Tips Jitu UMKM Laris Jualan Online
Merdeka.com - Jual beli daring atau online semakin dicintai kian hari. Saat pandemi Covid-19 menjadi momentum booming penjualan via digital.
Aspek efisiensi dan kemudahan menjadi alasan masyarakat lebih senang belanja online. Meski pembatasan aktivitas masyarakat saat ini telah dilonggarkan.
Berkah jualan online paling dirasakan oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Mereka tetap bisa berbisnis meski pandemi tengah membuat kondisi Tanah Air sulit.
-
Kenapa bisnis online shop berkembang pesat? Melansir laman CIMB Niaga, usaha online shop kian menjamur di berbagai wilayah usai pandemi covid-19. Tidak hanya barang yang diperlukan saja, bahkan kebutuhan sehari-hari, seperti obat, frozen food, dan sayur, sudah dibeli secara online.
-
Kenapa bisnis online menjadi pilihan yang tepat? Dengan penjualan ritel online yang diperkirakan akan terus mengalami peningkatan, maka ini adalah saat yang tepat bagi Anda untuk memulai bisnis online.
-
Apa keuntungan utama bisnis online? Memulai bisnis online merupakan ide baik yang dapat dicoba di era digital seperti saat ini. Bagi Anda yang mungkin masih merasa ragu untuk memulainya, berikut merupakan beberapa manfaat yang akan Anda dapatkan: 1. Biaya Lebih Rendah Bisnis online memerlukan modal awal yang lebih sedikit dibandingkan bisnis tradisional karena Anda tidak perlu mengeluarkan budget untuk menyewa toko, utilitas, dan biaya inventaris.
-
Di mana bisnis online menjangkau pasar? Dengan bisnis online, Anda dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan dengan menargetkan pelanggan di seluruh dunia, mengingat bisnis online tidak pernah terbatas oleh geografi.
-
Apa yang jadi kebanggaan online shop ini? Kamu tahu apa yang menjadi kebanggaan kami? Yaitu kepuasan Anda!
-
Kenapa harus beli di online shop ini? Kami hadir untuk penawaran yang lebih besar. Khusus hari ini, dapatkan promo cashback Rp50 ribu untuk setiap pembelian produk seharga minimal Rp300 ribu.
Salah satu UMKM itu ialah Rolupat. Pemilik Rolupat, Henny Christiningsih menuturkan, semenjak pandemi, 60 persen penjualannya didominasi lewat online.
"Mulai jualan online tahun 2019. Jual di Shopee, Tokopedia, dll," ujarnya saat ditemui di Jakarta, ditulis Sabtu (24/6).
Merambah dunia digital, Henny mengingatkan, bukan tanpa saingan. Kompetitor justru semakin bertambah. Maka dari itu, diperlukan strategi pemasaran yang mumpuni.
Setidaknya, menurut Henny, ada tiga strategi dasar untuk sukses berjualan di dunia digital. Pertama ialah kreatif. Kedua, tingkatkan kreasi. Terakhir, genjot inovasi.
"Seringlah berinovasi dalam desain, jangan monoton," tegas Henny.
Selain itu, cobalah berbagai kanal penjualan. Seperti salah satu contohnya, memasarkan barang dengan menggunakan siaran langsung.
"Ada juga live instagram, tiktok," imbuhnya.
Usai merasakan manfaat jualan online, Henny pun mendorong UMKM untuk go digital. Dengan mengadaptasi perubahan niscaya bisnis akan berkelanjutan.
"Digitalisasi sangat penting. Sekarang semua hal di upload," kata Henny.
BRI Fokus Lakukan Transformasi Digital Demi Layanan Mudah, Terjangkau & Terintegrasi
Transformasi digital turut dilakukan oleh industri perbankan. Salah satunya Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Adapun transformasi digital yang dilakukan BRI merupakan upaya menjawab kebutuhan masyarakat atas layanan keuangan yang mudah, terjangkau, dan terintegrasi.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan digitalisasi produk UKM dan strategi pemasaran secara online harus terus diakselerasi untuk menghadapi tuntutan.
Pendampingan pelaku UKM secara online dilakukan BRI melalui platform digital Bisnis to customer (B2C) yang menghubungkan pelaku usaha UKM dengan para pembeli secara langsung melalui aplikasi jual-beli komoditas secara daring.
"Platform ini juga memberi kemudahan berupa dana talangan kekurangan modal. Tidak ada bunga dan jaminan," kata Supari.
Aplikasi yang dibangun pada akhir 2020 itu menjadi embrio menuju UMKM naik kelas. Ke depan, Supari berharap, melalui aplikasi PARI, masyarakat semakin sejahtera dan usaha yang dikelola semakin maju.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca Selengkapnya50% UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama.
Baca SelengkapnyaPNM sebagai lembaga pembiayaan dan pendampingan pelaku usaha ultra mikro di Indonesia memberikan tips raih cuan selama Harbolnas:
Baca SelengkapnyaRiset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.
Baca SelengkapnyaTren saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa UMKM yang berhasil adalah yang mau naik kelas dengan baik.
Baca Selengkapnya73 persen yang menggunakan metode ini mereka meningkatkan omzet, 68 persen diantaranya mereka mengatakan bisa memperluas pasar.
Baca SelengkapnyaRamainya pengguna media sosial kini digunakan untuk tempat jual beli.
Baca SelengkapnyaIntip dulu yuk, ragam keuntungan yang bisa didapatkan dengan berbelanja dari rumah lewat e-commerce!
Baca SelengkapnyaSebanyak 22 juta UMKM telah onboarding masuk ke ekosistem digital.
Baca SelengkapnyaAda beberapa pengaruh yang membuat fitur Live Streaming Lazada meroket.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca Selengkapnya