Ajakan tokoh politik buat pilih Ahok atau Anies tak berpengaruh
Merdeka.com - Lembaga Survei Indomatrik menyebutkan figur merupakan faktor penting dalam Pilkada DKI Jakarta. Warga DKI Jakarta tak terpengaruh apabila pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat maupun Anies Baswedan-Sandiaga Uno didukung oleh tokoh politik dengan nama besar yang dianggap dapat menarik suara.
"Ajakan lalu pengerahan yang dari tokoh-tokoh politik itu tidak ada pengaruh. Kenapa? Karena pengaruhnya hanya 22 persen," kata Direktur Indomatrik Husein Yazid di Jakarta, Kamis (13/4).
Husein menambahkan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 1 sampai 8 April terhadap 1.250 responden menyebutkan pemilih Basuki-Djarot menginginkan pasangan nomor urut dua ini terpilih karena ingin melanjutkan program yang telah ada saat keduanya berduet memimpin Ibu Kota Negara. Sementara, pemilih pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memilih karena ingin Jakarta mengalami perubahan.
-
Siapa yang bilang Ahok dukung Ganjar gak ngaruh? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Bagaimana Golkar menanggapi Anies di Pilgub DKI? 'Mau turun pangkat lagi dari capres menjadi cagub lagi gitu. Jadi saya kira tentu ini harus dipikirkan,' tegas dia.
-
Kenapa PKS usung Anies-Sohibul di Pilgub Jakarta? 'Selanjutnya, rencana pertemuan dengan PKB juga sudah dirancang dan akan dilaksanakan. Kami optimis, insya Allah sosok Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Mohamad Sohibul Iman adalah kandidat yang memiliki peluang menang besar,' pungkasnya.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Seperti dikatakan kenapa anda memilih Ahok? Ternyata memang mereka minta program yang sudah ada dilanjutkan. Kenapa ke Anies? Karena ingin perubahan. Dan itu range-nya hampir berhimpit semua. Lalu melihat program, program semua dianggap bagus semua," kata Husein.
Melanjutkan program yang telah ada merupakan alasan tertinggi warga memilih Basuki dan Djarot, yaitu sekitar 35,48 persen. Sementara, alasan tertinggi warga memilih Anies dan Sandiaga dikarenakan ingin perubahan, yaitu mencapai 20 persen.
Penelitian Indomatrik menyebutkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat unggul di empat wilayah. Sedangkan, lawannya Anies Baswedan dan Sandiaga Uno hanya unggul di dua wilayah.
Basuki-Djarot unggul di 4 Kabupaten/Kota yaitu Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Sedangkan Anies-Sandi unggul di dua wilayah yaitu, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Meski Ahok dan Djarot menguasai empat wilayah, Husein menyebutkan berdasarkan hasil penelitian menyebutkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno unggul tipis secara keseluruhan dari pasangan Ahok dan Djarot.
Pasangan nomor urut tiga itu unggul tipis dengan perolehan suara 48,40 persen. Ahok dan Djarot meraup suara 46,17 persen. Meski unggul, Anies dan Sandiaga belum dapat dikatakan akan mampu memenangkan Pilkada DKI karena margin of error dalam penelitian mencapai kurang lebih 2,8 persen. Indomatrik hanya dapat memprediksi perolehan kedua pasangan nantinya hanya berbeda sangat tipis. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika melihat komposisi dukungan parpol dan syarat mencalonkan di Pilkada, peluang incumbent Anies Baswedan maju sudah tertutup rapat.
Baca SelengkapnyaMemasangkan Anies dengan Sohibul Iman dinilai tak memberikan nilai tambah kepada Anies
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok menanggapi pertanyaan adanya kemungkinan koalisi antara paslon 03 dengan paslon 01 jika ada putaran kedua
Baca SelengkapnyaAhok buka suara soal wacana menjodohkan dirinya dengan Anies.
Baca SelengkapnyaAmsori melihat, suara anak abah justru sampai saat ini masih mengambang di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaHasil itu berdasarkan temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dilakukan pada 2-11 September 2023.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan sempat menerima 10 buku usai bertemu para pimpinan PDIP di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP: Peluang Usung Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Gembos
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaHasilnya, dukungan Anies ternyata sangat berpengaruh pada elektabilitas para pasangan calon.
Baca Selengkapnya