Aneka Makanan Disajikan Menarik dalam Festival Pangan Non Beras Banyuwangi
Merdeka.com - Para kader PKK Banyuwangi unjuk kreativitas mengolah bahan pangan. Aneka makanan dan kudapan dengan bahan dasar berasal dari tanaman pangan non beras mereka sajikan secara menarik dalam Festival Pangan Non Beras (Fepanora).
Festival ini digelar di Taman Blambangan Banyuwangi, Sabtu (17/9/2022). Aneka olahan makanan sehat yang berasal dari tanaman pangan lokal ditampilkan para kader PKK dari 25 kecamatan di Banyuwangi.
Sebut saja Nasi Sinaga (makanan berbahan singkong dan buah naga), jagung talas kukus, nasi jalut (jagung pulut), bola-bola telo (ubi) ungu isi rebung, singkong gulung nori, lontong bentul, hingga sushi singkong udang.
-
Apa yang ditawarkan di Festival Pasar Ikan Banyuwangi? Pengunjung dapat berburu ikan segar hasil tangkapan para nelayan di pasar ikan segar. Ada berbagai jenis ikan yang bisa dipilih, seperti kerapu, baronang, cakalang, kakap, dan lainnya.
-
Dimana Festival Pasar Ikan Banyuwangi diadakan? Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Fish Market Festival yang dipusatkan di kawasan Kampung Mandar Banyuwangi.
-
Mengapa Festival Pasar Ikan Banyuwangi diselenggarakan? “Festival ini merupakan salah satu upaya untuk mengangkat potensi perikanan daerah yang sangat besar. Nelayan yang awalnya hanya menjual ikan segar dengan margin sedikit, kini bisa mendapat keuntungan lebih besar dengan mengolah ikan tersebut,“ kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Senin (1/8).
-
Dimana festival permainan tradisional di Banyuwangi diadakan? Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional, Sabtu (22/7/2023).
-
Kapan Festival Pasar Ikan Banyuwangi berlangsung? Berlangsung sejak 31 Juli 2023, Fish Market Festival Sewu Iwak (, diisi berbagai kegiatan.
-
Apa yang dirayakan di Banyuwangi? Pawai Lampion digelar untuk memperingati Hari Pramuka ke-62, yang diperingati tiap 14 Agustus. Pawai ini juga untuk menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76.
Juga ada aneka lauk pauk lezat sebagai pelengkap hidangan makan siang. Ada aniku (acar nila kuning), tempe telur (pelor) panggang, terong ikan lipat (talipat), gecok ares pisang, sushi daun mengkudu, sakemoz (sabrang, keju mozarella, telur), hingga lele cordon bleu.
"Lewat festival ini, kami ingin mengajak masyarakat akan pentingnya pemanfaatan makanan non beras. Banyuwangi punya beraneka hasil pertanian. Kebutuhan karbohidrat tidak hanya didapat dari beras dan terigu. Tapi bisa dari jagung, umbi-umbian, sayuran dan lain-lain. Untuk lebih menarik, maka kita harus kreatif mengolahnya," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra, Arief Setiawan saat membuka festival tersebut.
Para peserta festival mereka mengolah bahan-bahan pangan. Seperti singkong, jagung, talas, ubi, kentang, dan ganyong. Ada pula buah naga, jeruk, pisang, kelapa dan lemon. Sementara sayuran juga banyak dipakai mulai dari daun pepaya, daun singkong, daun sawi, kecombrang, terong, dan lain-lain.
Aneka Makanan Disajikan Menarik dalam Festival Pangan Non Beras Banyuwangi©2022 Merdeka.comPlt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, M. Khoiri menambahkan, event ini akan semakin meningkatkan kemanfaatan pangan non beras dan terigu. Ini, kata dia, sebagai kampanye kepada masyarakat bahwa bahan pangan utama bukanlah nasi saja.
"Masih banyak hasil bumi yang bisa diolah. Menyadarkan warga pemenuhan gizi bisa dari aneka bahan lainnya, sehingga jangan terpaku pada nasi saja. Dengan asupan yang baik dari berbagai bahan pangan, insyaallah kecukupan gizi bisa terpenuhi. Ini juga menghindarkan resiko stunting," kata Khoiri.
Selain melombakan kreasi pangan non beras, kegiatan ini juga diisi dengan launching e-book pangan non beras. E-book dimaksud bisa diakses di website Dinas Pertanian dan Pangan. "Di dalamnya sekaligus pengguna bisa menghitung pemenuhan gizi yang dibutuhkan," kata Khoiri.
Aneka Makanan Disajikan Menarik dalam Festival Pangan Non Beras Banyuwangi©2022 Merdeka.comFestival disambut gembira oleh kader PKK. Menurut mereka, festival yang digelar rutin tiap tahun ini memicu mereka untuk terus berkreasi mengolah bahan pangan yang ada di sekitar mereka.
"Kami membuat talas monyong. Talas dikukus dibuat seperti burger, dibungkus daun pisang lalu dibakar. Lauknya sidat geplek, dibumbu rempah-rempah dan ditambahkan kecombrang. Kudapannya susu dan tepung jagung. Rasanya enak kok," kata Asmaul Husan, kader PKK dari Kecamatan Licin.
Aneka Makanan Disajikan Menarik dalam Festival Pangan Non Beras Banyuwangi©2022 Merdeka.comDalam kesempatan itu, diberikan penghargaan kepada 7 hotel, 3 restoran dan 6 UMKM yang konsisten memanfaatkan menu pangan non beras dalam menu pilihannya.
Diserahkan pula penghargaan kepada para pemenang lomba kreasi makanan sehat non beras. Juara 1 diraih TP PKK Kecamatan Licin. Juara 2 TP PKK Kecamatan Kabat. Juara 3 Kecamatan Kalipuro. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyuwangi terus menggulirkan program penguatan bagi UMKM daerah.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Fish Market Festival yang dipusatkan di kawasan Kampung Mandar Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan menjadi momentum untuk menggeliatkan perekonomian warga dan para pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaPara utusan internasional tersebut terkesan dengan kuliner dan keelokan alam Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaParade Kolosal Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2024 akan digelar besok, Sabtu 13 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaArt Week Banyuwangi memperkenalkan kuliner lokal. Sekaligus untuk mendorong pertumbuhan UMKM lokal.
Baca SelengkapnyaAcara itu dimeriahkan berbagai agenda yang dipusatkan di Alun-Alun Wates, Kulon Progo.
Baca SelengkapnyaSederet kuliner yang jarang dijumpai di Jakarta itu dapat mengobati kerinduan para perantau, terutama dari Tanah Minang, pada makanan khas kampung halaman.
Baca SelengkapnyaPatrol merupakan seni memainkan alat musik dari bambu.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan mengapresiasi antusias masyarakat dan kerja keras seluruh pihak yang membantu dalam pelaksanaan tersebut.
Baca SelengkapnyaRatusan warga setempat menggelar kenduri desa dengan menghadirkan 9 jenis tumpeng.
Baca SelengkapnyaCara membuatnya terbilang gampang, hampir sama dengan memasak pindang. Bahan-bahannya juga mudah didapat, terlebih bagi masyarakat pedesaan.
Baca Selengkapnya