62 Imigran Asal Timur Tengah di Kupang Terpapar Covid-19
Merdeka.com - Sebanyak 62 imigran asal Timur Tengah di Kupang, Nusa Tenggara Timur terpapar Covid-19. Mereka saat ini sedang menjalani perawatan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Nusa Tenggara Timur, Merciana D. Jone mengatakan, 62 Imigran itu terkonfirmasi positif covid-19 setelah menjalani swab PCR oleh gugus tugas covid-19 Kota Kupang.
Menurut Merciana Jone, dari 62 imigran yang terpapar covid-19, delapab orang menjalani isolasi terpadu di Hotel Yotowawa Liliba, delapan orang menjalani perawatan medis di RSUD W. Z. Yohanes Kupang, dua orang menjalani isolasi dengan kebutuhan medis di Rumah Sakit Jiwa Naimata dan 44 orang sedang menjalani isolasi mandiri di Hotel Lavender Liliba.
-
Siapa yang dinyatakan positif Covid-19 pertama di Indonesia? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kenapa kasus Covid-19 meningkat? “Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.“ Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang terdampak wabah ini? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Dimana kasus Covid-19 pertama di Indonesia ditemukan? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
"Hari ini 46 orang, kemarin 16 orang, jadi total 62 orang yang positif covid-19. Saya sudah cek kondisi mereka, puji Tuhan mereka dalam keadaan baik-baik saja dan sedang menjalani perawatan dan isolasi mandiri," Ungkapnya, Selasa (9/3).
Merciana Jone menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Internasional Organization for Migration (IOM), agar segera memberikan vitamin tambahan kepada seluruh imigran yang terpapar covid-19.
Sementara itu, Kepala Rumah Detensi Imgirasi (Rudenim) Kupang, Heksa Asik Soepriadi menjelaskan, saat ini sebanyak 220 imigran ditampung di tiga lokasi di Nusa Tenggara Timur, yakni di Hotel Lavender, Kupang In dan Hotel Ina Boi.
"Dari 220 imigran, 216 berasal dari Afghanistan dan tiga lainnya dari Pakistan," Ujaranya.
Menurut dia, selama ini Rudenim terus mengontrol dan melakukan pengawasan ketat terhadap semua aktivitas para imigran. Selain imbaun, Rudenim juga memasang tata tertib di hotel tempat para imigran menginap.
"Sehari mereka dikontrol tiga kali oleh petugas sampai jam 11.00 malam. Aturannya jelas, mereka dilarang keluar hotel di atas jam 10 malam, tidak boleh nginap di luar hotel, tidak boleh mengendarai kendaraan tanpa SIM dan tidak bisa ke luar daerah. Jika sakit atau alasan lain untuk ke luar daerah, bisa diberi izin tapi dengan alasan yang bisa diterima," Tutup Heksa Asik Soepriadi.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaBadan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2024 mencapai 7,2 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Per Februari 2024 terdapat 214 juta penduduk Indonesia yang berada di usia kerja.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca Selengkapnya