnya, pelajaran yang diterangkan guru dilihat oleh mata dan didengarkan oleh telinga.
- Kedua, jika kamu memerhatikan informasi itu, maka info masuk ke short-term memory alias ingatan jangka pendek.
- Ketiga, jika ingatan ini diproses lagi secara mendalam, maka infonya disimpan secara lebih permanen di long-term memory.
Nah, sekarang hubungannya sama UAS nanti: Gimana sih caranya supaya materi pelajaran yang lo pelajari itu masuk di long-term memory kamu, bukan di short-term memory doang. Nah first of all...
Lo harus melihat proses belajar itu sebagai sesuatu yang lo nikmati.
Kalo buat lo belajar itu adalah keterpaksaan dan jadi beban.. mau pake teknik dewa ato pergi ke dukun mana pun lo nggak akan bisa masukin materi pelajaran itu ke long-term memory lo.
Gua pribadi nih, udah lama banget meninggalkan bangku sekolah.. tapi sampe sekarang gua masih cukup ingat lah sebagian besar kronologi sejarah Indonesia. Gua masih ingat juga tentang konsep cara kerja tubuh manusia sebagai sistem yang terintegrasi, atau kenapa kebijakan ekonomi mempengaruhi kondisi pasar, dlsb.. Padahal itu semua gua pelajari kira-kira udah 10 tahun yang lalu lho. (Iyee emang gua udah tua, nanti lu juga tua kok!)
Tapi, apa itu semua gua hafalin? Apa gua super jenius? Sama sekali enggak.. Itu semua gua ingat simply karena gua menikmati proses belajar tersebut. Kira-kira prosesnya sama dengan proses gua inget sebagian besar nama-nama hero, item, dan skill di game DOTA.
Inilah kenapa lo mungkin bingung kok susah banget ngafalin tahun yang sebenernya cuma 4 digit doank tapi nomer hape kecengan yang 11 digit bisa lo hafalin cuma sekali lirik, hehehe..
Nah, kalo masalahnya emang lo nggak suka atau bahkan benci sama pelajaran tersebut... Ini masalah yang baru dan supaya bahasan tulisan ini nggak meluas, mungkin akan gua tulis artikelnya lain waktu. Tapi, salah satu tulisan wisnu tentang apa sih yang bisa bikin kita termotivasi bisa jadi bacaan yang paling tepat untuk bantu lo sekarang yang bingung kenapa kamu nggak termotivasi belajar mata pelajaran tertentu.
Nah lanjut, hal kedua yang perlu kamu lakukan adalah...
BUAT MIND-MAP!
Yup! Kita juga ngerti kok kalo kemampuan otak manusia itu memang salah satunya untuk recall memory. Tapi yang selalu kita permasalahkan adalah.. banyak siswa yang HANYA mengandalkan sebagian kecil kemampuan otaknya (recalling memory) untuk selalu jadi senjata utama dalam setiap kali menghadapi ujian.
Sebenernya, kebiasaan menghafal ini sedikit banyak dipengaruhi juga sama jeleknya kualitas soal ujian di Indonesia yang seringkali hanya menguji kemampuan recalling memory aja. Sehingga lo secara nggak sadar jadi terbiasa harus menghafal untuk bisa survive dalam ujian. Kan konyol, kalo kita udah ngerti konsepnya tapi lupa nama atau gimana cara penulisan satu istilah baru yang masih asing.
Misalnya nih, lo lagi belajar organ otak di pelajaran Biologi, terus lo harus tau bahwa nama bagian otak ada: frontal lobe, parietal lobe, occipital lobe, dan temporal lobe..
Terus, lo ngafalinnya dengan cara mengucapkan secara berulang “frontal lobe-parietal lobe-occipital lobe-temporal lobe... frontal lobe-parental? eh parietal lobe-ohsipit? uh.. occipit? lobe... frontal lobe (berbusa)...”. Nah terus ujung-ujungnya lo ngabisin waktu berjam-jam cuma buat ngafalin istilah begituan tanpa ngerti apalagi menikmati proses belajar itu sendiri.
Sering banget nih, siswa belajar cuma dengan baca buku cetak dan catetan yang ditulis waktu guru nerangin doank.. Termasuk gua juga dulu sempet belajar dengan cara kayak gitu.. dan emang waktu baca dari buku cetak dan catetan sih gua manggut-manggut aja rasanya kayak udah ngerti, tapi begitu dapet soal yang menguji daya analisa dan pemahaman konsep yang mendalam... DUAR ! Gua bingung harus jawab dari mana.
Ya iyalah, kalo kita cuma menyerap informasi dari catetan doank, kita gak akan ngerti konsep materinya secara komprehensif (menyeluruh). Dengan kita bikin mind-mapping / ringkasan / rangkuman, atau apapun sebutannya... kita tanpa sadar udah masuk ke dalam proses belajar dari proses meng-organize informasi atau data yang lo dapetin secara acak untuk kemudian diterjemahkan berdasarkan kategori tertentu.
Apalagi kalo lo bisa sedikit kreatif dengan membubuhkan banyak gambar visual, diagram, tabel, dan dikategorisasi dengan warna-warni yang berlainan.. Selain lo melatih kemampuan abstraksi dan permodelan dalam otak lo, secara gak sadar lo juga membantu otak lo untuk bisa mencerna informasi tersebut dengan lebih mudah.
Tambahan lagi. Ada research nih yang bilang kalau anak-anak yang suka ngajarin temen-temennya itu bisa lebih ngerti sama konsep yang disampein dibanding yang nggak ngajar. Nah, bikin mind-mapping ini sebenernya mirip dengan lo berusaha ngajarin, tapi ke diri lo sendiri. Ada research juga yang nunjukin bahwa self-explaining ini dampaknya mirip dengan ngajarin temen.
Jadi, kalau lo abis nonton video teori di zenius.net nih misalnya, lo cobain aja bikin mind-map konsep-konsep yang baru lo pelajarin. Nonton pembahasan soal di zenius.net juga gitu. Abis nonton, coba kerjain ulang soalnya, dan bikin mind-map untuk konsep-konsep yang dipake di soal itu.
Kemudian salah satu tips lain agar lo bisa lebih mudah mengingat sekaligus menikmati belajar adalah dengan...
Visualisasikan Materi Ajar itu Dalam Otak Lo..
Sebelumnya, Faisal juga pernah nulis artikel tentang gimana cara belajar Sejarah yang bener. Salah satu point penting yang dia sampaikan disitu adalah dengan mem-visualisasikan kronologi sejarah sebagai chains of events yang bisa lo setel seperti film di otak lo.
Sebenernya nggak cuma sejarah doank yang bisa menggunakan cara ini, tapi hampir semua mata pelajaran yang bersifat konkrit itu sebenarnya bisa lo permudah cara belajarnya dengan secara visualisasi materi pelajaran tersebut di otak lo. Emang sih ada beberapa pelajaran yang bersifat abstrak yang gak mungkin lo visualisasikan seperti matematika dan bahasa. Tapi untuk pelajaran seperti sejarah, geografi, fisika, biologi (apalagi bab reproduksi, hehe.. ) bisa banget lo bayangkan secara visual dalam otak lo.
Nah, maksud gua, visualisasikan itu bukan pake jembatan keledai atau semacamnya yah.. itu sih solusi jangka pendek doank yang gua jamin pasti cuma masuk ke short-term memory yang langsung "bubar" begitu lo keluar dari ruangan ujian.
Yang gua maksud visualisasikan adalah dengan lo membayangkan contoh nyata yang bisa relate secara konkret dengan materi yang lo pelajari. Kalo misalnya lo lagi belajar tentang Sejarah Politik di Amerika, ya lo coba visualisasikan peristiwa sejarah tersebut (misalnya peristiwa Boston Tea Party) kayak film hollywood atau (kalo buat lo yang suka maen game) kayak salah satu mission di Game Assassin's Creed 3. Hal yang sama juga bisa lo terapkan kalo lo lagi belajar gimana proses cara kerja jantung atau apa dampak kebijakan moneter bagi keadaan ekonomi di sebuah negara.
* * *
Okay, itu sedikit tips dari gua yang bisa gua bagikan, moga-moga bisa bantu lo untuk bisa menikmati proses belajar sekaligus memanfaatkan cara kerja otak lo dengan lebih efektif untuk bisa mendapatkan esensi dari pelajaran itu.
So... untuk UAS kali ini, lo nikmatin deh proses belajarnya. Stress sedikit nggak apa-apa; asalkan lo gunain stress itu untuk mendorong lo belajar lebih giat lagi, bukan cuma stress mikirin tapi nggak ada action apa-apa.
Terus satu lagi. Bisa jadi nih ya... nilai ujian lo besok nggak berdampak signifikan dalam hidup lo (lo nggak akan ditanya sama perusahaan yang wawancara lo "Berapa nilai UAS lo waktu SMA" misalnya). Tapi gue jamin, proses belajar yang lo laluin hari ini, besok, dan kedepannya akan sangat bermanfaat dalam hidup lo... bahkan sampe kelak lo tutup mata. Okei Boss?
Sumber: Zenius.net (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tips dan cara belajar yang efektif dan efisien, bisa dicontoh sendiri di rumah.
Baca SelengkapnyaKata-kata semangat ujian sekolah dapat membawa energi positif dan motivasi.
Baca SelengkapnyaPantun motivasi belajar lucu berisi ungkapan yang bisa menjadi pendorong meraih mimpi dan cita-cita.
Baca SelengkapnyaKata-kata motivasi belajar menjadi stimulus untuk anak agar bisa meningkatkan minat mereka dalam belajar.
Baca SelengkapnyaMotivasi belajar adalah hal penting untuk mencapai kesuksesan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 50 quote motivasi belajar yang dapat membuat semangat untuk meraih prestasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah cara bisa dilakukan oleh orangtua untuk membuat anak jadi lebih suka belajar, termasuk dengan mengubah pola pikirnya.
Baca SelengkapnyaButuh cara supaya anak rajin belajar? Para orang tua wajib simak cara belajar menyenangkan berikut ini.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata motivasi buat para pelajar yang penuh inspirasi dan nasihat.
Baca SelengkapnyaBelajar dengan efektif memerlukan langkah-langkah strategis agar ilmu yang ada dapat diserap secara maksimal.
Baca SelengkapnyaDengan menggunakan pantun, siswa dapat merasakan kesenangan dan keceriaan dalam proses belajar mereka.
Baca Selengkapnya