2 Warga Depok Terinfeksi Virus Corona, Bupati Bogor Minta Warga Tak Panik
Merdeka.com - Bupati Bogor Ade Yasin meminta warganya lebih waspada virus corona. Sebab, dua warga Kota Depok, Jawa Barat, telah terjangkit di mana daerah itu sangat dekat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor.
Meski begitu, Ade meminta kepada warganya tidak panik meski virus corona mulai menjamah wilayah Jawa Barat. Karena dia meyakini setiap orang yang terindikasi Corona, langsung mendapat penanganan intensif di rumah sakit.
"Dinas Kesehatan juga agar lebih waspada dan lebih peka dalam menerima informasi dari masyarakat. Meski sampai saat ini belum ada warga saya yang terjangkit dan mudah-mudahan tidak ada," kata Ade, Senin (2/3).
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa saja gejala flu? Gejala umum seperti demam, menggigil, dan nyeri tubuh biasanya muncul secara tiba-tiba, mencapai puncaknya dalam 2 hingga 4 hari pertama, dan kemudian secara perlahan mereda.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
"Untuk masyarakat juga jangan panik. Karena pemerintah akan langsung menangani jika ada orang yang terindikasi. Yang penting kita jaga kesehatan dan kebersihan," tegasnya.
Sementara Kepala Seksi Surveilans Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengungkapkan, virus corona memiliki gejala awal seperti flu biasa, namun setiap orang yang terkena flu tidak bisa dinyatakan terindikasi corona.
"Gejala awal sama seperti flu biasa. Jadi kalau ada gejala seperti itu, tidak bisa langsung dikaitkan dengan Covid-19 (Corona). Terlebih saat ini sedang musim hujan," kata Adang.
Adang mengatakan, orang terindikasi virus corona harus dipastikan pernah kontak langsung dengan orang yang sebelumnya terjangkit atau pulang dari negara terjangkit.
"Setelah itu, dibuktikan dengan hasil laboratorium. Sejauh ini di Bogor belum ada. Mudah-mudahan nggak ada," katanya.
Dinkes Jabar Minta Warga Jaga Kesehatan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat belum menentukan langkah strategis dalam menindaklanjuti status siaga satu yang ditetapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Upaya yang saat ini dilakukan baru mengecek penanganan dua pasien asal Depok yang positif terpapar virus corona (covid-19).
Kepala Dinkes Jabar, Berli Hamdani Gelung Sakti saat dihubungi mengaku belum bisa memberikan keterangan. Semua informasi ia serahkan kepada bagian Humas Pemprov Jabar.
"Untuk pemberitaan dihandle oleh Humas Jabar. Silakan hubungi ke sana. Mohon maaf saya sedang koordinasi di lapangan. Dan sebagian menggunakan line ini," tulis dia melalui pesan singkat, Senin (2/3).
Dalam rilis yang diterima, tidak ada informasi terkait langkah strategis yang akan dilakukan. Isinya berisi upaya pengecekan langsung penanganan dua warga Depok, sisanya hanya imbauan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan.
"Warga kami minta untuk tidak panik, akan tetapi tetap waspada. Jaga kesehatan baik fisik, maupun mental," kata Berl dalam rilis Humas Pemprov Jabar.
Sebagai upaya pencegahan, warga jika mengalami demam, gejala penyakit pernapasan seperti batuk, bersin, pilek, nyeri tenggorokan, apalagi memiliki riwayat perjalanan ke China atau wilayah/negara yang terjangkit penyakit Covid-19 supaya segera memeriksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Tetap jaga pola hidup bersih dan sehat," ujar Berli.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dijadwalkan bertolak ke Depok setelah memimpin Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2020 di Sentul International Convention Center, Kabupaten Bogor.
"Saya perlu memastikan dua warga yang positif terkena Covid-19 ini supaya mendapat perawatan dengan fasilitas rujukan terlengkap," kata dia.
Pemerintah provinsi bersama pemerintah pusat, dan pemerintah kabupaten/ kota melakukan langkah-langkah preventif secara terintegrasi guna mengurangi resiko penularan ataupun jatuhnya korban.
"Doakan kami untuk diberi kekuatan, kesehatan dan kemudahan dalam bertugas. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua, dan penyakit Covid-19 bisa ditangani dengan baik," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaWarga terjangkit monkeypox tersebut telah ditangani dan menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya