83 Nasabah Bank Sumut Jadi Korban Skimming, Kerugian Rp2,7 Miliar

Merdeka.com - 83 Nasabah Bank Sumatera Utara (Sumut) menjadi korban kejahatan skimming dengan nilai kerugian mencapai Rp2,7 miliar. Direktur Utama Bank Sumut Rahmat Fadillah Pohan mengatakan, pihaknya baru mengembalikan uang nasabah dibobol pelaku skimming senilai Rp2,1 miliar.
"Saat ini total sebesar Rp2,1 miliar dana nasabah yang raib telah dikembalikan," kata Rahmat, Selasa (5/7).
Rahmat mengimbau kepada nasabah Bank Sumut korban kejahatan skimming agar segera melapor. Nantinya Bank Sumut akan melakukan investigasi dan mengembalikan uang yang raib akibat skimming.
"Maka Bank Sumut akan segera mengembalikan dana nasabah dalam waktu 1x24 jam apabila terbukti dikarenakan skimming," ucap dia.
Rahmat menjelaskan, berdasarkan hasil investigasi melalui rekaman kamera CCTV kejahatan skrimming terjadi di sejumlah ATM milik Bank Sumut.
"Ini terjadi di area publik, bukan di kantor cabang. Kami sudah membuktikan lewat rekaman CCTV akan diserahkan ke kepolisian," kata dia.
Menurutnya, proses skimming terhadap nasabah milik Bank Sumut diduga dilakukan warga negara asing. Bahkan, tak tanggung-tanggung pelaku skimming berhasil membobol uang nasabah senilai Rp4,5 miliar. Namun hal itu urung terjadi lantaran Bank Sumut langsung memblokir transaksi dengan bank asing.
"Itulah yang menyebabkan kami masih bisa mencegah sisanya tidak bisa diambil. Jadi yang bisa kami selamatkan ada Rp1,8 miliar," ungkap Rahmat.
Atas kejadian tersebut, Bank Sumut telah melaporkan ke aparat kepolisian dan berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Seluruh kerugian nasabah sudah kami ganti. Nasabah juga kami sudah hubungi agar mengganti kartu ATM ke cabang terdekat. Uang tabungan sudah masuk tapi tidak bisa ditarik, ganti dahulu kartunya," pungkas Rahmat.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Pembobolan diduga dilakukan teller semenjak tahun 2015 silam.
Baca Selengkapnya
Menggugat salah satu bank BUMN ke Pengadilan Negeri (PN) Singaraja setelah uang tabungan di rekeningnya lenyap sebesar Rp248 juta.
Baca Selengkapnya
Kedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya
Posko dibuka untuk menerima pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Baca Selengkapnya
Tiga pegawai bank gadungan melakukan penipuan online, hingga menyebabkan dua korban mengalami kerugian Rp970 juta.
Baca SelengkapnyaPemblokiran rekening tersebut tindak lanjut dari laporan masyarakat terhadap 90.377 rekening ke Indonesia Anti-Scam Centre (IASC).
Baca Selengkapnya
Pelaku berhasil menguras ATM korban setelah berhasil menukar kartu.
Baca Selengkapnya
Awalnya korban menerima telepon oleh pelaku yang mengaku sebagai petugas BPJS
Baca Selengkapnya
Polisi juga menyita dua unit ponsel yang digunakan pelaku untuk mengakses aplikasi perbankan korban serta sebuah tas selempang berwarna hijau toska.
Baca Selengkapnya
Total kerugian yang dilaporkan ke IASC mencapai Rp363 miliar.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data OJK, terdapat 123 pelaku usaha yang terlibat dalam laporan korban.
Baca Selengkapnya
Pelaku memanfaatkan kelalaian nasabah untuk mencuri duit mereka. Bagaimana modusnya ya?
Baca Selengkapnya