1.734 Anak di Yogyakarta Kehilangan Orang Tua di Masa Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Pemda DIY memberikan bantuan sosial (bansos) dengan dana yang berasal dari Dana Keistimewaan kepada warga terdampak pandemi Covid-19. Salah satunya kepada anak yatim piatu yang ditinggal orangtuanya karena pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patminyarsih mengatakan, ada 1734 anak yang terdampak pandemi Covid-19. Ke 1.734 anak ini ditinggal orangtuanya di masa pandemi, baik karena Covid-19 maupun non Covid-19.
"Bantuan ini untuk anak-anak yang ditinggal orang tuanya di era pandemi. Jadi ditinggal karena Covid maupun non Covid. Total ada 1734 anak di DIY. 1734 anak ini ada yang yatim, piatu maupun yatim piatu," katanya dalam keterangannya, Selasa (9/11).
-
Kenapa Bansos diberikan? Tujuan dari program ini adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi bagi masyarakat yang kurang mampu, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan.
-
Siapa yang dapat bansos? Muhadjir mengamini, pernyataan tersebut menjadi kontroversi publik. Dia menilai hal itu disebabkan interpretasi yang keliru oleh masyarakat.
-
Siapa yang memberikan santunan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Apa itu Bansos PKH? Berbagai jenis bantuan sosial, seperti Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan Program Keluarga Harapan (PKH), akan tetap dilanjutkan.
-
Bagaimana cara pemerintah bagikan bansos? Menko PMK juga menyarankan Kemensos memberikan pembinaan untuk korban judi online yang mengalami gangguan psikososial.
Dia menuturkan bansos ini diberikan selama tiga bulan yaitu Oktober, November dan Desember. Setiap bulannya anak-anak ini mendapatkan bansos sebesar Rp500 ribu.
Endang menerangkan selain memberikan bansos, Dinsos DIY juga melakukan pendampingan pada anak-anak tersebut melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS).
"Pendampingan kita lakukan sampai Desember. Kita dampingi dan lihat (perkembangan anak yang ditinggal orang tuanya)," tutupnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus menggelontorkan bansos untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPada 2022, stunting di Banyuwangi mencapai 2.780 kasus. Ini semua terinci by name by addres.
Baca SelengkapnyaDiketahui, pemberian BLT El Nino ini akan berakhir pada akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, BLT Rp400.00 akan diserahkan langsung kepada masyarakat pada November dan Desember 2023.
Baca SelengkapnyaSebanyak 122.047 keluarga di Banyuwangi tercatat sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) bansos yang berasal dari pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaPenyerahan santunan kepada ahli waris empat prajurit TNI AU yang gugur dalam kecelakaan pesawat latih Super Tucano
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaPemerintah kembali menyalurkan berbagai bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat yang kurang mampu pada bulan November 2024
Baca SelengkapnyaProgram ini akan kembali disalurkan di 7 wilayah provinsi, di mana terdapat kasus stunting terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenerima akan mendapatkan bantuan sebesar Rp600.000 per keluarga dan diberikan secara bertahap selama tiga bulan.
Baca SelengkapnyaBLT El Nino yang dibagikan selama bulan November dan Desember 2023 dengan besaran Rp200 ribu perbulannya
Baca Selengkapnya