![Gunung Anak Krakatau Erupsi Setinggi 1.000 Meter, Warga Diminta Tak Mendekati Radius Lima Kilometer](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/27/1701040961660-tbbo9.png)
Gunung Anak Krakatau Erupsi Setinggi 1.000 Meter, Warga Diminta Tak Mendekati Radius Lima Kilometer
Kolom abu teramati berwarna kelabu kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut.
Kolom abu teramati berwarna kelabu kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut.
Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan mengalami erupsi pada Minggu (26/11) malam, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau sekitar 1.157 meter di atas permukaan laut.
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi membenarkan peristiwa yang terjadi pada pukul 21.08 WIB itu.
"Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak 1.157 meter di atas permukaan laut," kata Andi, di Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Minggu (26/11) malam, seperti dikutip Antara.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 78 mm dan durasi 45 detik," ujar Andi.
Andi mengatakan pemukiman terdekat dari Gunung Anak Krakatau berada pada Pulau Sebesi yang berjarak 16,5 kilometer.
"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III, siaga, dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung, tidak mendekati gunung dengan radius lima kilometer," kata Andi.
Jarak pantai Anyer ke Gunung Anak Krakatau 45-50 Km, dan radius tidak aman akibat erupsi berada di 5 Km
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaSejak 1 Januari 2023 sampai 3 November 2023, Gunung Ibu tercatat telah mengalami erupsi dengan jumlah letusan tercatat sebanyak 52 kali.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Marapi Sumatera Barat kategori freatik yang waktunya sulit diprediksi karena berada di permukaan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3km dari kawah/puncak.
Baca SelengkapnyaBMKG memastikan gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Baca SelengkapnyaPVMBG mencatat jumlah letusan yang terjadi di gunung api tersebut sebanyak 33 kali terhitung sejak 1 Januari hingga 22 September 2023.
Baca Selengkapnya