3 Kakak beradik gowes sepeda temui ibu mengamen buat tambah ongkos
Merdeka.com - Tiga kakak beradik Okta, Rizal dan Aslam menggowes sepeda dari kampung halaman neneknya di Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Palembang, Sumatera Selatan menuju Ciledug, Kota Tangerang, Banten. Cara ini terpaksa dilakukan lantaran tak punya ongkos untuk bertemu orangtuanya.
Sudah enam hari lima malam mereka mengayuh sepeda jenis BMX hingga tiba di Pelabuhan Merak Banten. Selama perjalanan, ketiga anak ini hanya mendapat ongkos dari neneknya Rp 150 ribu.
Sebagai tambahan mereka sempat mengamen di jalan. Saat lelah ketiganya juga beristirahat di berbagai area SPBU.
-
Siapa yang mudik? Tahun ini, diprediksi 123 juta orang akan melakukan perjalanan mudik.
-
Kapan mereka pergi ke kampung halaman kakek? Dua minggu yang lalu, saya dan keluarga saya berada di kampung halaman kakek. ini adalah agenda tahunan kami setiap liburan di akhir Semester.
-
Kenapa mereka memilih bersepeda? Sepeda dipilih sebagai alat transportasi karena mereka tak mau menunggu lama berangkat haji sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.
-
Siapa yang melakukan perjalanan? Manusia senantiasa bepergian, baik dalam jarak dekat maupun jauh.
-
Dimana Wika Salim dan pasangannya biasanya berkendara motor? Wika Salim dan pasangannya memiliki cara yang unik untuk menghabiskan waktu bersama. Alih-alih memamerkan momen mesra, mereka lebih suka berkendara alias motoran.
-
Kenapa banyak orang mudik pakai motor? Mayoritas masyarakat beralasan mudik memakai motor lebih hemat biaya dan memudahkan mobilisasi di kampung halaman. "Kalau pakai motor, biayanya enggak sampai Rp500 ribu. Di kampung juga bisa ke mana-mana. Pakai motor bisa 8-9 jam, paling kalau capek istirahat dulu di rest area,"
"Jam 7 malam baru berangkat, jam sepuluhnya istirahat dulu. Nanti kalau matahari sudah muncul baru berangkat lagi," ungkap Okta, Jumat (30/6).
Pada Kamis malam kemarin, mereka tiba di Pelabuhan Merak. Berbeda dengan penumpang kendaraan lainnya, mereka keluar dari kapal dengan mengayuh sepeda. Mereka terpaksa mengayuh sepeda ratusan kilometer demi menemui Ulas dan Nasir, orang tuanya.
Rizal, salah seorang dari mereka, mengaku ingin pulang ke Tangerang ke tempat sang kakak. Mereka mengaku rindu dengan ayah dan ibunya. Tiga bocah ini memutuskan pulang setelah satu bulan lebih tinggal di rumah neneknya di Palembang. "Ingin ketemu ibu sama bapak," kata Rizal.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penikaman tersebut terjadi akibat Rendi tersinggung usai istrinya menolak untuk merayakan hari raya Iduladha di kampung halamannya.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku menyerahkan diri setelah dilakukan pendekatan dengan keluarga.
Baca SelengkapnyaSaat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masalah selesma yang memicu batuk pilek pada anak bisa sembuh sendiri dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaMereka menyerang warga secara acak saat melintas jalan raya
Baca SelengkapnyaIsak tangis orangtua, kerabat dan teman sekolah menyelimuti rumah duka.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaWarga Bekasi sudah curiga sejak lama dengan gelagat DS (61), terduga pelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung
Baca Selengkapnya