Alasan Polisi Jemput Paksa Gus Samsudin Buntut Konten Suami Istri Boleh Tukar Pasangan: Takut Melarikan Diri
MUI Jatim juga menegaskan konten yang dibuat Gus Samsudin bertentangan dengan ajaran Islam.
Polisi memastikan Gus Samsudin masih berstatus saksi.
Alasan Polisi Jemput Paksa Gus Samsudin Buntut Konten Suami Istri Boleh Tukar Pasangan: Takut Melarikan Diri
Polisi menjemput paksa Gus Samsudin di rumahnya, di Blitar. Penjemputan paksa buntut konten viral boleh tuker pasangan asal suka sama suka.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, mengatakan alasan Gus Samsudin dijemput paksa untuk mencegah yang bersangkutan melarikan diri yang berdampak pada terhambatnya penyidikan.
"Jadi begini saudara Samsudin dikhawatirkan melarikan diri dan menghambat penyidikan. Dan dilakukan upaya penjemputan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim." kata Kombes Pol dalam jumpa pers di Mapolda Jatim, Kamis (29/2).
Pertimbangan itulah yang membuat Polda Jatim memilih memutuskan mengambil alih kasus konten viral yang melibatkan Gus Samsudin. Kasus itu kini ditangani subdit siber Ditreskrimsus polda jatim.
Polda Jatim memastikan Gus Samsudin masih berstatus saksi. Selain itu, ada tiga orang lainnya yang juga menjalani pemeriksaan. Semuanya masih terus dimintai keterangn.
"Ada sekitar 3 orang ya yang dilakukan pemeriksaan tapi masih proses pendalaman semua. Di antaranya orang yang membuat atau merekam konten video itu. Samsudin juga masih saksi. Semua ini masih saksi semua," kata Kabid Humas.
Sebelumnya, hasil penelitian dan kroscek Majelis Ulama Indonesia (MUI) provinsi Jawa Timur menyatakan konten tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.
“Kesimpulan awal, ini terjadi penyimpangan bahwa pasangan boleh bergantian itu bertentangan dengan ajaran Islam. Apapun alasanya dengan menaikan rating atau apa, ya. Gitu,” kata Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur, Prof Noor Harisudin saat dikonfirmasi, Kamis (29/2).
MUI Jatim menegaskan, konten bertukar pasangan tidak dibenarkan dengan alasan apapun.
“Iya tidak benar, wes dengan alasan mau menaikan rating mau main-main itu tidak benar. Itu hal serius dalam agama kita, hal prinsip itu. Jadi tidak boleh, apalagi kalau sungguhan misalnya, gak boleh,” kata dia.