Cagub Jateng Ahmad Luthfi Ledek Kartu Tani Era Ganjar: Kartu Ne Angel, Pret!
Luthfi mengklaim, petani banyak yang mengeluhkan Kartu Tani kurang praktis
Calon Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi mengkritik program kartu tani yang pernah digagas Ganjar Pranowo saat menjadi gubernur.
Menurutnya, Kartu Tani yang digagas hanya mempersulit petani mendapatkan pupuk bersubsidi. Meski tidak memberikan solusi, ia menawarkan rencana untuk menyederhanakan sistem distribusi pupuk agar para petani bisa mendapatkan akses pupuk bersubsidi dengan lebih mudah.
"Saya pastikan nanti pupuk murah dan gampang, kartu tani pret. Dengan menyederhanakan sistem distribusi pupuk penting untuk mendukung produktivitas sektor pertanian di Jawa Tengah," kata Ahmad Luthfi dalam acara panen mangga di Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.
Dia mengklaim, petani banyak yang mengeluhkan Kartu Tani kurang praktis. Meskipun bertujuan untuk mengatur distribusi pupuk bersubsidi secara lebih tepat, prosesnya terkadang rumit dan sulit didapat.
"Kartu tani ne angel (Kartu taninya susah)," sindir Luthfi yang dibalas tawa petani yang hadiri di acara itu.
Luthfi kembali berkelakar yang tertawa pasti petani yang pernah merasakan kesulitan dari kartu itu.
"Sing guyu cekakan mesti nganggo kartu tani (yang ketawa terbahak-bahak pasti pakai kartu tani)," lanjutnya.
Luthfi juga mengingatkan bahwa keberhasilan pertanian tidak hanya bergantung pada kualitas bibit dan teknik pengolahan lahan, tetapi juga akses terhadap pupuk yang terjangkau dan mudah didapat. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk mendorong pemerintah daerah agar lebih responsif dalam memberikan dukungan kepada para petani.
Acara panen mangga di Desa Penggarit tersebut berlangsung hangat, di mana para petani tampak antusias mengikuti dialog interaktif dengan Luthfi. Mereka berharap, kemudahan akses pupuk yang dijanjikan bisa segera terwujud untuk meningkatkan produktivitas mereka, termasuk dalam pengembangan mangga istana, komoditas unggulan lokal Pemalang.
Seperti diberitakan sebelumnya, pertanian menjadi salah satu sektor yang diperhatikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Untuk memberikan keuntungan bagi petani selaku produsen dan masyarakat sebagai konsumen, Ganjar berupaya menciptakan tata kelola pertanian terbaik dengan memanfaatkan program Kartu Tani yang telah digagas sejak tahun 2015.
Meski inti program tersebut ditujukan untuk memberikan pupuk bersubsidi kepada petani membutuhkan, diklaim Kartu Tani punya manfaat ganda. Menurut Ganjar, hal terpenting yang bisa diambil dari Kartu Tani adalah data.
"Kartu Tani itu mendata petani. Siapa, di mana, berapa, tanam apa, kapan, itu mesti kita ketahui. Kalau itu masuk maka sebenarnya ini bagian dari perintah Presiden satu data Indonesia berkaitan dengan petani," kata Ganjar, Kota Semarang, Rabu (5/4).
Dia menjelaskan, data tersebut sejatinya bisa diolah dan dijadikan bahan ilmiah untuk meningkatkan produktivitas petani, memenuhi kebutuhan petani, hingga memproyeksikan kebutuhan pangan masyarakat.
Melalui data yang tersedia di Kartu Tani, Ganjar bisa mengontrol distribusi dan penerimaan subsidi pupuk ke petani. Sehingga jika pupuk subsidi kurang dari kuota, Ganjar menyebut pemerintah dan pihak terkait bisa mengambil tindakan dan produktivitas petani kembali tinggi.
"Kalau kemudian itu masih kurang, bagaimana cara kita memenuhinya. Bagaimana kemudian peran penyuluh. pada dinas terlibat semuanya, mereka yang pemangku kepentingan pertanian bisa membantu petani sehingga produktivitas kita tinggi," ujar Mantan Anggota DPR itu.