3 Tokoh ini siap maju sebagai calon ketua umum PBNU
Merdeka.com - Sistem pemilihan dewan tanfidz atau ketua umum PBNU dalam Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) dilakukan dengan cara pemilihan langsung, one man one vote. Sekitar 530 pemilih yang terdiri dari para tanfidz di Pimpinan Cabang, Wilayah dan Cabang Istimewa, akan memilih para calon mereka sendiri.
Sejauh ini, tiga nama sudah terang-terangan siap maju sebagai calon Ketua PBNU. Tiga nama itu adalah Kiai Salahudin Wahid atau Gus Solah (Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng), Kiai Said Aqil Siroj (Ketua PBNU sekarang) dan Kiai Idrus Ramli (Dewan Pakar Aswaja Center NU Jawa Timur).
"Saya selalu optimis, tidak pernah pesimis. Sejak merantau ke luar negeri selama 13 tahun saya selalu optimis," kata Said menegaskan kesiapannya maju sebagai Ketua PBNU dalam jumpa pers, Senin (03/08) sore.
-
Bagaimana Pemilu dilakukan? Pemilu adalah suatu proses seleksi pemimpin, di mana masyarakat memilih antara para elit politik yang bersaing.
-
Bagaimana pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan? Persiapan untuk hari pemilihan dimulai dengan pengumuman tanggal pemilihan oleh pemerintah. Persiapan ini meliputi pendaftaran pemilih, penyusunan daftar pemilih, dan penyiapan sarana dan prasarana pemilihan.
-
Bagaimana pemilu pertama dijalankan? Pemilihan umum ini direncanakan oleh tiga kabinet yang berturut-turut memimpin pemerintahan Indonesia, yaitu kabinet Natsir, kabinet Wilopo, dan kabinet Burhanudin.
-
Bagaimana Pemilu diselenggarakan? Pemilu dilaksanakan sesuai dengan asas pemilu di Indonesia yaitu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-
Bagaimana cara pemilihan dilakukan di pilkada serentak? Pilkada Serentak menerapkan sistem pemilihan langsung dimana pemilih secara langsung memilih calon kepala daerah dan wakilnya.
-
Bagaimana proses pemilu berlangsung? Proses pemilu melibatkan beberapa langkah, seperti pendaftaran pemilih, kampanye politik, pemilihan umum, dan penghitungan suara.
Said juga menegaskan tidak akan mundur dalam perebutan ketua umum PBNU itu. "Saya tidak pernah mengatakan akan mundur. Saya siap menang dan siap kalah, saya siap maju dengan siapa saja rois aam-nya," ujar kiai asal Cirebon itu.
Begitu juga dengan Gus Solah. Dia menegaskan kesiapannya. "Jadi tidak benar sekali kalau saya mundur (dari pencalonan Ketua PBNU). Bahkan pendukung saya menguat, sekarang kira-kira sudah separuh," kata Gus Solah beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kiai Idrus Ramli juga siap mencalonkan diri karena merasa NU harus diselamatkan dari pihak-pihak yang ingin membelokkan NU keluar dari faham Aswaja atau Ahlussunnah wal Jamaah.
"Setelah salat istiqoroh, minta petunjuk dari Allah, dan setelah meminta persetujuan dari sejumlah kiai yang dekat dengan saya, tenyata banyak kiai yang mendorong saya untuk mencalonkan diri," ujar pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, itu.
Adapun untuk nama lain yang disebut-sebut juga berniat mencalonkan diri, Mantan Wakil Badan Intelijen Negara Asad Ali, sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi. Pesan pendek juga tidak dibalas.
Sesuai dengan tata tertib (tatib) Muktamar ke-33 NU, mekanis pemilihan rois aam dan ketua tanfidz dikembalikan ke ADRT. Namun untuk pemilihan rois aam akan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat oleh para rois syuriah, yang jumlahnya sekitar 530-an. Namun bila tidak berhasil akan dilakukan dengan mekanisme pemilihan langsung.
Sekarang ini para kiai sedang membentuk forum itu untuk memilih rois aam-nya. Sementara untuk pemilihan ketua umum akan dilakukan secara terpisah menggunakan sistem pemilihan langsung oleh 530-an tanfidz tingkat PAC, PAW maupun PCI. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Yahya mempersilakan seluruh warga NU memilih siapapun di pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNU telah memiliki aturan yang jelas jika terdapat kader NU yang maju dalam kontestasi politik.
Baca SelengkapnyaGus Kikin terpilih sebagai Ketua PWNU Jawa Timur setelah mengungguli perolehan suara calon lainnya KH Makki Nasir.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Kantongi Suara Terbanyak Pemilihan Calon Penjabat Gubernur Maluku
Baca SelengkapnyaYahya menegaskanPKB tidak bisa mengklaim atau menyalahkan apapun hasil keputusan NU. Sebab internal NU dan PKB adalah dua organisasi berbeda.
Baca SelengkapnyaTiga Tokoh Ini Berencana Maju jadi Cagub DKI Jalur Independen, Ada Orang Dekat Anies
Baca SelengkapnyaKetiga nama tersebut didapat dari hasil penjaringan internal yaitu pemilihan rakyat (pemira).
Baca SelengkapnyaMuktamar Luar Biasa NU direncanakan berlangsung di Cirebon.
Baca SelengkapnyaPBNU menginstruksikan agar mendukung pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka
Baca SelengkapnyaPara Kiai dan Santri menyatakan deklarasi tak ada wakil NU lain di Pemilu 2024 selain Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaPPP bisa mengubah AD/ART terkait caketum di luar kader.
Baca Selengkapnya