Debat Capres: Prabowo Mengkritik, Ganjar Serang Balik, Anies Tepuk Tangan
Aksi saling kritik antar Capres saat debat dengan sub tema pelayanan publik terjadi
Aksi saling kritik antar Capres saat debat dengan sub tema pelayanan publik terjadi.
Debat Capres: Prabowo Mengkritik, Ganjar Serang Balik, Anies Tepuk Tangan
Aksi saling kritik antar Capres saat debat dengan sub tema pelayanan publik terjadi. Awalnya, Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan panelis soal strategi meningkatkan kualitas pelayanan publik yang berkeadilan.
Ganjar menyampaikan pengalamannya membangun pelayanan publik ketika menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode. Salah satunya sarana pengaduan masyarakat menggunakan aplikasi LaporGub!.Capres lain diminta memberikan tanggapan. Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan dirinya juga punya sarana tersebut yang diberi nama JAKI. Dia juga menyinggung, pelayanan publik harus dibuat transparan dan terukur bagi kelompok rentan.
"Kami buat ketika dulu di Jakarta, namanya JAKI sebuah super apps yg membuat pelayanan ada ukurannya. Contoh, bila lapor pohon tumbang, kami beri arahan ke jajaran berapa jam harus beres. Ketika ada laporan peristiwa X maka berapa waktu harus beres,"
ujar Anies senada dengan Ganjar.
merdeka.com
Sementara, Prabowo mengkritik kartu tani Ganjar yang justru mempersulit petani mendapatkan pupuk. Kondisi itu didapat Prabowo ketika kampanye di Jawa Tengah.
"Yang saya dapat setelah saya keliling di Jateng pak Ganjar, petani-petani di situ sangat sulit dapat pupuk. Dan mereka mengeluh dgn kartu tani yang bapak luncurkan ini mempersulit mereka dapat pupuk. Mereka ingin pupuk pengadannya disederhakanakan," kata Prabowo.
Ganjar Pranowo sependapat dengan pernyataan Anies soal penggunaan teknologi dalam pelayanan publik. "Terima kasih, jadi menggunakan teknologi yang disampaikan mas Anies, sudah betul. Rupanya kita sama soal itu," tegas Ganjar.
Setelahnya, Ganjar juga menjawab pertanyaan kritis Prabowo soal pupuk. Dia mengungkit, pupuk langka hampir di banyak daerah di Indonesia. Ganjar juga menyebut, Prabowo pernah menjabat sebagai Ketua HKTI.
"Tapi untuk Pak Prabowo, saya harus mengingatkan pak, pupuk langka terjadi di Papua pak, pupuk langka terjadi di Sumatera Utara pak, pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimatan Timur, termasuk bensin,"
papar Ganjar.
merdeka.com
"Mungkin yang bapak sedikit agak lupa untuk saya bisa mengingatkan karena bapak pernah menjadi ketua hkti, pak, data petani kita enggak pernah beres maka kalau kemudian satu data petani itu bisa kita kelola, disgribusu pupujnya harus bisa sampai dan tepat sasaran. Pada saat yang sama kuota pupuk gak boleh dibatasi, maka ini yang saya telepon langsung kepada pak wapres waktu itu, pak wapres please, kasih tambahan, kalau tidsk tidak cukup, maka ini terjadi di seluruh indonesia dan ini yang harus kita kerjakan nanti," sambung dia.