Ada Kekeringan di Subang, Kementan Gerak Cepat Beri Bantuan Pompa Air
Mendapati laporan kekeringan lahan sawah di Kabupaten Subang, Kementerian Pertanian langsung gerak cepat melakukan langkah mitigasi.
Mendapati laporan kekeringan lahan sawah di Kabupaten Subang, Kementerian Pertanian langsung gerak cepat melakukan langkah mitigasi. Salah satunya dengan memberikan bantuan pompa air 6 inch untuk mengairi sawah dengan segera.
Lahan-lahan yang mengalami kekeringan tersebar di beberapa desa, seperti Desa Pusaka Jaya, Desa Mulya Sari, dan Desa Jatiragashilir. Masing-masing mendapat bantuan pompa air 6 inch sebanyak 2 unit.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Andi Nur Alam Syah menjelaskan, penyebab kekeringan sudah teridentifikasi. Disebabkan curah hujan yang sangat rendah sehingga sungai mengering dan tidak ada air dari irigasi karena sangat ujung.
"Kita langsung berikan bantuan pompanisasi. Juga irigasi perpompaan bila diperlukan. Segera dicarikan sumber air," ungkap Andi.
Bantuan pompa diberikan kepada Kelompok tani Karajan yang mengelola kurang lebih 60 Ha. Bantuan lainnya diberikan kepada Poktan Pasir Jati,.Sukagenah ditambah sebagian areal Cibanteng kurang lebih 130 Ha.
"Selama ini air mengandalkan dari DI Barugbug. Tapi pompa air,.sumber air diambil dari Tarum timur," ungkapnya.
Di areal lainnya, bantuan pompa diberikan kepada Poktan Lodan, Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan dengan lahan seluas 50 ha. Di sini sudah tanam 22 hst karena tidak sampainya aliran air dàri Kalensema karena posisi lahan paling ujung.
Kekeringan juga melanda 20 ha yang dikelola Poktan Narsim I dan Narsim II Desa Rancahilir Kecamatan Pamanukan. Di sini belum tanam karena tidak sampainya aliran air ke petak sawah dari saluran Kalensema.
"Untuk 2 desa ini juga kita bantu fasilitasi pompa 6 inch sebanyak 2 unit. Pompa air mengambil sumber air dari sungai Cipunagara jaraknya sekitar 700 M ke lokasi lahan," tambah Andi.
Selain itu, Andi juga tetap mengimbau agar petani tetap mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk mengantisipasi hal buruk terjadi.
"Perlu juga diingatkan agar petani untuk mengasuransikan lahannya melalui AUTP. Karena ini untuk keamanan petani itu sendiri agar tidak mengalami kerugian bila terjadi gagal panen," imbau Andi.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran juga menekankan pentingnya evaluasi secara berkala terhadap pemanfaatan pompa air di setiap wilayah. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem ini dapat berjalan maksimal dan memberikan dampak positif bagi peningkatan produksi padi di berbagai daerah.
"Bantuan pompa ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi beras nasional," ujar Mentan Amran.