Ahmad Luthfi Siapkan Program Jateng Ngopeni dan Kartu Zilenial untuk Warga Jateng, Apa Manfaatnya?
Ahmad Luthfi mengatakan, digitalisasi desa sebagai solusi untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan serta mendukung ekonomi dan literasi digital digital.
Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2 Ahmad Luthfi mengungkapkan rencana digitalisasi desa sebagai solusi untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan serta mendukung ekonomi dan literasi digital di daerahnya. Dari 7.810 desa di Jawa Tengah, ada 102 desa yang masih minim akses internet (blackspot).
Program Literasi Desa, akan menyediakan semua bahan pokok informasi tentang tata kelola pemerintahan dan kebutuhan masyarakat.
"Semua bahan pokok masuk Literasi Desa, namanya Jateng Ngopeni, dengan harapan bisa diakses pakai HP oleh semua warga," kata Luthfi saat debat perdana Pilkada Jawa Tengah, Rabu (30/10) malam.
Platform Jateng Ngopeni ini akan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat terkait informasi kebutuhan dasar, bantuan pemerintah, dan informasi ekonomi lokal, seperti potensi unggulan di berbagai daerah.
"Seperti di Brebes, misalnya, program ini akan mendukung literasi digital seputar produk bawang yang menjadi komoditas utama. Di Pekalongan, informasi seputar produk batik akan diperkuat, sementara di Pemalang, platform ini akan membantu petani mangga lokal untuk mempromosikan mangga Istana yang terkenal," ungkapnya.
Menurutnya, dengan digitalisasi ini, setiap desa dapat memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan keunggulan lokalnya. Terkait generasi muda, khususnya Generasi Z, agar dapat memanfaatkan internet untuk mengembangkan potensi diri melalui program yang dia sebut 'Kartu Zilenial'.
Program ini akan memberikan akses internet gratis dan kesempatan untuk menikmati layanan khusus seperti kopi gratis di setiap kecamatan, cukup dengan menunjukkan Kartu Zilenial tersebut.
"Masing-masing kecamatan ada ngopi gratis cuma pakai kartu," jelasnya.
Dengan digitalisasi desa yang menyeluruh, Luthfi berharap dapat menciptakan pemerintahan yang lebih dekat dengan masyarakat.
"Program untuk meningkatkan keterbukaan informasi tetapi juga mendorong warga desa agar lebih aktif dan mandiri dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan ekonomi lokal," tutupnya.