Ada buaya lepas di muara sungai, warga diminta waspada
Merdeka.com - Dalam dua pekan terakhir, seekor buaya kerap menampakkan diri di Muara Sungai Batang Surantih. Warga Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, pun diminta mengurangi aktivitas di sekitar muara.
"Kurangi aktivitas di sekitar muara dan bagi nelayan kami imbau meningkatkan kewaspadaan selama beraktivitas," kata Wakil Komandan BKSDA Sumatera Barat, Zulmi Gusrul, Kamis (27/4).
"Kami akan segera turun ke lapangan melakukan penangkapan sebelum terjadinya konflik antara manusia dan buaya," ujarnya.
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Dimana buaya paling berbahaya? Spesies yang paling mematikan adalah buaya Nil yang mendiami sekitar sungai Nil.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
Tokoh masyarakat setempat yang juga menjabat sebagai Wali nagari atau Kepala Desa Adat Rawang Gunung Malelo, Seri menduga buaya tersebut merupakan buaya peliharaan masyarakat setempat yang lepas.
"Buaya peliharaan masyarakat Muara Sakai Inderapura beberapa kali lepas hingga ke Muara Sungai Batang Surantih walau demikian kewaspadaan harus tetap ditingkatkan," katanya.
Dia mengemukakan informasi keberadaan buaya mendapat perhatian dari masyarakat sekitar. Sejak informasi berkembang baik pagi dan sore hari Muara Batang Surantih selalu ramai dikunjungi masyarakat yang penasaran.
"Informasi yang saya dapatkan dari warga yang melihat, buaya diperkirakan memiliki panjang lebih kurang dua meter," ujarnya.
Dia berharap tim BKSDA segera turun ke lapangan dan begitu juga jika buaya itu merupakan peliharaan diimbau pemiliknya segera menjemput. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaWisata Laguna Kalondes berlokasi di daerah Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca Selengkapnya