Amankan PSU Pilkada, 172 Personel Polda NTT Dikirim ke Sabu Raijua
Merdeka.com - Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengirim 172 personelnya untuk membantu pengamanan pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Sabu Raijua pada 7 Juli mendatang. Mereka diberangkatkan dari Kupang menggunakan transportasi laut, Senin (28/6).
Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif mengatakan, 172 personel yang dikirim terpilih dari satker Mapolda NTT. Mereka akan melaksanakan tugas di bawah kendali operasi (BKO) Polres Sabu Raijua.
Lotharia mengatakan, personel yang dikirim telah dipersiapkan secara baik. Mereka akan bekerja sama dengan TNI, serta instansi terkait lainnya dalam memperlancar PSU Pilkada Sabu Raijua.
-
Kenapa Polres Rohil siapkan perahu untuk logistik pemilu? Andrian menyampaikan untuk lokasi TPS yang menyebrangi sungai akan disiapkan perahu bermesin. Sedangkan wilayah darat, disiapkan sepeda motor trail. 'Kita kordinasi dengan KPU terkait sarana dan prasarana yang disiapkan untuk lokasi yang sulit dijangkau,' kata Andrian.
-
Bagaimana TNI memastikan keamanan Pilkada? Perhatikan tentang situasi terkini, indeks kerawanan pilkada, kemungkinan perkembangan situasi, jumlah personil yang diturunkan hingga langkah-langkah antisipasi,' katanya kepada para Dansat.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas distribusi logistik Pemilu di Papua? Nantinya, KPU Papua akan menggunakan pihak ketiga sehingga bagi perusahaan yang ingin berkontribusi silakan mengajukan penawaran melalui sistem informasi logistik KPU RI (silog), kata Ketua KPU Papua.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk pengamanan pilkada? Pastikan kesiapan pengamanan guna menjamin terselenggaranya pilkada berjalan aman dan lancar dari awal hingga akhir.
-
Apa saja yang disiapkan Polres Rohil untuk mengantar logistik Pemilu? Andrian menyampaikan untuk lokasi TPS yang menyebrangi sungai akan disiapkan perahu bermesin. Sedangkan wilayah darat, disiapkan sepeda motor trail. 'Kita kordinasi dengan KPU terkait sarana dan prasarana yang disiapkan untuk lokasi yang sulit dijangkau,' kata Andrian.
-
Apa yang dilakukan TNI menjelang Pilkada? Pangdam mengatakan TNI tidak boleh terlibat baik secara langsung dengan mendukung salah satu pasangan calon pada pilkada, maupun juga menggunakan fasilitas TNI.
Pengamanan serupa sudah pernah dilaksanakan sebelumnya. Tidak ada persoalan keamanan yang ditemukan pada Pilkada Sabu Raijua.
"Di Kabupaten Sabu Raijua ini terpantau aman saja. Tidak ada indikasi yang merujuk pada konflik. Kondisi ini terus dijaga oleh semua pihak agar dapat menghasilkan pemimpin yang diinginkan rakyat Sabu Raijua," jelas Lotharia.
Jenderal bintang dua itu juga menyarankan agar pihak tidak puas dengan hasil pilkada mengajukan protes menggunakan mekanisme yang baik. Mereka diingatkan tidak memicu konflik dan tindakan anarkistis yang merugikan diri sendiri.
"Ada pihak-pihak yang tidak puas dengan hasil, maka tempuh melalui jalur hukum untuk mencari keadilan. Jangan membuat kegaduhan yang merugikan diri sendiri," harap Lotharia.
Dia menegaskan, pihaknya akan melakukan tindakan tegas dan terukur jika ada pihak yang ingin merusak suasana saat PSU. "Tujuan pengaman ini agar masyarakat bisa mengikuti dan memberikan hak suaranya, dengan aman dan lancar pada tanggal 7 Juli," ungkap Lotharia.
Pasukan yang dikirim ke Sabu Raijua akan melakukan pengamanan, hingga penetapan dan pelantikan pasangan terpilih. Pengamanan juga mendapat dukungan dari Mabes Polri, berupa pesawat untuk mobilitas.
"Saya akan kontrol langsung pelaksanaan ini hingga selesai," jelas Lotharia.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto menambahkan, personel BKO sudah diberangkatkan melalu jalur laut. "Ada 172 personel Polda NTT yang dikirim ke Kabupaten Sabu Raijua dalam rangka kelancaran pelaksanaan pengamanan PSU," ujarnya.
Personel yang terlibat dalam BKO ini sebelumnya telah diberikan pelatihan khusus untuk meningkatkan kemampuannya. "Diharapkan dengan pasukan ini agar dapat mengawal, menjaga dan mengamankan penyelenggaraan pelaksanaan PSU di Sabu Raijua, sehingga berlangsung aman, jujur, adil, demokratis, dan aman dari penyebaran Covid-19," tandasnya.
Mantan Kapolres TTU itu menegaskan, seluruh personel Polri harus tetap menjaga netralitas, dengan tidak berpihak kepada kelompok tertentu, dalam memberikan pelayanan maupun tindakan kepolisian lainnya.
"Kapolda NTT memerintahkan agar anggota Polri yang terlibat pengaman PSU agar menjaga netralitas serta menjamin masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan jernih sesuai hati nurani," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah logistik yang didistribusikan sebanyak 205 kotak suara dan 51.305 plus dua persen surat suara
Baca SelengkapnyaSebelumnya, logistik Pilkada ini dikawal oleh tim pengawalan dari Polda Riau dari percetakan di Cikarang
Baca SelengkapnyaSebanyak 22.515 surat suara dan 320 kotak suara mulai diberangkatkan dari Dermaga 1 Marina Ancol, Jakarta, Jumat (9/2/2024) pagi tadi.
Baca SelengkapnyaSetelah putusan Mahkamah Konstitusi (MK), masih ada beberapa daerah yang harus melakukan PSU.
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru mengerahkan 710 personel untuk melakukan pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu.
Baca SelengkapnyaOperasi Mantap Brata digelar sejak 19 Oktober 2023 hingga 20 Oktober 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaTiga Kabupaten di Riau Laksanakan Pemilihan Legislatif Ulang
Baca SelengkapnyaTerdapat 128 TPS yang ternyata terisolir di Kabupaten Rokan Hilir, Riau.
Baca SelengkapnyaPSU ini dilaksanakan paling lambat sepuluh hari setelah pencoblosan.
Baca SelengkapnyaPemilihan ulang terjadi karena ada pemilih yang tidak terdaftar di DPT Rohil.
Baca SelengkapnyaKapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal memimpin apel gelar pasukan dalam Operasi Mantap Praja Lancang Kuning menjelang Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca Selengkapnya