Aktivitas Vulkanik Gunung Anak Krakatau Menurun
Merdeka.com - Erupsi Gunung Anak Krakatau masih terjadi. Aktivitas gunung api tersebut terjadi sejak 18 Juni 2018 dan diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019.
"Pada Mei 2019 erupsi masih terjadi tetapi dengan intensitas yang semakin menurun," tulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di situs resminya, Sabtu (1/6).
Dari kemarin, hingga pagi ini (1/6) visual Gunung Anak Krakatau tertutup kabut. Asap kawah utama tidak teramati. Melalui seismograf tanggal 31 Mei 2019 tercatat: 1 kali gempa hembusan, 6 kali gempa low frequency, 2 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa tektonik lokal.
-
Bagaimana suasana saat kabut turun di Bukit Kanaga? Keindahan Bukit Kanaga akan semakin sempurna saat turunnya kabut tipis di pagi dan sore hari. Pemandangan sekitar akan tersamarkan menjadi putih, dan hanya menyisakan batang-batang besar pohon pinus.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Bagaimana Gunung Karang terlihat dari Jakarta? Dalam foto yang ditampilkan, terlihat Gunung Karang berada di arah barat alias satu jalur dengan semburat merah matahari terbenam.
-
Kapan Gunung Karang bisa terlihat dari Jakarta? Gunung ini bisa terlihat di antara blok apartemen, saat cuaca tengah cerah saat musim hujan tiba.
-
Bagaimana cara melihat penampakan kawah Gunung Ungaran? Dalam video yang diunggah pada 16 Agustus 2023, pemilik kanal YouTube KBS Vlog mencoba menerbangkan drone menuju puncak Gunung Ungaran dari kawasan wisata Candi Gedong Songo.
-
Dimana tempat penampakan Kuntilanak di Gunung Gede Pangrango? Masyarakat sekitar dan sejumlah pendaki sering melaporkan penampakan kuntilanak di sekitar gunung ini, menambahkan sentuhan magis pada pengalaman mendaki.
Tremor menerus dengan amplitudo 1-7 mm, dominan 1 mm. Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
VONA terakhir terkirim kode warna oranye, terbit tanggal 29 Mei 2019 pukul 10.54 WIB, terkait erupsi yang terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 43 mm dan lama gempa 291 detik.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu di Halmahera Barat kembali erupsi, Senin (27/5) pukul 03.03 WIT. Letusan itu membentuk awan abu raksasa setinggi enam kilometer.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung dan mulut.
Baca SelengkapnyaSaat ini letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava dominan masih di sekitar area kawah.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaAktivitas Gunung Ruang Menurun, Penerbangan di Sulut Kembali Normal
Baca SelengkapnyaKondisi kebakaran tersebut terpantau kamera pengawas pos pengamatan Gunung Api Tangkuban Perahu.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu masih sering mengalami guncangan gempa akibat aktivitas vulkanik maupun magmatik.
Baca SelengkapnyaGunung Ibu yang terletak di Pulau Halmahera, Maluku Utara, meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter, Senin (15/1).
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.
Baca Selengkapnya