Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Air Mata dan Penyesalan Anak Buah Sambo Terjerat Skenario Kematian Brigadir J

Air Mata dan Penyesalan Anak Buah Sambo Terjerat Skenario Kematian Brigadir J Mantan anak buah Sambo bersaksi di sidang. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - "Jenderal kok bohong."

Dengan suara bergetar, Kombes Susanto Haris, Mantan Kepala Bagian Penegakan Hukum Provost Div Propam Polri menyentil Ferdy Sambo.

Ia menjadi 'korban' skenario Ferdy Sambo. Kombes Susanto diganjar hukuman patsus 29 hari dan demosi selama 3 tahun.

"Sedih Yang Mulia. Saya hanya bekerja," kata Arif Rachman, mantan Wakaden B Ropaminal Divpropam Polri.

Arif Rachman kini menjadi terdakwa perkara obstruction of justice (OOJ) dan diganjar hukuman PTDH (Pemecatan Tidak Dengan Hormat) oleh Komisi Kode Etik Polri (KKEP).

Kombes Susanto dan AKBP Arif Rachman merupakan dua dari sederet personel Polri yang menjadi 'korban' skenario jahat Ferdy Sambo.

Dalam sidang pemeriksaan saksi untuk terdakwa Ferdy Sambo ini, sejumlah mantan anak buah Sambo dihadirkan. Secara bergantian, mereka mengungkapkan kekecewaan dan kekesalan terhadap Ferdy Sambo.

Berikut kekecewaan dan kekesalan mantan anak buah Ferdy Sambo:

1. Kombes Susanto (Mantan Kabag Hukum Provost Div Propam Polri)

Awalnya, hakim mengulas hukuman yang diterima Susanto usai terlibat dalam kasus Ferdy Sambo. Dia mengaku turut ditempatkan khusus (Patsus) dan menjalani Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP).

"Apa hukuman saudara?" tanya hakim kepada Susanto di PN Jaksel, Selasa (6/12).

"Saya patsus 29 hari dan demosi 3 tahun Yang Mulia," jawab Susanto sambil menangis.

"Saudara tidak dijadikan tersangka dalam perkara ini?," tanya hakim lagi.

"Tidak," sahutnya.

"Bagaimana perasaan saudara?," tanya hakim.

"Kecewa, kesal, marah. Jenderal (Ferdy Sambo) kok bohong, susah nyari jenderal. Kami paranoid nonton TV, media sosial. Jenderal kok tega menghancurkan karir. 30 tahun saya mengabdi, hancur di titik nadi, rendah pengabdian saya. Belum yang lain-lain Yang Mulia. Anggota-anggota hebat Polda Metro, Jakarta Selatan. Bayangkan majelis hakim, kami Kabaggakum yang biasa memeriksa polisi nakal, kami diperiksa. Bayangkan majelis hakim bagaimana keluarga kami," jawab Susanto dengan suara lemah dan bergetar.

2. AKBP Arif Rachman (Mantan Wakaden B Ropaminal Divpropam Polri)

Arif mengaku disanksi penempatan khusus (Patsus) pada 8 Agustus 2022 dan mengikuti sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP). Hasilnya, dia dinyatakan bersalah dan dipecat alias Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari kepolisian.

"Saat ini dijadikan terdakwa bagaimana perasaan saudara?" tanya hakim.

"Sedih Yang Mulia. Saya hanya bekerja," jawab Arif sambil menangis.

"Bagaimana?" tanya hakim.

"Hanya bekerja Yang Mulia, siap," sahutnya dengan suara bergetar.

3. AKP Irfan Widyanto (Mantan Kasubnit I Dittipidum Bareskrim)

Kesedihan Irfan diluapkan saat hadir sebagai saksi dalam perkara pembunuhan berencana Brigadir J, atas terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12).

Berawal dari, Majelis Hakim yang mencecar Mantan Kasubnit I Dittipidum Bareskrim Irfan mengenai perintah mantan Kaden A Ropaminal Divisi Propam Polri Agus Nurpatria untuk mengganti DVR CCTV Kompleks Rumah Dinas, Sambo.

Pun, Irfan merasa bingung karena diseret kasus Sambo. Sebab, saat itu ia hanya menjalankan perintah atasan.

"Saya menjalankan perintah namun ternyata ada perintah tersebut disalahartikan," ujar Irfan.

"Maksudnya disalahartikan?" tanya hakim.

"Menurut saya itu perintah yang wajar dan normal namun kenapa saya yang dipidanakan," kata Irfan.

Hakim juga menanyakan perihal hukuman etik yang diterima Irfan, seperti ditempatkan di penempatan khusus (Patsus). Termasuk, menanyakan perasaan Irfan pasca menjadi terdakwa kasus Yosua.

"Siap. Tidak (dipatsus), Yang Mulia," jawab Irfan.

"Bagaimana perasaan Saudara?" tanya hakim.

"Siap, sedih," jawab Irfan.

Jawab hakim, Irfan peraih penghargaan sebagai lulusan Akpol terbaik atau Adhi Makayasa hanya bisa meluapkan kekecewaannya. Pasalnya, dia merasa karirnya dalam instansi kepolisian masih panjang.

"Apa yang membuat sedih?" tanya hakim lagi.

"Karena karier saya masih panjang," jawab Irfan.

4. AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay (Mantan Kanit 1 Subdit 3 Dittipidum Bareskrim Polri)

Ari Cahya melupakan kekecewaannya ke Ferdy Sambo. Ia terseret kasus Sambo hingga berujung demosi atau penundaan kenaikan pangkat selama 5 tahun.

Awalnya Hakim Wahyu Iman Santosa bertanya ke Acay soal keaktifannya di Polri.

"Saudara masih di Subdit 3 sampai saat ini?" tanya Hakim di PN Jakarta Selatan, Selasa (6/12).

"Tidak Yang Mulia. Demosi Yang Mulia," jawab Acay.

"OOh demosi. Kapan saudara dipatsus?" tanya Hakim lagi.

"Tanggal 8 Agustus," jawab Acay.

"Terus sidang kode etik?" tanya Hakim.

"Siap. Demosi 5 tahun Yang Mulia," saut Acay.

Selanjutnya, Hakim menanyakan bagaimana perasaan Acay terseret ulah Sambo hingga berakhir demosi 5 tahun.

"Kecewa Yang Mulia," jawab Acay.

"Kenapa kecewa?" tanya Hakim lagi.

Kemudian, Acay sempat terdiam. Matanya melihat ke arah langit-langit menandakan tengah menahan tangis.

"Selama Pak Ferdy Sambo jadi atasan saya, tidak pernah ada yang aneh-aneh dari beliau. Beliau juga di Propam saya yakin selalu mengajarkan anggotanya yang baik," jawab Acay.

"Tapi kenapa di saat ada kejadian seperti itu, beliau tidak menceritakan yang sebenar-benarnya. Karena menurut saya ini perkara mudah Yang Mulia," kata Acay.

Kekecewaan Acay, saat Sambo turut menyeret puluhan anggota Polri lainnya.

"Namun, yang jadi korban mulai dari Pak Benny. Jenderal Benny, Jenderal Hendra, sampai ke saya. Sampai ke junior saya Ipda Arsyad pun kena demosi juga Yang Mulia. Mereka semua orang baik, tidak ada satupun keinginan untuk menghalang-halangi atau merusak," ungkap Acay.

"Tapi apa daya Yang Mulia. Yang memerintahkan Kadiv Propam (Ferdy Sambo) masih aktif. Kami bisa apa Yang Mulia," tandas Acay.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Reaksi Adik Brigadir J Hukuman Ferdy Sambo jadi Seumur Hidup 'Apa Harus Abangku Bangkit dari Makamnya?'
Reaksi Adik Brigadir J Hukuman Ferdy Sambo jadi Seumur Hidup 'Apa Harus Abangku Bangkit dari Makamnya?'

Dua hakim agung mengatakan Ferdy Sambo layak dihukum mati, namun tiga hakim agung lainnya menyatakan seumur hidup.

Baca Selengkapnya
Setahun Brigadir J Wafat, Tangis Pilu Kekasih di Makam Almarhum: Hancurnya Hatiku
Setahun Brigadir J Wafat, Tangis Pilu Kekasih di Makam Almarhum: Hancurnya Hatiku

Kekasih Brigadir J terlihat mengunjungi makam sang pujaan hati.

Baca Selengkapnya
Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Vs Sambo Cs Digelar Hari Ini
Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Vs Sambo Cs Digelar Hari Ini

Nilai sengketa yang digugat oleh orangtua Brigadir J yakni senilai Rp7.583.202.000

Baca Selengkapnya
Keluarga Brigadir J Gugat Perdata Ferdy Sambo Cs, Kapolri hingga Presiden RI Rp7,5 Miliar
Keluarga Brigadir J Gugat Perdata Ferdy Sambo Cs, Kapolri hingga Presiden RI Rp7,5 Miliar

Komarudin menambahkan kerugian yang dialami oleh kliennya setelah dihitung mencapai Rp7,5 miliar dan itu merupakan kerugian materiil.

Baca Selengkapnya
Gagah Tribrata Putra Ferdy Sambo Jalani Wisuda, Mulai Berjuang Jalani Pendidikan Akpol
Gagah Tribrata Putra Ferdy Sambo Jalani Wisuda, Mulai Berjuang Jalani Pendidikan Akpol

Anak Ferdy Sambo baru saja menjalani wisuda prajurit Bhayangkara Taruna, ia berjuang keras sendirian untuk meraih cita-citanya menjadi seorang Polisi.

Baca Selengkapnya
Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda
Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda

Keluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

Baca Selengkapnya
Begini Reaksi Ayah Brigadir J Dengar Vonis Mati Ferdy Sambo Disunat MA Jadi Penjara Seumur Hidup
Begini Reaksi Ayah Brigadir J Dengar Vonis Mati Ferdy Sambo Disunat MA Jadi Penjara Seumur Hidup

Dalam putusannya, majelis hakim menganulir vonis mati yang diterima Ferdy Sambo menjadi penjara seumur hidup.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Mario Dandy Menangis Dipelukan Ayah Rafael Alun di Sidang Lanjutan Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor
FOTO: Momen Mario Dandy Menangis Dipelukan Ayah Rafael Alun di Sidang Lanjutan Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor

Tangis Mario Dandy pecah saat peluk sang ayah Rafael Alun yang sedang menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor.

Baca Selengkapnya
PN Jaksel Mulai Sidangkan Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J ke Ferdy Sambo cs, Kapolri Hingga Presiden
PN Jaksel Mulai Sidangkan Gugatan Perdata Keluarga Brigadir J ke Ferdy Sambo cs, Kapolri Hingga Presiden

Keluarga Brigadir J menggugat secara perdata Ferdy Sambo hingga Presiden RI sebesar Rp7,5 miliar atas terbunuhnya Yosua.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anak Ferdy Sambo Wisuda Prabhatar Akpol 2023 Edhy Prabowo Rangkul Semangati: Kamu Bisa!
VIDEO: Anak Ferdy Sambo Wisuda Prabhatar Akpol 2023 Edhy Prabowo Rangkul Semangati: Kamu Bisa!

Sambil menenteng bunga buket, Tribrata mendapat ucapan selamat dari banyak orang

Baca Selengkapnya
Momen Haru Upacara Persemayaman Kopda Hendrianto yang Gugur Diserang KKB, Isak Tangis Keluarga Pecah
Momen Haru Upacara Persemayaman Kopda Hendrianto yang Gugur Diserang KKB, Isak Tangis Keluarga Pecah

Momen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang 2 Polisi Hadir di Momen Spesial Tribrata Anak Ferdy Sambo, ini Sosoknya
Jenderal Bintang 2 Polisi Hadir di Momen Spesial Tribrata Anak Ferdy Sambo, ini Sosoknya

Berikut potret Jenderal Bintang 2 Polisi hadir di momen spesial Tribrata anak Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya